TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan ribu penggemar Metallica yang datang ke konser Ahad malam, 25 Agustus 2013, di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, punya cara dan cerita kenangan masing-masing.
Ada yang terpaksa minum air keran karena air minum yang dijual terhitung mahal di dalam arena, buang air kecil di antara ribuan penonton di kelas festival, hingga menjadikan surat kabar Koran Tempo Minggu yang mengangkat soal Metallica dan konsernya, sebagai koleksi.
Cara penonton mengenang konser Metallica yang terlihat umum, misalnya saling memotret di depan gerbang masuk, saat konser, atau merekam video dengan telepon seluler pintarnya. Dari atas, terlihat nyala lampu penerang dari ponsel penonton tersebar di lapangan hingga bangku tribun. Sebagian hasil rekaman konser Metallica itu sudah ada yang mengunggahnya di You Tube hari ini.
Namun, soal kisah penonton cukup beragam hingga ada yang konyol dan nekat.
Heri, penonton asal Bandung, mengaku terpaksa minum air keran di kamar mandi kelas tribun setelah buang air kecil. Keluar dari kamar mandi, ia pun membayar Rp 2000 ke penjaga toilet. "Lumayan, empat teguk bisa hilang hausnya," kata lelaki berusia 36 tahun itu.
Cara tersebut dipakainya karena harga segelas besar air putih cukup mencekik kantong, yaitu Rp 10 ribu. Adapun sebotol kecil air kemasan yang dijual pedagang keliling yang masuk menjelang konser berakhir, ditawarkan Rp 20 ribu per botol. Beberapa penonton yang sempat ingin membeli pun jadi enggan.
Sejak di gerbang masuk luar, petugas keamanan melarang penonton membawa botol air minum. Isinya harus dihabiskan atau ditinggalkan. Namun selepas itu, penonton bisa membeli air minum dari pedagang yang bebas berjualan di sekitar stadion.
Pada pemeriksaan di pintu dalam atau memasuki arena, larangan membawa botol minum kembali diberlakukan, termasuk senjata tajam, rokok, dan korek api. Sebagian penonton yang menyembunyikan botol minum, korek api, dan rokok, ada yang berhasil lolos. Di bangku tribun hijau misalnya, sampah botol plastik dan asap rokok bertebaran.
Gara-gara sortir botol air minum itu, salah seorang penonton bernama Abror jadi banyak meminum air putih. Tujuannya agar ia tidak kehausan dan sibuk mencari air minum di tengah konser. Caranya ternyata menimbulkan kerepotan baru. Saat sudah mendapat posisi yang bagus di depan tengah panggung, tiba-tiba ia merasa harus buang air kecil. "Sudah ditahan-tahan sejak sore masuk stadion, enggak kuat juga," kata penonton dari Jakarta itu.
Ia mengaku enggan pergi ke toilet karena malas harus balik lagi ke posisinya semula. Kerumunan penonton kelas festival juga dilihatnya semakin banyak.Setelah mendapat botol plastik kosong, ia menunggu momen yang tepat.
Begitu band pembuka Seringai muncul di panggung, semua penonton di sekitarnya berdiri, ia lalu buang air kecil di antara ribuan orang. "Pas lampu gelap langsung, jadi enggak ada orang yang lihat," katanya yakin. Setelah itu, ia jadi bisa menikmati dan bernyanyi terus sepanjang konser Metallica.
Adapun Andri, penonton dari Bandung, menjadikan surat kabar mingguan yang terbit 25 Agustus sebagai benda kenang-kenangan. Dia mengaku tertarik dengan isinya yang banyak berkisah soal Metallica dan seputar konsernya di Jakarta. "Ini bagus buat oleh-oleh setelah menonton," kata dia.
ANWAR SISWADI
Topik terhangat: Konser Metallica | Suap SKK Migas | Sisca Yofie | Rusuh Mesir | Konvensi Partai Demokrat
Berita terpopuler:
Metallica Hanya Minta 7 Pertanyaan
Undang Metallica, Setiawan Djodi Dimarahi Pak Harto
Metallica Cuci Muka di Hotel Bidakara
Jokowi Datang, Penonton Metallica Heboh
Nonton Metallica, Jokowi Dikawal Provos