TEMPO.CO, Jakarta - Surga yang Tak Dirindukan merupakan sebuah film yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Asma Nadia. Melihat kesuksesan filmnya, Asma berencana untuk membuat sekuel Surga yang Tak Dirindukan.
"Saya memang berencana bikin sekuelnya cuma memang belum sempat. Mudah-mudahan habis ini ada energi untuk melanjutkan novelnya," kata Asma saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, 21 Juli 2015.
Asma sangat antusias untuk melanjutkan kisah antara Prasetya, Arini, dan Mayrose di Surga yang Tak Dirindukan. Namun, Asma yang kelahiran Jakarta, 26 Maret 1972 mengatakan bahwa menulis novel itu bukanlah pekerjaan yang mudah.
"Jujur, Surga yang Tak Dirindukan adalah novel yang paling sulit yang pernah saya tulis," kata Asma.
Berita Menarik
Ditinggal Mati Suami, Wanita Ini Ingin Menikahi Anjingnya
Insiden Lillehammer, Kasus Salah Bunuh Agen Mossad
Stephen Hawking Pimpin Upaya Pencarian Alien
Asma yang juga ibu dari dua orang putra dan putri ini membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan novel yang akhirnya sukses difilmkan ini. "Butuh waktu 6 tahun lebih sebeum akhirnya novel ini diterbitkan," tuturnya.
Maka dari itu, Asma berharap proses penulisan sekuel Surga yang Tak Dirindukan ini hanya memakan waktu sekitar 2 sampai 3 tahun saja.
Asma telah menyiapkan rancangan cerita lanjutan dari novelnya ini. Menurut Asma, banyak penggemarnya yang menanyakan mengapa akhir cerita di buku dan film-nya sedikit berbeda.
Asma yang juga alumni Fakultas Teknologi Pertanian di IPB diam-diam menginginkan Fedi Nuril untuk tetap menjadi Prasetia jika novelnya kelak difilmkan kembali. "Saya sih, maunya Fedi lagi, kalau dia masih bersedia berpoligami," katanya sambil tertawa.
DINI TEJA