Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kampung Kolase di Hilir Cikapundung  

Kolase karya warga pinggir Sungai Cikapundung menempel di dinding gang di Lebak Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, 14 Juni 2015. TEMPO/Prima Mulia
Kolase karya warga pinggir Sungai Cikapundung menempel di dinding gang di Lebak Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, 14 Juni 2015. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kolase gambar dan foto dari kertas majalah yang licin mengkilap menempel di beberapa rumah penduduk. Kolase itu tak dipasang di dalam rumah melainkan di dinding luar, sehingga siapa pun yang melintas bisa melihatnya.

Seni kolase itu menyebar di sekitar 30-an rumah warga RT 05 RW 10, Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap. Lokasinya berada di lereng Sungai Cikapundung dan pinggir Jalan Siliwangi, Bandung, tak jauh dari lokasi ampiteater baru.

Karya kolase bikinan warga itu makin semarak dan kontras dengan latar cat putih baru yang disapu ke semua rumah di lereng sungai tersebut. Warga pun kemudian menamakan permukimannya sebagai Kampung Kolase.

Proyek seni rupa berjudul Baur itu digagas Galeri S.14 di Cigadung, Bandung, yang dikelola pasangan Herra Pahlasari dan Aminudin T.H. Siregar alias Ucok. Tujuannya untuk mengakomodasi dan memberdayakan isu-isu perkotaan melalui kerja bareng antarseniman lintas negara, masyarakat, serta komunitas yang memberikan layanan masyarakat.

Berawal dari kedatangan Herra dan Ucok ke lokasi ampiteater di sisi Sungai Cikapundung itu, kemudian muncul gagasan untuk menghidupkan nuansa seni di tempat itu dengan partisipasi warga sekitar. Mereka kemudian mengajak seniman sekaligus aktivis sosial dari Australia, Deborah Kelly, dan kelompok Wayang Cyber yang berasal dari kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Dari pelaku seni itu, warga belajar membuat kolase sejak akhir Mei lalu.

Hasil karya mereka kemudian dipamerkan sejak 15-21 Juni 2015. Galeri atau ruang pajangnya kampung mereka sendiri. Warga menempelkan karya seni kolase buatannya pada bingkai kaca di depan rumah masing-masing. Pada gambar-gambar itu, muncul impian, harapan, dan cerita, dari pembuatnya. "Total ada 64 karya, buatan ibu-ibu dan anak-anak," ujar Herra.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang warga, Euis Supriyati, 46 tahun, membuat karya berjudul Menikmati di Taman Bunga. Kolase dengan guntingan foto wajahnya itu menggambarkan ia tengah berada di sebuah taman. “Bikinnya dua hari di rumah, nanti mau buat yang lain lagi,” kata Euis kepada Tempo di rumahnya.

Walaupun sama membuat kolase, karya anak-anak punya keterangan soal latar dan kisah gambarnya. Sebagian terkesan polos dan lugu sekaligus lucu. Teguh misalnya menulis, “Ada keris, ada mobil, ada robot. Saya ceritanya punya mobil warnanya ijo, saya suka warna itu. Di keris ada gambar ayamnya, ceritanya mau potong ayam. Ayam itu makanan kesukaan saya.”

Adapun Hafid mengatakan, “Di sini ada foto saya sendiri, sedang bawa gitar. Saya pengen punya gitar. Terus saya pakai kopiah, biar saya masuk surga.”

ANWAR SISWADI

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

19 hari lalu

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.


Museum Nasional Tampilkan Pameran Seni Rupa Terintegrasi Blockchain

27 Oktober 2022

Pengunjung saat mengabadikan pertunjukan tiga dimensi dalam pameran Ruang ImersifA
Museum Nasional Tampilkan Pameran Seni Rupa Terintegrasi Blockchain

Museum Nasional menghadirkan pameran seni rupa bertajuk "Rekam Masa: Pameran Seni Terintegrasi Blockchain" .


Bertajuk Bangkit, Bandung Art Month V Himpun Puluhan Program Acara

25 Agustus 2022

Pameran Bandung Art Contemporary Award 2022 di Galeri Lawangwangi Bandung. TEMPO/ANWAR SISWAD
Bertajuk Bangkit, Bandung Art Month V Himpun Puluhan Program Acara

Program acara Bandung Art Month V umumnya berupa pameran seni rupa gelaran seniman hingga mahasiswa secara tunggal maupun berkelompok.


Mahesa Penyandang Autis Anak Gelar Pameran Grafis di Galeri Orbital Bandung

17 April 2022

Mahesa Damar Sakti, anak berusia 13 tahun penyandang autisme, menggelar pameran grafis cetak saring di Galeri Orbital, Bandung. (ISTIMEWA)
Mahesa Penyandang Autis Anak Gelar Pameran Grafis di Galeri Orbital Bandung

Seorang anak dengan autisme berusia 13 tahun, Mahesa Damar Sakti, menggelar pameran grafis di Galeri Orbital, Bandung.


Menteri Yaqut Ingatkan Pentingnya Keberagaman dan Toleransi di Pameran Seni Tempo

2 Desember 2021

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan sambutan sekaligus membuka pameran seni bertajuk Kasih, Toleransi untuk Bangsa pada Rabu malam, 1 Desember 2021. Pameran seni rupa tersebut berlangsung mulai 1-21 Desember 2021 di Gedung Tempo, Jalan Palmerah Barat Nomor 8, Jakarta. Dok. TEMPO
Menteri Yaqut Ingatkan Pentingnya Keberagaman dan Toleransi di Pameran Seni Tempo

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, seni rupa bisa menjadi wahana untuk mengekspresikan cinta dan toleransi.


Tempo Menggelar Pameran Seni Rupa: Kasih, Toleransi untuk Bangsa

2 Desember 2021

Pameran Seni Rupa: Kasih, Toleransi untuk Bangsa di Gedung Tempo pada 1-21 Desember 2021. Dok. TEMPO
Tempo Menggelar Pameran Seni Rupa: Kasih, Toleransi untuk Bangsa

Tempo bersama pegiat seni yang tergabung dalam komunitas Think menggelar pameran seni "Kasih, Toleransi untuk Bangsa" mulai 1-21 Desember 2021.


Aksesibilitas di Ruang Pameran Seni yang Dibutuhkan Penyandang Disabilitas

29 Oktober 2021

Galeri Pandeng di kampus ISI Yogyakarta yang kini menjadi bertaraf internasional ditargetkan bisa memikat wisatawan mancanegara pecinta seni. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Aksesibilitas di Ruang Pameran Seni yang Dibutuhkan Penyandang Disabilitas

Simak apa saja akses yang dibutuhkan oleh penyandang disabilitas saat datang ke pameran seni.


Pameran Tunggal Seni Rupa Goenawan Mohamad di Museum OHD Magelang

22 Oktober 2021

Budayawan Goenawan Mohamad mengelar Pameran Lukisan Solo bertajuk Warna. Twitter.com/@Gm_gm
Pameran Tunggal Seni Rupa Goenawan Mohamad di Museum OHD Magelang

Pameran tunggal seni rupa karya Goenawan Mohamad di Museum OHD Magelang berlangsung pada 24 Oktober 2021 - 28 Februari 2022.


Goenawan Mohamad Gelar Pameran Di Muka Jendela: Enigma

30 Juli 2021

Sastrawan Goenawan Mohamad saat menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk `Menolak Pembusukan Filsafat` di kawasan Cikini, Jakarta, 13 Februari 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Goenawan Mohamad Gelar Pameran Di Muka Jendela: Enigma

Sastrawan Goenawan Mohamad menggelar pameran seni rupa Di Muka Jendela: Enigma. Juga ada peluncuran buku Rupa Kata Objek dan yang Grotesk.