TEMPO.CO, Bekasi - Enam hari sudah dunia mode Indonesia kehilangan Ade Chandra Kirana Sagi alias Adesagi. Hari ini, para pegawai butik Adesagi Kierana bakal menggelar pengajian untuk mengenang almarhum.
Adesagi, 34 tahun, meninggal pada 1 Januari 2012. Ia ditemukan tewas tanpa busana bersama Randy Yana Putra di kamar mandi rumah di belakang Gedung Sate Bandung, Jalan Cimandiri 28 A Bandung, Jawa Barat. (Lihat Desainer Adesagi Ditemukan Tewas di Belakang Gedung Sate)
Dunia mode Indonesia kehilangan salah satu perancang muda berbakat. Lewat tangan dinginnya, lahir busana-busana dengan karakter siluet feminin dengan warna neon dengan katun print pada dress dan top. Adesagi dikenal konsisten dengan rancangan yang selalu mengedepankan aspek feminin, simple, girly, tapi tetap wearable. Tak heran busana karyanya menjadi langganan selebritas papan atas Indonesia, seperti Titi DJ dan Dewi Sandra. (Lihat Mengapa Artis Suka Rancangan Adesagi?)
Bakat merancang busana sudah ada pada diri Adesagi sejak kecil. Meski tak memiliki trah keluarga desainer, potensi itu seolah mengalir dalam darahnya secara alamiah.
Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) Cibuntu, Cibitung, Bekasi, Adesagi sudah doyan menggambar pakaian khusus wanita. Adesagi, yang masuk SD lebih awal pada usia lima tahun, gemar sekali membuat pola rok lebar seperti pakaian boneka Barbie di buku gambarnya.
Menurut kakak Adesagi, Sunandar, 40 tahun, Adesagi kecil biasa menyalurkan hobinya sepulang sekolah. Begitu sampai di rumah, anak bungsu dari sembilan bersaudara itu tak langsung bermain dengan teman seusianya, tetapi lebih banyak menggambar.
"Sudah memperlihatkan bakatnya, tetapi saat itu keluarga belum tahu kalau desainer menjadi jalan hidupnya saat dewasa," kata Sunandar kepada Tempo.
Adesagi lahir 19 September 1977. Ia adalah anak pasangan (alm) M. Muhammad Sagi dan (alm) Hj. Nyai. Ekonomi orang tuanya terbilang sederhana. Ayahnya bekerja sebagai montir mobil, sementara sang ibu adalah ibu rumah tangga.
Delapan orang saudara Adesagi berprofesi sebagai wiraswasta dan tak satu pun hidup di jalur fashion. Semua saudaranya telah berumah tangga dan mendiami rumah keluarga yang dibangun berderet di atas lahan milik keluarga di Cibitung.
Hanya Adesagi yang hidup merantau di Jakarta dan yang belum menikah. Belum genap sebulan yang lalu, Adesagi sempat mengutarakan niatnya akan menikah. "Saya sudah punya calon kok, Kak," kata Adesagi seperti ditirukan Sunandar.
Mengenai keahlian adiknya sebagai perancang busana, menurut Sunandar, itu didapat dari hasil belajar secara otodidak.
Setelah tamat SD pada 1988, Adesagi melanjutkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Cibitung, lulus pada 1991. Di SMP, Adesagi semakin gemar menggambar. Dia kemudian melanjutkan pendidikan di SMEA Negeri Cibitung dan lulus pada 1994. Hasrat Adesagi menjadi desainer semakin tak terbendung hingga dia memilih melanjutkan pendidikan di Bunka School of Fashion, Jepang.
Setahun kemudian, Adesagi terjun secara profesional di dunia desainer. Awal kariernya ia lalui dengan menjadi asisten beberapa perancang ternama, seperti, Alex A.B., Ramli, Martha Tilaar, dan Susi Hediyanto.
Pada era 1997/1998, Adesagi berdiri sendiri dengan bendera Adesagi Kirana. "Dia mendirikan usaha desainer sendiri berkat dorongan perancang Susi Hediyanto," kata Sunandar.
Adesagi menyewa dua rumah di kawasan Cipete, Jakarta Selatan. Satu rumah dipakai untuk butik dan satu rumah untuk tempat dia tinggal.
Dari kontrakannya itulah, Adesagi berinovasi. Dia melahirkan rancangan busana, yang kemudian menjadikannya sukses. Salah satu prestasinya menjadi finalis British Streetwear Design Competition yang diselenggarakan Harper's Bazaar.
Karyanya dipakai sejumlah artis ternama, di antaranya Ruth Sahanaya, Titi DJ, dan Melly Goeslaw pada perayaan malam tahun baru empat hari lalu. Kristina, Widi B3, dan Dewi Sandra menggunakan gaun rancangan Adesagi saat mereka menikah.
Pada Oktober tahun lalu, Adesagi untuk pertama kalinya menggelar pameran tunggal di Senayan City. Sebelumnya, dia sempat menggelar pameran dengan Barry Asmara. Rencananya, Adesagi akan menggelar pameran tunggal pada tahun ini. Dia akan menggandeng pesinetron Manohara, yang akan mengikutsertakan beberapa lukisannya.
Kini, rencananya itu hanyalah tinggal kenangan. Harapan Adesagi untuk kembali memberikan rancangan busana terbaru pupus bersama pesan terakhirnya yang dikirim melalui BlackBerry Messengger kepada kakaknya dua jam sebelum ia ditemukan tewas. Isi pesan itu, "Thankyou so much for the love and support Kak, all the best in 2012, ahead."
HAMLUDDIN | TSE
Berita terkait:
Desainer Adesagi Ditemukan Tewas di Belakang Gedung Sate
Mengapa Artis Suka Rancangan Adesagi?
Siapa Sebenarnya Desainer Adesagi Kierana?
Adesagi dan Randy Diduga Tewas Keracunan