Judul film : Sex And The City 2
Genre : Drama Romantis-Komedi
Sutradara : Michael Patrick King
Pemain : Sarah Jessica Parker, Kristin Davis, Kim Cattrall, Cynthia Nixon, Chris Noth
Carrie (Sarah Jessica Parker), Samantha (Kim Cattrall), Charlotte (Kristin Davis), dan Miranda (Cynthia Nixon) kian terlihat dewasa. Persahabatan keempatnya pun makin mantap dengan munculnya ujian baru dalam hidup mereka. Cinta, keluarga, bahkan karir, mewarnai perjalanan hidup empat wanita sosialita ini di layar lebar.Ya, geng para wanita tua –namun masih tetap gres- itu kembali hadir dalam film sekuel Sex and The City yang bisa anda saksikan di bioskop-bioskop sejak pekan ini.
Kisah utama yang disajikan Sex and The City 2 masih berpegang teguh pada plot di film sebelumnya : kisah rumah tangga Carrie Bradshaw dan seorang ahli keuangan berjulukan Big (chris Noth). Selebihnya, kisah karakter lain menjadi menu pelengkap. Samantha Jones yang bekerja sebagai penulis, Miranda Hobbes seorang pengacara, dan Charlotte York bekerja sebagai seorang kurator.
Di mukadimah, film ini hadir dengan pemaparan gamblang tentang satu persatu kehidupan empat sahabat. York yang kewalahan mengurusi dua anaknya dan Hobbes yang masih galau tentang hidup dan karirnya. Di lain sisi, Bradshaw terlihat lebih bijak memaknai perjalanan rumah tangganya, dan Jones yang tetap asik dengan petualangan seksnya. Namun tak selamanya senang, hidup mereka yang penuh warna pun bisa menjadi kelabu dan membosankan.
Tawaran Jones untuk mengajak ketiganya ke Abu Dhabi pun langsung mendapat respon. Sang penulis itu diundang menghadiri peluncuran film mantan pacar, yang sudah sukses jadi aktor, Smith Jerrod (Jason Lewis) itu. Di sana, ia berjumpa dengan produser kaya raya asal Timur Tengah, Sheikh Khalid. Sebuah tawaran mampir, Khalid meminta agar kerajaan bisnisnya dipromosikan di Amerika. Fasilitas mewah pun disajikan. Pelayanan super mewah di hotel, pelayanan pribadi, hingga mobil Maybach plus sopir pribadi.
Hampir setahun sudah sang perancang kostum, Patricia Field dan timnya kerja rodi untuk menentukan busana apa yang akan dipakai para pemain. Mereka pun menelusuri pasar di dubai, mengulik peragaan busana di sana, dan mampir ke butik-butik. Hasilnya, walah bukan main. Film ini terlihat bak peragaan busana mewah. Bahkan orang mungkin lebih tertarik mengulik gaya busananya ketimbang cerita yang disuguhkan. Maklum, sejak dibuat dalam serial, segala fesyen yang ditampilkan dalam film ini menjadi trendsetter bagi para wanita masa kini. Keempat tokoh representasi wanita modern ini tak henti-hentinya menyuguhkan gaun-gaun cantik karya desainer ternama.
Namun tak selamanya persiapan matang membuahkan hasil cemerlang. Apa yang salah dengan film hedonis yang satu ini? Meski berbiaya mahal dan waktu rilisnya tepat saat liburan akhir pekan yang panjang –seraya merayakan Memorial Day-, film yang disutradarai Michael Patrick King ini ‘loyo’ di minggu perdana. Warga Amrik sendiri tak antusias.
Di minggu pertama pemutarannya, film itu cuma mengantongi sedikit. Jumlahnya jauh dari prediksi, bahkan persepsi bakal jadi ‘the next box office’, pun kandas. Film ini hanya mengantongi 37,1 juta dolar, lebih rendah dari film baru, Prince of Persia, yang membukukan angka 37,8 juta dolar.
Kecantikan Sarah Jessica Parker pun tak mampu menandingi pesona si monster hijau, Shrek 4 :Forever After, yang tampil sebagai pengeruk uang terbanyak pada musim panas di Amerika kini. Pekan kemarin, film ini menambah pundi-pundinya 55,7 juta dolar dari bioskop-bioskop Amerika Utara. Memang lebih kecil dari perolehannya minggu lalu, yang mampu di 70,8 juta dolar, tapi tentunya masih lebih baik nasibnya dibanding Sex and the City 2.
Aguslia Hidayah| berbagai sumber