TEMPO.CO, Jakarta--Rachmawati Soekarnoputri menganggap sutradara Hanung Bramantyo dan produser film Raam Punjabi hanya mengejar materi dari film Soekarno. Alasannya, ada beberapa bagian di dalam naskah film itu yang tidak sesuai fakta.
"Yang saya lihat, mereka bicara tentang komersialisasi dengan menjual menjual nama Soekarno demi kepentingan mereka," kata Rachmawati di Universitas Bung Karno, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis 12 Desember 2013. (Dua Penyebab Rachmawati Mundur dari Film Soekarno)
Salah satu isi cerita yang disoroti Rachmawati adalah adegan Soekarno yang ditampar tentara Jepang sampai terjatuh. Faktanya, Rachmawati menyatakan, hal itu sama sekali tidak benar. "Ini film sejarah atau fiksi," kata putri Soekarno itu.
Karena banyak potongan adegan yang tidak sesuai fakta, Rachmawati meminta masyarakat untuk tidak menonton film Soekarno garapan Hanung tersebut. "Tidak patut ditobton. Banyak penyesatan dan pengelabuan," tutur Rachmawati.
Film Soekarno telah digelar serentak di bioskop-bioskop Tanah Air kemarin. Namun, film ini terancam berhenti lebih cepat karena Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memenuhi penetapan permohonan sementara yang diajukan pihak Rachmawati.
Isi penetapan sementara itu adalah, Pengadilan Niaga memerintahkan termohon I, II, atau III segera menyerahkan master film, naskah film Soekarno kepada pemohon. Selain itu memerintahkan untuk menghentikan penyiaran, menyebarluskan, penguman dan lain-lain yang serupa terkait film itu.
SINGGIH SOARES
Berita terkait:
Multivision Diminta Hentikan Peredaran Film Soekarno
Film Pahlawan Tak Pernah Mati Tayang 14 Desember
Film Isyarat: Lima Sutradara dan Lima Cerita Anak Indigo
Apa Komentar Anak Soekarno Soal Film Hanung?