Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cut Intan Nabila Rilis Video Penyiksaan Suaminya, Kali Ini di Depan Anaknya hingga Trauma

Reporter

Editor

Marvela

image-gnews
Cut Intan Nabila dan suaminya, Armor Toreador. Instagram/Armortoreador
Cut Intan Nabila dan suaminya, Armor Toreador. Instagram/Armortoreador
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selebgram Cut Intan Nabila kembali mengunggah video penyiksaan yang dilakukan sang suami, Armor Toreador, terhadap dirinya. Video berdurasi 1 menit 13 detik itu memperlihatkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Armor di hadapan putrinya hingga menyebabkan trauma.

Mantan atlet anggar itu membagikan video tersebut di Instagram pribadinya pada Kamis subuh, 22 Agustus 2024. Penyiksaan yang dilakukan Armor Toreador tersebut terjadi pada 4 Februari 2022. Video tersebut memperlihatkan Armor memukul dan menekan wajah Intan dengan tangan serta kaki. Intan yang terbaring di atas tempat tidur tidak mampu melawan dan terus merintih kesakitan. Lebih parahnya lagi, putri mereka melihat langsung semua kejadian itu dari jarak yang sangat dekat.

Video KDRT kedua yang dirilis ke publik ini sebagai respons dari Intan atas pengakuan Armor sehari setelah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka kasus KDRT. "Lebih dari 5 kali? Saya saja tidak mampu menghitung berapa sering dia menyiksa saya," tulis Intan pada keterangan video.

Armor mengaku telah lebih dari 5 kali menganiaya Intan sejak 2020, ketika ditanya oleh Kapolres Bogor, Ajun Komisaris Besar Polisis (AKBP), Rio Wahyu Anggoro dalam konferensi pers di Polres Bogor, Cibinong, Bogor pada Rabu, 14 Agustus 2024.

Cut Intan Nabila dan Anak-anaknya Trauma

Cut Intan Nabila. Foto: Instagram/@cut.intannabila

Intan yang baru melahirkan anak ketiga bulan lalu, menyadari bahwa penganiayaan yang dilakukan suaminya selama 5 tahun menikah bukanlah aib merupakan aib yang harus ditutupi. Sampai akhirnya ia memberanikan diri untuk speak up pada Selasa, 13 Agustus 2024 dan mendapat banyak dukungan dari seluruh pihak.

"Berat sangat berat pastinya, harus ceria dibalik semua penderitaan selama ini, karna saya fikir ini adalah aib yang paling memalukan," tulis Intan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perempuan 23 tahun ini mengakui bahwa dirinya dan anak-anak mengalami trauma akibat perlakuan keji Armor. Intan berusaha bangkit dan perlahan akan memulihkan diri bersama tiga anaknya. "Maafin mama ya nak, setelah ini kita sembuhin trauma ini bareng-bareng," tulisnya.

Demi Nyawa 3 Anaknya, Cut Intan Nabila Laporkan Armor Toreador

Cut Intan Nabila telah mengalami penyiksaan dari Armor Toreador selama 5 tahun. Ia telah beberapa mencoba melapor ke polisi dan Pengadilan Agama, namun gagal. Keputusan untuk akhirnya melapor tidak lepas dari keprihatinan Intan terhadap keselamatan anak-anaknya. Ia merasa tindakan suaminya telah melampaui batas dan berisiko terhadap keselamatan keluarga.

"Terakhir itu karena saya merasa kalau melakukan itu (KDRT) bukan cuma mengancam nyawa saya, tapi juga nyawa anak-anaknya, dan teman-temannya. Jadi akhirnya saya memutuskan untuk melapor demi anak-anak saya juga," kata Intan di Jakarta Pusat pada Ahad, 18 Agustus 2024.

Intan berharap langkahnya ini dapat mendorong perempuan lain yang mengalami KDRT untuk bersuara dan mencari keadilan. "Jangan sampai ada orang-orang yang masih kayak Intan yang dulu. Ayo sama-sama kita berjuang untuk keadilan," kata Intan.

Pilihan Editor: Jadi Korban KDRT Suami, Cut Intan Nabila Banjir Dukungan Artis dan Netizen

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peran 2 Tersangka Baru Pembubaran Diskusi Kemang, Pukul Satpam hingga Rusak Barang

14 jam lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, saat menghadiri konferensi pers ikhwal identifikasi temuan 7 jenazah di Kali Bekasi, di RS Polri Kramat Jati, Kamis, 26 September 2024. TEMPO/Dian Rahma Fika A.
Peran 2 Tersangka Baru Pembubaran Diskusi Kemang, Pukul Satpam hingga Rusak Barang

Dalam pembubaran diskusi di Kemang, YS bertindak dalam perusakan barang. Sedangkan pelaku lain terindikasi melakukan kekerasan fisik.


5 Negara Ini Memiliki Tingkat KDRT Terendah, Bagaimana di Indonesia?

14 jam lalu

Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
5 Negara Ini Memiliki Tingkat KDRT Terendah, Bagaimana di Indonesia?

Beberapa negara di dunia berhasil menjaga tingkat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang rendah, negara apa saja?


UU PKDRT: Jerat Hukuman Bagi Pelaku KDRT, Pidana Penjara dan Denda

14 jam lalu

Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Shutterstock
UU PKDRT: Jerat Hukuman Bagi Pelaku KDRT, Pidana Penjara dan Denda

Kekerasan dalam rumah tangga merupakan tindak pidana serius yang diatur dalam Undang-Undang. Apa sanksi dan hukuman bagi pelaku KDRT?


KPAI Kritik Istri Pimpinan Ponpes di Aceh yang Siram Santri Pakai Air Cabai sebagai Hukuman

1 hari lalu

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Shutterstock
KPAI Kritik Istri Pimpinan Ponpes di Aceh yang Siram Santri Pakai Air Cabai sebagai Hukuman

KPAI mengkritik keras tindakan istri pimpinan salah satu pesantren di Aceh Barat, NN (40), yang menyiram seorang santri karena dianggap salah.


KontraS Catat Ada 64 Kasus Kekerasan TNI terhadap Warga Sipil dalam Setahun Terakhir

1 hari lalu

Koordinator Badan Pekerja KontraS, Dimas Bagus Arya, saat ditemui usai peluncuran Laporan Hari Bhayangkara pada Senin, 1 Juli 2024 di Jakarta Pusat. TEMPO/Amelia Rahima Sari
KontraS Catat Ada 64 Kasus Kekerasan TNI terhadap Warga Sipil dalam Setahun Terakhir

KontraS: sebanyak 64 peristiwa tersebut menyebabkan 75 orang luka-luka dan 18 orang tewas.


Siapa Penggagas Pembentukan 5 Yonif Baru di Papua?

1 hari lalu

Prajurit TNI Batalyon Infanteri (Yonif) Penyangga Daerah Rawan (PDR) saat diresmikan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus di Silang Monas, Jakarta, Selasa 2 Oktober 2024. Selain itu, Yonif PDR juga dapat membantu masyarakat dalam hal pertanian, peternakan, dan perikanan. TEMPO/Subekti
Siapa Penggagas Pembentukan 5 Yonif Baru di Papua?

KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyebut ide pembentukan lima Yonif Penyangga Daerah Rawan di Papua berasal dari Menhan Prabowo Subianto.


Peneliti BRIN: Hukuman Fisik Bukan Bagian dari Pendidikan

2 hari lalu

hukuman fisik pada anak. Ilustrasi
Peneliti BRIN: Hukuman Fisik Bukan Bagian dari Pendidikan

Hukuman fisik disebut bukan bagian dari pendidikan, terutama jika dilakukan dengan cara yang tidak sesuai dengan kebutuhan kegiatan belajar mengajar.


Tiga Debt Collector di Jawa Tengah Ditangkap, Terancam 9 Tahun Penjara

3 hari lalu

Ilustrasi debt collector. Dok.TEMPO /Aditya Herlambang Putra
Tiga Debt Collector di Jawa Tengah Ditangkap, Terancam 9 Tahun Penjara

Polisi juga telah menangkap dua orang dalam kasus perampasan kendaraan oleh debt collector di Kedungmundu.


Kakek Nenek Ditemukan Tewas di Cipondoh Tangerang, Polisi Menduga Ada Unsur KDRT

3 hari lalu

Ilustrasi tewas/meninggal/mayat. Shutterstock
Kakek Nenek Ditemukan Tewas di Cipondoh Tangerang, Polisi Menduga Ada Unsur KDRT

Berdasarkan keterangan ahli dan para saksi, peristiwa ini murni kasus KDRT suami terhadap istrinya di Cipondoh, Tangerang.


Saran Psikolog agar Anak Terhindar dari Pemikiran Kriminal

4 hari lalu

Ilustrasi perisakan/bullying atau pengeroyokan. Shutterstock
Saran Psikolog agar Anak Terhindar dari Pemikiran Kriminal

Psikolog membagi tips menghindarkan anak dari pemikiran dan tindakan kriminal, yaitu dengan berfokus pada perkembangan otak anak.