TEMPO.CO, Surabaya - Vokalis grup band Firehouse, C.J. Snare, mengakui dirinya dan kawan-kawan sudah merasa tua untuk bersaing dengan musikus pendatang baru di belantika musik Amerika Serikat. Kedua band musik cadas itu menggelar konser di Grand City Kota Surabaya, Kamis malam, 17 Oktober 2013.
Penggemar Firehouse di Amerika, kata Snare, sudah tidak lagi melirik band yang berdiri pada 1989 di Charlotte, North Carolina, Amerika Serikat, tersebut. Ia melihat penikmat musik dan industri musik di Amerika Serikat saat ini mulai berpaling ke aliran-aliran musik pop dan rock alternative.
Karena itu, Firehouse belum berencana merilis album baru. C.J. Snare masih menghitung-hitung untung-ruginya jika harus mengeluarkan album baru. "Saya mengakui saat ini industri musik di Amerika Serikat tidak melirik kami lagi. Kami sudah merasa tua," kata C.J. Snare.
Menyiasati kevakuman album baru, pihaknya terpaksa mendaur ulang tembang-tembang lawas yang legendaris dalam satu kompilasi album. Tahun 2011, kata dia, Firehouse terakhir kali merilis album bertitel Full Circle. Menurut dia, cara ini perlu dilakukan untuk menjaga performance dan menegaskan Firehouse masih eksis kendati belum merilis album dengan lagu-lagu baru.
Pemain drum Firehouse, Michael Foster, menambahkan, antusiasme penonton di Indonesia menjadi obat bahwa Firehouse masih dihormati dan diberikan tempat oleh para pencinta setianya. Selain Indonesia, negara di Asia Timur masih menaruh hormat akan kehadiran Firehouse dan tembang-tembang legendarisnya. "Ya, saya merasakan hal berbeda di sini," ujarnya.
Vokalis Steelheart, Miljenko Matijevic, mengatakan era industri musik dan digital musik saat ini semakin memperberat eksistensi Steelheart. Menurut Miljenko, pemusik era milenium lebih mudah mencari popularitas ketimbang era 1990-an.
Saat merilis album perdana bertitel Steelheart pada 1990, dirinya harus menunggu selama 13 tahun. Mencari produser saat itu begitu sulit. "Era Internet dan digital musik semakin memperberat kami. Saya melihat Indonesia beda, penonton masih loyal dan setia pada Steelheart," ucapnya.
Miljenko sendiri masih ragu untuk merilis album baru. Ke depan, ia hanya berencana mengeluarkan live DVD yang menggambarkan perjalanan hidup Steelheart. Dirinya juga merancang reality show yang menceritakan budaya dan kehidupan pribadi para personel. "Itu masih tahap awal, mungkin dirilis musim semi tahun 2014," katanya. Musim semi biasanya bulan Maret-Mei. Saat konferensi pers, Miljenko juga didampingi tunangannya, Angela Salidis.
DIANANTA P. SUMEDI