Dari lantai 6 gedung Niaga PRJ, tampak para pengunjung yang berjalan hilir mudik dari satu hall ke hall lain. Mereka memenuhi sepanjang pelataran masing-masing hall seluas sekitar 10 meter itu.
Bahkan, di lapangan kosong yang membentang sepanjang sekitar 150 X 500 meter persegi yang memisahkan deretan Hall AI, A2 dan D1, D2 dengan hall B1, B2, dan C1, CE, ribuan pengunjung juga terlihat berduyun-duyun. Lapangan ini sengaja disulap menjadi puluhan gerai yang menjajakan bermacam jajanan, pernak-pernik, dan lain-lain.
Pengunjung Java Jazz, rata-rata adalah kawula muda yang terlihat berusia sekitar 25 tahun. Busana yang mereka kenakan trendi dan tingkah polah mereka juga beragam.
Terlihat, di lantai bawah gedung Niaga, dua foto diri Santana yang dipajang di pintu masuk menjadi pusat perhatian pengunjung sebelum melanjutkan menonton pertunjukkan jazz. Ada sekitar semenit mereka meluangkan waktu berfoto-foto. Namun, berhubung yang berminat cukup banyak, mereka harus rela meluangkan waktu lebih lama menunggu giliran.
Selain itu, mereka juga memburu bermacam pernak-pernik di gerai-gerai yang terletak lebih menjorok ke dalam PRJ itu. Di gerai Artis Official Merchandise, misalnya, puluhan kaos, sandal, topi, gelang, atau dompet berlogo java jazz laris manis dibeli pengunjung.
Sementara di gerai Remarkable Indonesia, pengunjung juga bisa sedikit pamer kemampuan bermusik. Di sana dijajakan bermacam alat-alat musik dari drum, gitar dan angklung. Pengunjung boleh uji kepiawaian di sana sesuka hati.
Festival ini, juga menjadi ajang wisata kuliner tersendiri. Aneka macam masakan dan jajanan banyak tersedia.
MUSTHOLIH