TEMPO.CO, Sragen - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan punya cara unik untuk belajar tentang kehidupan seorang petani. Saat melakukan kunjungan kerja ke Sragen pada Jumat, 16 Maret 2012, dia menyempatkan menginap di rumah seorang buruh tani di Dusun Karang Rejo, Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, Sragen.
Tiba di Sragen pada 15 Maret 2012 pukul 22.45 WIB, Dahlan langsung meminta untuk diinapkan di rumah salah seorang warga. Akhirnya, dia diinapkan di rumah Marto Paimin, seorang buruh tani di Dusun Karang Rejo. “Rumahnya jelek. Sudah reyot,” ujar Camat Ngrampal Rina Wijaya, Jumat, 16 Maret 2012. Rina turut menyambut Dahlan dan menemani hingga tiba waktu Dahlan beristirahat.
Selama di rumah Marto, Dahlan, kata Rina, sempat berdialog soal kehidupan sang tuan rumah. Dahlan juga menyempatkan melihat kandang sapi dan mengambil telur ayam.
Pada Jumat, 16 Maret 2012 pagi, dia menemani Dahlan olahraga jalan cepat. Pukul 06.15 WIB, Dahlan sudah bersiap untuk jalan cepat. Selesai jalan cepat, mantan Direktur Utama PLN ini menyempatkan membantu menanam benih padi di sawah milik warga sekitar. “Sebenarnya sudah dilarang. Tapi Pak Dahlan tetap ngotot. Katanya tidak apa-apa karena dulunya dia buruh nandur (menanam),” ujar Rina.
Saat pertemuan dengan petani GP3K (Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi), distributor, investor, dan penangkar benih di Sragen, Jawa Tengah, Dahlan mengatakan dia sengaja menginap di rumah reyot Marto Paimin demi belajar tentang kehidupan seorang buruh tani.
“Meskipun hanya buruh tani, terbukti Mbah Marto paham manajemen,” kata Dahlan. Dia mengatakan saat harga beras turun seperti sekarang ini, Mbah Marto sengaja menyimpan padinya dan akan menjual saat harga naik.
Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, Mbah Marto sudah menyisihkan enam karung besar beras untuk persediaan tiga bulan. Lalu untuk menambah penghasilan, dia memelihara sapi untuk dijual bakalan-nya dan memelihara ayam untuk dijual telurnya.
“Saya belajar banyak dari Mbah Marto. Semalam saya seperti sekolah,” ujar Dahlan. Dia memuji Mbah Marto sebagai petani yang utun, yaitu petani yang tekun dan tidak neko-neko. “Itu betul-betul menjadi contoh bagi petani lainnya,” katanya.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita terkait
Yang Dilakukan Dahlan di Rumah Reyot Buruh Tani
Dahlan Iskan Nginap di Rumah Reyot Buruh Tani
Serba-serbi Dahlan Iskan
Santap Soto Bareng, Dahlan Habis 2 Mangkok
Trik Dahlan Iskan Atasi Kemacetan
Dahlan Iskan Kritik BUMN Boros
Dahlan Iskan: Wirausaha 5 Tahun = 50 SKS
Dahlan Bisa Capek Pakai Sepatu
Dahlan : Kalau Fee-nya Besar, Akan Saya Tagih