Dia melahap menu soto dan gado-gado Padang dari restoran tersohor di sana. Echa juga menikmati menu nasi Padang dari sebuah restoran terkemuka di sela tugasnya memandu acara Indonesia Exploride Djarum Apresiasi Budaya pada awal April lalu. "Hari ini lupakan sejenak berat badan, aku mau menikmati kuliner Padang yang berlemak nian," ucapnya.
Echa juga mengobati rasa rindunya terhadap kampung halaman dengan berbelanja dan berkeliling Kota Padang sambil mengendarai sepeda motor. Teriknya matahari siang itu tak membuat di berhenti menjelajah kota yang terakhir dikunjunginya pada 2007 itu. "Naik motor lebih seru, bisa menikmati udara dan angin pantainya. Lebih terasa aura Padang-nya. Apalagi motornya keren," kata alumnus Fakultas Psikologi Universitas Atma Jaya Jakarta ini bahagia.
Selain menikmati Kota Padang lebih dekat, diam-diam ternyata Echa memiliki misi terselubung. Kenekatannya itu lantaran ia ingin melihat lebih dekat kerusakan-kerusakan yang terjadi pascagempa 2009. Sayangnya, hal itu sama sekali tidak ditemui. "Dari tadi aku tuh sampai ngelongok-ngelongok mencari bekas kerusakan gempa. Tapi enggak nemu satu pun, ternyata pemulihan di sini cepat sekali," katanya.
S. IKASARI