TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Mike Mohede, Ahad, 31 Juli 2016, meninggal karena serangan jantung. Kalangan teman dekat Mike mengaku kaget karena jebolan Indonesian Idol itu tidak pernah mengeluh punya penyakit jantung sebelumnya.
Menurut Dr Ari Fahrial Syam, penyakit tidak menular (PTM) perlu dideteksi sejak dini melalui check up. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mendeteksi kelainan yang terjadi dalam tubuh, meski belum timbul gejala.
"Karena ada beberapa keadaan sakit yang memang hanya dapat diketahui dengan melakukan check up, misalnya pemeriksaan laboratorium, seperti gangguan jantung," ujarnya dalam keterangan tertulis, Ahad, 31 Juli 2016.
Karena itu, menurut Ari, bagi yang berumur di atas 40 tahun dengan berbagai faktor risiko, seperti obesitas, merokok, hipertensi, hiperkolesterol, hipertrigliserida, diabetes mellitus (DM), atau riwayat keluarga memiliki sakit jantung, hingga kurang olah raga rutin dan stres, dianjurkan segera check up.
"Saat ini, jika kita mengalami obesitas dengan indeks masa tubuh lebih dari 30 kilogram/meter persegi, sebenarnya tubuh berisiko terjangkit berbagai penyakit. Apalagi kalau ternyata kita mempunyai kadar kolesterol tinggi, sudah terjadi hipertensi, kebiasaan merokok, dan minum alkohol," tuturnya.
Sementara itu, Ari menjelaskan, salah satu cara mengidentifikasi masalah jantung ialah pemeriksaan treadmill. Dia menceritakan, saat pemeriksaan treadmill, seseorang akan diminta berjalan-jalan dan secara bertahap berlari. "Kemudian, aktivitas jantung akan direkam dengan EKG. Selain itu, akan dipantau tekanan darah serta nadi dan keluhan lain yang muncul selama kegiatan treadmill berlangsung," ucapnya.
Sebelumnya, penyanyi Mike Mohede mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Premier Bintaro pada Minggu sore, 31 Juli 2016, akibat serangan jantung. Penyanyi yang bernama lengkap Michael Prabawa Mohede, kelahiran 7 November 1983, adalah penyanyi jebolan Indonesian Idol musim kedua. Mike menjadi juara dan baru saja meluncurkan album ketiga pada 12 Juni 2015.
ABDUL AZIS