TEMPO.CO, Jakarta - Apa yang dilakukan Iqbal, Kiky, dan Aldy ketika Bastian memutuskan keluar dari Coboy Junior? Pertanyaan ini mungkin kerap dilontarkan para Comate, sebutan buat para fan Coboy Junior. Dan lewat CJR The Movie: Lawan Rasa Takutmu yang bakal ditayangkan di bioskop 18 Desember 2015 tiga personel boyband yang berganti nama menjadi CJR itu mencoba menjawab rasa penasaran para Comate.
Disutradarai Patrick Effendi, film yang proses pengambilan gambarnya sebagian dilakukan di Melbourne dan Sydney, Australia, itu memang bercerita tentang sepak terjang CJR setelah ditinggal Bastian pada 23 Februari 2014. Berbeda dengan film mereka sebelumnya, Coboy Junior The Movie, film ini lebih banyak menggali sisi emosional para anggota CJR. “Cerita dasarnya tentang perpisahan dengan Bastian,” kata Patrick saat gala premier film ini di Epicentrum XXI Kuningan, Jakarta, akhir pekan lalu.
Meskipun dalam perpisahan itu ada kesedihan, Patrick ingin film yang diproduseri Falcon Pictures ini tak mau larut dalam kisah drama 'menye-menye'. "Saya ingin kondisi perpisahan tidak didramatisir sehingga membuat mood film tetap menyenangkan. Dan yang paling penting, menularkan semangat optimisme bagi para penontonnya. Jadi, orang yang nonton masih menangkap esensinya, tapi keluar bioskop masih ketawa-ketawa, jadi saya mau bikin realita, tapi nggak harus sedih," jelas Patrick.
CJR The Movie mengalir dengan sentuhan musikal dan unsur komedi. Selain para personel CJR film ini juga dibintangi Abimana Aryasatya, Arie Kriting, Ernest Prakasa, Rio Dewanto, Surya Saputra, Brittany Scrivner, Ersa Mayori, Irgi Fahrezi, Joe P Project, dan Fico Fachrezi.
Film ini bercerita bagaimana keputusan Bastian meninggalkan boyband yang dibentuk empat tahun lalu itu membuat ketiga personel yang tersisa gelisah. Beruntung mereka memiliki produser seperti Patrick (Abimana Aryasatya), yang selalu hadir untuk memberikan semangat. Patrick bahkan mengajak mereka berkeliling Australia. Sebuah perjalanan yang memberikan mereka banyak pelajaran berharga.
Kiky menuturkan, film ini tak sekadar curhat mereka ketika ditinggal sahabat. Di film ini juga dikisahkan bagaimana usaha mereka menumbuhkan motivasi ketika menghadapi cobaan. ”Banyak pesan dan motivasi. Semoga film ini bisa jadi motivasi yang baik buat penonton anak-anak dan orang tua,” ujarnya.
NUNUY NURHAYATI