TEMPO Interaktif London - Vanessa Perroncel buka suara. Dalam wawancara pertamanya sejak berita tentang hubungannya dengan mantan kapten Inggris mencuat, kini dia mengungkapkan bagaimana dia menolak untuk berbicara dengan tabloid-tabloid yang menurutnya membuat kampanye fitnah berkepanjangan.
Sebuah penyelidikan resmi telah dilakukan mengenai penyadapan pesan pendek suara oleh sebuah tabloid dari mantan kapten sepakbola Inggris John Terry dan tentu saja dengan model Prancis itu.
Penyelidikan, yang dipimpin dari Kantor Komisi Informasi (ICO), akan menimbulkan kekhawatiran di Fleet Street, di mana koran dan Press Complaints Commission telah menegaskan bahwa kegiatan seperti ini ilegal dan telah ada kasus sebelumnya yang memenjarakan wartawan News of the World pada Januari 2007.
Bukti berfokus pada catatan telepon dari Vanessa Perroncel dan salah satu teman dekatnya, Antonia Graham. Perroncel dituduh oleh tabloid itu memiliki hubungan dengan Terry. Ini menjadi salah satu dugaan yang melibatkan penyadaan dari panggilan telepon antara dua wanita itu, yang merupakan pelanggaran lebih serius daripada mendengarkan pesan telepon.
Dalam wawancara pertamanya sejak cerita itu merebak, diterbitkan dalam Guardian, Sabtu (10/4) ini, Perroncel, mantan temen dekat Wayne Bridge pemain Manchester City, mengatakan pengalamannya: "Ini mengerikan. Hal ini seperti mimpi buruk Setiap hari Anda berpikir: "Apa lagi yang akan mereka katakan tentang aku?." Hal ini sangat mengganggu dan begitu palsu. Setiap hari, begitu banyak kebohongan - dan kemudian orang membuat penilaian karena kebohongan."
Pengacaranya minggu ini secara resmi memperingatkan tujuh surat kabar nasional bahwa ia akan menuntut mereka atas pelanggaran privasi atas laporan yang diklaim untuk mengekspos kehidupan pribadinya, termasuk hubungan seksual, riwayat kesehatan, keuangan, dan masalah pribadi keluarganya yang lebih luas itu.
Dia juga berencana untuk menuntut pencemaran nama baik atas cerita-cerita tentang seks serta mengklaim bahwa Perroncel mencoba untuk menjual ceritanya sampai 250.000 poundsterling atau Rp 3,4 Miliar dan dia telah menjual diam-diam kepada John Terry senilai 800.000 poundsterling.
Ketua Konservatif, John Whittingdale, mengatakan pada Februari lalu bahwa anggota parlemen telah meyakinkan bahwa surat kabar tidak boleh lagi terlibat dalam menyadap komunikasi. "Kami akan sangat cemas jika bukti lebih jauh muncul," katanya.
Komisi Informasi saat ini bekerja sama dengan Vodafone, yang telah mengkonfirmasi bahwa seseorang melakukan upaya untuk mengakses pesan suara Antonia Graham di awal Februari dari sebuah tabloid, mengenai seputar skandal John Terry, pada saat ia secara berkala melakukan kontak dengan Perroncel. Secara terpisah, O2 telah diminta untuk menyelidiki aktivitas yang mencurigakan di telepon selular Perroncel selama periode yang sama.
Pengacara Perroncel, juga menyelidiki kemungkinan penyadapan panggilan telepon langsung. Mereka sangat peduli tentang asal kutipan yang banyak digunakan dari Perroncel, ketika ia diduga telah mengatakan kepada wartawan: "Mereka mengatakan bahwa saya semacam melompat dari tempat tidur -maniak seks. Itu begitu menyakitkan. Itu tidak benar."
Perroncel mengatakan, ia menolak untuk berbicara dengan wartawan tapi mereka mengutip dengan akurat tentang apa yang dikatakannya -dalam panggilan telepon pribadi ke Antonia Graham.
Perroncel mengatakan kepada Guardian: "Antonia tidak menjual kutipan, yang saya tahu dia tidak melakukan itu. Jadi bagaimana mereka mendapatkannya? Ada saat-saat lain ketika hal yang sama telah terjadi: percakapan dengan seorang teman akhirnya kata demi kata (ada) di koran."
Juru bicara Komisi Informasi mengatakan, insiden ini telah dilaporkan kepada pihaknya. “Kami akan melihat bersama-sama dengan Vodafone, untuk menentukan apakah pelanggaran telah terjadi.”
Setelah sepekan, cerita semakin agresif tentang kehidupan pribadi Perroncel. Pengacaranya telah mengirim somasi tentang pelanggaran privasi kepada News of the World dan Sun, Daily Mirror, Sunday Mirror dan Sunday People, Daily Mail dan Mail on Sunday.
Namun Perroncel mengatakan dalam wawancara bahwa ia enggan untuk menuntut. "Tidak ada yang menggugat tulisan-tulisan ini. Anda melihat semua kisah-kisah menggelikan yang mereka terbitkan. Saya telah diberitahu oleh banyak orang bahwa saya tidak (perlu) menuntut koran itu."
Dia berpikir untuk pergi ke Press Complaints Commission, tetapi akhirnya memutuskan untuk tidak jadi. "Ada terlalu banyak editor koran yang duduk di atasnya," katanya. "Dari koran yang sama. Ini adalah konflik kepentingan. Siapa yang akan mempercayai mereka?."
Pengacara Perroncel, Charlotte Harris dari JMW Solicitors, mengatakan: "Menuntut adalah sebuah usaha terakhir. Kami berharap koran-koran itu akan menghentikan perilaku seperti ini. Ini fitnah. Tetapi pada akhirnya, kami tidak memiliki pilihan kecuali untuk mendapatkan kekuatan."
GUARDIAN| NUR HARYANTO