Musisi internasional Patrick Zygmanowski dan Tamayo Ikeda yang dikenal lewat permainan piano empat tangan akan tampil di Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Jakarta, Senin (1/11) mendatang. Secara duet, mereka bakal menunjukkan bakat masing-masing pada corak musik yang kaya repertoar.
Patrick Zygmanowski, merupakan musisi yang mengawali studinya di dunia musik pada usia enam tahun dan menggelar resitalnya yang pertama pada usia sebelas tahun. Dalam diri peraih Premier Prix de piano dan Premier Prix de musique de chambre di Conservatoire National Supérieur de Musique de Paris ini, para kritikus melihat seorang pemain yang peka dan penuh perhatian.
Zygmanowski memperoleh beasiswa di Hochschule fur Musik di Munich tempat ia belajar banyak dari Gerhard Oppitz. Dia sangat mencintai musik kamar dan untuk kecintaannya ini, ia memperoleh tiga penghargaan Premiers Prix dari Concours Internationaux de Musique de Paris (1994), FNAPEC (1995) – bersama dengan pemain klarinet Florent Héau – dan Henri Sauguet (1995).
Tamayo Ikeda merupakan pelajar dari Tokyo yang diterima di Conservatoire National Supérieur de Musique de Paris tahun 1989. Ia menyerap nasihat-nasihat yang berharga dari para maestro seperti Dimitri Bashkirov, Léon Fleisher, dan Maria Joao Pires. Permainan pianonya yang intuitif dan bergairah itu pernah meraih banyak penghargaan.
Ikeda memperoleh beasiswa dari A.P.E.F. dan Société Générale. Kecintaannya dan kerja keras pada musik klasik telah terbayarkan dengan penghargaan Deuxième Prix dan penghargaan khusus Claude Debussy dalam Concours International Yvonne Lefébure, satu penghargaan Prix Spécial (Claude Debussy) dalam Concours International de Porto, serta Premier Prix dalam Concours International Francis Poulenc tahun 1999.
Ikeda berkarya di Eropa, Rusia, Jepang, Indonesia, Afrika Selatan dan Amerika Serikat dalam gedung-gedung konser yang tak kalah prestisiusnya dari Carnegie Hall di New-York. Ia juga bekerja dengan Radio France-Musique.
Aguslia Hidayah