Pada Senin ini, sebuah daftar pendek 125 seniman dan video mereka telah diungkap di YouTube.com/play dan di kios-kios Guggenheim di New York, Berlin, Venesia dan Bilboa. Para seniman itu dipilih di antara lebih dari 23.000 lamaran dari 91 negara ke YouTube.
Nancy Spector, wakil direktur dan kepala kurator Guggenheim Foundation, mengatakan bahwa museumnya tertarik pada proyek ini karena mereka terpikat oleh "gagasan untuk melihat bagaimana video dalam jaringan muncul sebagai sebuah bentuk seni dengan kekhasannya sendiri."
"Ini sebuah pertanyaan, bukan sebuah deklarasi," katanya. "Maka, dia layak untuk dicoba."
YouTube Play adalah langkah terbaru dari situs berbagai video itu untuk mendorong batas-batas bentuk seni setelah melahirkan YouTube Symphony Orchestra dan proyek film "Life in a Day".
Daftar pendek itu akan dinilai oleh 11 juri--termasuk pembuat film Darren Aronofsky; musisi Amerika Serikat, Animal Collective; dan seniman visual Jepang, Takashi Murakami--yang akan mempersempitnya menjadi 125 video hingga mencapai 20 nama di tahap final.
Pada 21 Oktober nanti, 20 nama itu akan diumumkan dan menampilkan karyanya di museum Guggenheim di Kota New York. Musem Guggenheim di Berlin, Venesia dan Bilbao juga akan menampilkan karya ini.
Murakami mengatakan, inovasi teknologi telah membuat "perubahan drastis baik dalam bentuk dan diseminasi ekspresi artistik". "YouTube adalah sebuah media untuk berkomunikasi dengan dunia luas dan kami sebagai seniman tak bisa lagi menyebut diri kami seniman hanya karena menemukan sesuatu yang khusus dan hanya menampilkannya ke masyarakat," kata Murakami. "Dalam hal itu, YouTube telah memicu sebuah revolusi."
Di antara para seniman yang masuk semifinal adalah band rock OK Go; Juara Catur Perempuan Amerika, Jennifer Shahade; dan Joe Penna, peringkat delapan pelanggan terbanyak di YouTube yang lebih dikenal sebagai MysteryGuitarMan. Yang lain termasuk seniman Belanda, Evelien Lohbech; fotografer Sydney, Keith Loutit; kelompok seni pertunjukan komedi New York, Improv Everywhere; dan animator Belanda, Sjors Vervoot.
"Pemilihan ditimbang dari berbagai aspek teknik, tema, geografi, dan status profesional, yang mencermikan meningkatnya daya jangkau teknologi media baru di dunia," kata Spector.
iwank | Reuters