TEMPO.CO, Jakarta - Perseteruan antara Raffi Ahmad dan Forum Wartawan Hiburan (Forwan) akhirnya selesai. Kedua belah pihak sepakat tidak lagi memperpanjang persoalan yang menjadi bibit konflik selama ini. "Alhamdulillah, sudah beres," kata Raffi di kantor Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jumat, 4 Desember 2015.
Kesepakatan itu dicapai setelah kedua pihak bertemu atas mediasi Kepala Sub-Direktorat Cyber Crime Ajun Komisaris Besar Suharyanto. "Mereka memilih penyelesaian damai dan tidak melanjutkan perkara hukum," tuturnya.
Ketua Forwan Sutrisno Buyil menuturkan Raffi sebelumnya telah meminta maaf kepada Persatuan Wartawan Indonesia. Langkah itu dinilai sudah benar tapi kurang tepat. Sebab, yang mengajukan somasi adalah Forwan. "Jadi ini karena ketidaktahuan Raffi," ujarnya. Belakangan, Raffi menyadari kesalahannya dan meminta maaf langsung kepada Forwan.
Sebagai tindak lanjut perdamaian ini, setelah tahun baru 2016, Raffi dan Forwan berencana menggelar silaturahmi. Dalam silaturahmi inilah dia secara langsung meminta maaf kepada seluruh anggota Forwan.
Forwan mensomasi Raffi karena dinilai telah menghina profesi wartawan. Dalam program Happy Show, yang tayang di sebuah stasiun televisi, Raffi melontarkan kalimat, "Kalau wartawan lagi ngeriung lagi ngejar berita, misalnya dikejar, lu giniin aja, nih duit seitt. Wartawan kan, setiap orang kan, pasti mata duitan."
Ucapan itulah yang belakangan menjadi masalah. Raffi buru-buru meminta maaf secara terbuka pada 4 November 2015 di gedung Dewan Pers. Namun, menurut Ketua Umum Forwan Sutrisno Buyil, permohonan maaf tersebut tidak bersinggungan langsung dengan pihaknya. Pasalnya, Raffi meminta maaf kepada Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat. "Ibarat rumah tangga, kami yang mensomasi, tapi dia minta maaf ke bapaknya (PWI Pusat), kan ada anaknya (Forwan)," tuturnya.
AHMAD FAIZ