Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Iskandar Harjodimulyo Sang Maestro Wayang Uwuh, Olah Limbah Jadi Karya

image-gnews
Perajin wayang Uwuh, Iskandar Hardjodimuljo. TEMPO/S. Dian Andryanto
Perajin wayang Uwuh, Iskandar Hardjodimuljo. TEMPO/S. Dian Andryanto
Iklan

TEMPO.CO, JakartaIskandar Harjodimulyo, seniman asal Yogyakarta, dikenal sebagai pencetus wayang uwuh, sebuah inovasi luar biasa yang mendaur ulang limbah menjadi karya seni wayang yang memukau. Lahir dari kepeduliannya terhadap lingkungan dan kecintaannya pada seni, Iskandar berhasil mengubah sampah menjadi karakter wayang yang penuh makna dan nilai budaya.

Awal Mula Wayang Uwuh

Kisah inspiratif Iskandar dimulai pada 2013 ketika ia menjadi relawan di bantaran Kali Ciliwung, Jakarta. Di tempat itu, ia menyaksikan langsung tumpukan sampah yang menggunung setelah banjir. Pemandangan ini memicu keprihatinan dalam dirinya dan menumbuhkan tekad untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan. Dengan semangat yang kuat, Iskandar mulai bereksperimen dengan sampah, mengubahnya menjadi wayang unik yang sarat dengan pesan moral dan sosial.

Wayang uwuh yang diciptakan Iskandar terbuat dari berbagai macam bahan bekas. Ia memanfaatkan plastik, kardus, kayu, seng, dan kain perca yang sering kali dianggap tidak berguna. Bahkan, ia tidak ragu untuk menggunakan limbah elektronik dan botol bekas, menjadikannya bagian integral dari kreasi wayangnya. Melalui tangan kreatifnya, sampah-sampah tersebut berubah menjadi tokoh pewayangan yang indah dan tidak kalah dengan wayang tradisional.

Karya Iskandar wayang uwuh. TEMPO/S. Dian Andryanto

Dikutip dari perpusnas.go.id, wayang uwuh bukan sekadar karya seni biasa. Di balik setiap karyanya, terdapat simbol kepedulian terhadap lingkungan yang kuat. Iskandar berusaha menyampaikan pesan penting tentang pelestarian alam dan pengelolaan sampah yang bijak. "Saya ingin mengajak masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya mengurangi penggunaan plastik dan bahan sekali pakai," kata Iskandar kepada Tempo, Ahad, 14 Juli 2024.

Selain itu, ia mendorong masyarakat untuk melihat daur ulang sebagai solusi kreatif dan efektif dalam menangani masalah sampah yang semakin hari semakin mengkhawatirkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain menciptakan wayang dari sampah, Iskandar juga aktif dalam berbagai kegiatan edukasi lingkungan. Ia sering mengadakan workshop dan seminar tentang daur ulang dan pengelolaan sampah, menginspirasi banyak orang untuk mengikuti jejaknya. Karyanya tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga mendapat perhatian di luar negeri, membuktikan bahwa seni bisa menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan kepedulian terhadap lingkungan.

Iskandar telah membuktikan bahwa sampah dapat diubah menjadi sesuatu yang bernilai seni tinggi dan penuh makna. Melalui wayang uwuh, ia mengajarkan kepada kita semua bahwa kepedulian terhadap lingkungan adalah tanggung jawab bersama dan bahwa kreativitas dapat menjadi kunci dalam menyelesaikan masalah lingkungan yang kompleks.

Karya inovatif Iskandar tak luput dari perhatian. Wayang uwuh telah dipamerkan di berbagai festival seni nasional dan internasional, bahkan hingga ke Belanda. Kegigihan dan dedikasi Iskandar mengantarkannya meraih berbagai penghargaan, termasuk penghargaan Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Tak hanya itu, Iskandar aktif dalam menyebarkan ilmu dan keahliannya melalui berbagai workshop dan pelatihan. Ia mengajar anak-anak dan komunitas tentang seni daur ulang dan pembuatan wayang uwuh, menumbuhkan kecintaan terhadap seni dan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini.

Pilihan Editor: Cara Unik Seniman Wayang Bantu Warga Terdampak Corona

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

11 jam lalu

Beragam permainan yang dipamerkan komunitas board game di Yogyakarta, Sabtu, 7 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

Ratusan pelaku industri kreatif berkumpul di Yogyakarta menyoroti tentang ekosistem board game dan kontribusinya bagi sektor wisata di Tanah Air.


Bale Seni Barli di Bandung Pamerkan 105 Karya Seni Anak dan Remaja Berjudul Fabeloka

18 jam lalu

Pameran karya anak dan remaja berjudul Fabeloka di Bale Seni Barli, Kota Baru Parahyangan Kabupaten Bandung Barat, mulai 4-21 September 2024. (Dok.Kurator)
Bale Seni Barli di Bandung Pamerkan 105 Karya Seni Anak dan Remaja Berjudul Fabeloka

Bale Seni Barli di Bandung menggelar pameran 105 karya seni buatan anak dan remaja, berjudul Fabeloka sejak 4-21 September 2024


Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

1 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Dok. Pemda DIY.
Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

Sultan HB X merespon penolakan warga terhadap rencana beroperasinya hiburan malam di Sleman, Yogyakarta


Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Tulang Hewan Sebagai Filter Pembersih Air Limbah

1 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Tulang Hewan Sebagai Filter Pembersih Air Limbah

Tim mahasiswa UGM mengembangkan inovasi pemanfaatan limbah gigi dan tulang hewan sebagai sarana filtrasi air limbah untuk irigasi.


Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

2 hari lalu

Prof Mubyarto. Foto : Wikipedia
Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

Prof Mubyarto merupakan akademisi dan penggagas ide-ide mengenai konsep Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Pancasila


Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

3 hari lalu

Bus Jogja Heritage Track (JHT) beroperasi dengan rute kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

Kawasan Sumbu Filosofi merujuk garis imajiner yang membentang dari Tugu Yogyakarta-Malioboro-Keraton- Panggung Krapyak Yogyakarta.


Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

3 hari lalu

Tengkorak fosil Gajah Blora yang dipamerkan di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, bagian dari Vredebur Fair 4-29 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

Replika raksasa Tengkorak Gajah Blora hingga Homo Erectus P-VIII, yang dulu dikenal sebagai Pithecanthropus erectus, ada di Vredeburg Fair.


Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

4 hari lalu

Jalan Malioboro Yogyakarta. TEMPO/Mila Novita
Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

Yogyakarta yang memiliki destinasi populer di tiap kabupaten/kota dinilai butuh suasana kondusif termasuk dalam momentum Pilkada ini.


Awal September, Ada Pesta Rakyat Sepanjang Pekan di Teras Malioboro Yogyakarta

4 hari lalu

Suasana di Teras Malioboro 1 Yogyakarta saat pagi hari. Tempo/Pribadi Wicaksono
Awal September, Ada Pesta Rakyat Sepanjang Pekan di Teras Malioboro Yogyakarta

Wisatawan tidak hanya sekadar bisa berbelanja berbagai cinderamata unik, namun juga bisa menikmati berbagai kuliner tradisional Yogyakarta.


Peringati 12 Tahun UU Keistimewaan, Yogyakarta Siapkan 487 Acara Selama 30 Hari

4 hari lalu

Bus Jogja Heritage Track (JHT) beroperasi dengan rute kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Peringati 12 Tahun UU Keistimewaan, Yogyakarta Siapkan 487 Acara Selama 30 Hari

Event itu tersebar di lima kabupaten/kota di DI Yogyakarta pada 12 Agustus hingga 12 September 2024.