TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah merilis lima album, kelompok musik MEW kembali meluncurkan album teranyarnya yang bertajuk Eggs Are Funny. Berbeda dengan album sebelumnya, dalam album keenamnya itu MEW memilih konsep kompilasi dengan isi 14 nomor--sebagian besar lagu baru mereka.
Salah satu lagu baru yang menarik di album tersebut adalah Do You Love It. Lagu ini berkisah tentang sesuatu yang menyenangkan. “Memang tidak secara gamblang dijelaskan, karena bagi kami kesenangan tiap orang itu berbeda,” kata Bo Madsen.
Sebagai band indie, MEW tergolong produktif menelurkan album. Debut album mereka, A Triumph for Man, dirilis pada 1997. Setelah itu, mereka meluncurkan album Half the World Is Watching Me (2000), Frengers (2003), And the Glass Handed Kites (2005), dan No More Stories (2009). “Kami bertahan selama ini karena memang mencintai band ini apa adanya,” ujar Madsen tentang resep band-nya bisa bertahan sepanjang 16 tahun.
Meski musik-musiknya digarap dengan sangat serius, MEW agak mengabaikan sampul album mereka. Boleh dibilang, seperti album-album sebelumnya, Eggs Are Funny juga miskin artwork-nya. Sampul album barunya itu cukup sederhana, bergambar wajah seorang pria yang difoto sebahu. Wajahnya terlihat kalem, rambutnya rapi tanpa belahan, dengan tatapan mata yang agak sayu. Pria ini bukan siapa-siapa, melainkan hasil kehebatan teknologi komputer yang memadukan ketiga wajah mereka.
AGUSLIA HIDAYAH