TEMPO.CO, Jakarta - Aktris kawakan Lydia Kandou mendapat peran sebagai seorang ibu bernama Sarah dalam film Suami untuk Mak. Dalam film itu, sebagian besar lawan mainnya adalah anak muda. Meski begitu, ia tak merasa kesulitan beradu akting dengan pemain yang usianya lebih muda.
Baca: Adu Akting Lagi dengan Rano Karno, Lydia Kandou Ingat Masa Muda
“Mereka pintar-pintar, improvisasinya enggak ngelantur, dan bermainnya relaks,” kata Lydia usai konferensi pers di Plaza Senayan, Jakarta, Selasa, 12 September 2017.
Suami untuk Mak bercerita tentang kehidupan seorang ibu bernama Sarah sendirian menghidupi lima anaknya. Sarah yang diperankan oleh Lydia Kandou ini diceritakan telah menikah sebanyak lima kali, namun semuanya meninggal. Adapun kelima mantan suami Sarah memiliki latar belakang etnis dan suku berbeda, mulai dari Tionghoa, Jawa, Sunda, Betawi, dan Bajo.
Dalam setiap filmnya, tak terkecuali Suami untuk Mak, Lydia berusaha berakting senatural mungkin. Sebab, menurut dia, salah satu unsur wajib menjadi seorang aktris adalah memainkan perannya secara natural.
Ibu empat anak ini pun mengakui pentingnya proses reading (istilah dalam perfilman sebelum memulai syuting) agar dapat mendalami perannya, serta melihat karakter lawan main. “Kita masuk ke dalam peran itu aja (agar totalitas),” kata Lydia.
Akting natural ala Lydia, yakni berakting tanpa paksaan dan tak berlebihan. Hal inilah yang menurutnya tampak pada akting artis-artis muda di film Suami untuk Mak di antaranya Billy Syahputra (Billy), Edric Tjandra (Kokoh), Raim Laode (Gilbert), Taufiq Saini (Bontot), dan Cemen (Adul). Mereka berperan sebagai anak Sarah dengan latar belakang suku dan agama berbeda.
Lydia Kandou mengungkapkan tak akan pensiun dari dunia akting, khususnya untuk film layar lebar. Sebab, ia merasa bahwa akting merupakan sebuah pekerjaan yang menyenangkan. Dunia film pun sekaligus menjadi salah satu cara bagi Lydia untuk refreshing. “Karena dunia film itu dunia yang dirindukan,” ucapnya.
LANI DIANA