TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi solo Tulus mulai dikenal lewat lagu-lagunya yang sangat liris dan romantis. Beberapa lagunya, seperti Sewindu, Teman Hidup, dan Kisah Sebentar, kerap diputar di radio-radio di Tanah Air. Keunikan penyanyi ini adalah dia tak bisa lepas dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ketika menulis lirik lagu.
Rupanya, kekuatan bahasa dari lirik lagu Tulus berasal dari caranya mengkombinasikan dan mengulik kata-kata sehingga terbentuklah susunan yang indah. “Referensi saya itu KBBI, sama sekali tidak bermasalah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dalam menulis lirik,” kata Tulus saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu, 19 Februari 2014.
Menurut pria kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat, 20 Agustus 1987, ini bahasa Indonesia memiliki banyak kosakata yang dapat menghasilkan komposisi indah apabila diulik. Kesukaan Tulus membaca KBBI juga dibarengi dengan hobinya membaca karya sastra. Inilah yang semakin memperkaya penguasaan kosakatanya.
Namun Tulus sama sekali tidak mempermasalahkan keputusan musikus lain menggunakan bahasa asing dalam lirik lagunya. “Musik adalah suatu yang universal, sah-sah saja kalau ada seniman yang bisa menyampaikan pesannya dalam bahasa asing.”
Tulus merasa puas menulis lagu-lagunya dengan menggunakan bahasa Indonesia. “Soalnya saya orang Indonesia,” kata pria yang dinobatkan sebagai Editor's Choice: Rookie of the Year tahun 2013 oleh majalah Rolling Stone Indonesia ini. (Baca:Di Balik Album Gajah, Tulus Tetap Indie)
AISHA