Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Susan Sarandon Pimpin Aksi Bela Palestina di New York: Kamu Tidak Sendirian

image-gnews
Susan Sarandon saat berorasi di demonstrasi membela Palestina di Washington Square Park, New York CIty, New York. Foto: Youtube.
Susan Sarandon saat berorasi di demonstrasi membela Palestina di Washington Square Park, New York CIty, New York. Foto: Youtube.
Iklan

TEMPO.CO, New York - Pemenang piala Oscar, Susan Sarandon memimpin gerakan aksi bela Palestina yang diadakan di New York pada Ahad, 3 Maret 2024. Di bawah rintik hujan, aktris asal Amerika ini menyampaikan pidatonya di hadapan hadirin yang berasal lebih dari seratus kota dari seluruh dunia.

“Terima kasih dan selamat datang untuk kalian yang basah kuyup,” ucapnya sebagai salam pembuka. “Napoleon berkata, dan ini Napoleon Bonaparte, bukan Napoleon Dynamite. Dia berkata, perang adalah ketika pemerintahan memberitahukanmu siapa musuhmu, revolusi adalah ketika kau mengetahuinya sendiri,” kalimat Susan tersebut langsung disambut sorakan dukungan dari orang-orang yang menonton.  

Melalui pidato tersebut, perempuan kelahiran 1946 itu menegaskan bahwa musuh yang saat ini sedang dihadapi para pembela Palestina adalah kebencian, sikap rasisme, penjajahan, keserakahan, dan kesunyian. “Kesunyian dari mereka yang memalingkan wajah ketika melihat anak-anak yang hancur, bayi-bayi yang kelaparan, ibu-ibu yang meratap, para ayah menggali reruntuhan untuk mencoba menemukan keluarga mereka,” lanjutnya.

Susan Sarandon: Kamu Tidak Berjuang Sendirian

Tidak dapat dipungkiri bahwa, hingga saat ini, serangan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina masih terus menuai pro dan kontra. Susan mengungkapkan bahwa memperjuangkan dan menyuarakan keadilan tidak akan mudah dan terasa melelahkan. Akan tetapi, ia meyakini bahwa semua itu tidak dapat dibandingkan dengan apa yang menimpa rakyat Palestina. “Hal ini mungkin melelahkan tetapi tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang terjadi di Gaza, di Rafah bagi rakyat Palestina yang telah mengalami hal ini selama 75 tahun.”

Susan melanjutkan, mengatakan kebenaran yang tidak menyenangkan dapat membuat seseorang kehilangan mata pencaharian. "Kamu bisa kehilangan teman-temanmu, mungkin keluargamu. Tapi aku ingin kamu melihat lautan payung dan manusia yang ada di sini, karena kami adalah keluarga kalian. Kamu tidak sendirian,”

Pemeran Helen pada Dead Man Walking tersebut menyatakan masih ada ratusan ribu hingga jutaan orang lainnya di seluruh dunia yang siap memperjuangkan keadilan dan gencatan senjata untuk kemerdekaan Palestina. “Kita harus saling berpelukan, dan berterima kasih satu sama lain, serta mendorong orang lain untuk berani melakukan apa yang pada akhirnya akan terbukti berada di pihak yang benar dalam sejarah,” ucapnya. 

“Tidak ada seorang pun yang bebas sampai kita semua bebas. Bebaskan Palestina.” Susan menutup pidatonya tersebut dengan mengangkat satu tangan ke udara.

Eric Cantona Juga Suarakan Keberpihakannya

Di hari yang sama, mantan pesepak bola legendaris Manchester United asal Prancis, Eric Cantona juga ikut menyuarakan dukungannya kepada rakyat Palestina. Melalui akun Instagram pribadinya, @ericcantona, ia mengunggah ulang sebuah unggahan milik akun @elise_gravel yang merujuk pada peristiwa kekejian Israel beberapa waktu lalu. Eric tidak menyertakan tambahan apapun di dalam unggahan tersebut, tetapi tulisan di dalam unggahan itu sudah cukup menunjukkan keberpihakannya.

“Setelah ‘pembantaian tepung’ di mana Israel membunuh dan melukai ribuan warga Palestina yang tidak bersenjata dan kelaparan sedang menunggu makanan, tidak ada lagi yang bisa saya katakan. Jika masih percaya bahwa Israel ‘membela diri’, tidak ada yang akan membuat Anda berubah pikiran. Propaganda telah mengubah Anda menjadi robot,” bunyi unggahan tersebut. Tulisan itu dilengkapi dengan ilustrasi sebuah kotak bertuliskan “PAKET MAKANAN” di atasnya dengan tangan-tangan bersimbah darah yang terulur di sekitarnya.

HANIN MARWAH NURKHOIRANI| ENGLISH.ELMAYADEEN| TWITTER

Pilihan Editor: Syifa Hadju Ikut Pelepasan Bantuan Palestina, Vibesnya seperti Pramugari

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

1 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.


Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 jam lalu

Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.


Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

4 jam lalu

Pengunjuk rasa pendukung Palestina di Gaza berdiri di dekat barikade di sebuah perkemahan di Universitas California Los Angeles (UCLA), ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 1 Mei 2024. Ketegangan meningkat di kampus-kampus Amerika ketika para pendukung pro-Israel menyerang perkemahan pengunjuk rasa pro-Palestina di UCLA. REUTERS/David Swanson
Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.


Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

4 jam lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara, 3 Januari 2024. Lebih dari 22.000 orang meninggal dalam aksi genosida Israel di Palestina sejak Oktober 2023. REUTERS/Emad Gabon
Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

ICC dapat mengakhiri impunitas selama puluhan tahun dengan mendakwa para pejabat tinggi keamanan Israel atas perang di Gaza.


Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

9 jam lalu

Petugas bekerja memindahkan jenazah warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.


Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

18 jam lalu

Ilustrasi palu sidang pengadilan. legaljuice.com
Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel mengancam melakukan pembalasan terhadap Otoritas Palestina jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan menteri-menterinya.


Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

21 jam lalu

Pengunjuk rasa pendukung Palestina di Gaza bernyanyi di sebuah perkemahan setelah polisi kampus UCLA meminta para pengunjuk rasa untuk pergi, di Universitas California Los Angeles (UCLA) di Los Angeles, California, AS, 1 Mei 2024. Polisi menangkap para aktivis yang menduduki sebuah gedung di Universitas Columbia dan membersihkan kota tenda dari kampusnya. REUTERS/Mike Blake
Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.


Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

21 jam lalu

Presiden Kolombia Gustavo Petro. Luisa Gonzalez/Reuters
Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

Kolombia pernah berhubungan akrab dengan Israel, tetapi Gustavo Petro, sang presiden, tidak pernah menahan diri untuk mengkritik negara Zionis itu.


Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan para pemimpin hak asasi manusia di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 7 Desember 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia belum melihat rencana efektif dari pihak Israel untuk melindungi warga sipil sebelum operasi militer di Rafah.


Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

1 hari lalu

Gal Gadot berperan sebagai Wonder Woman di film Wonder Woman 1984 yang tayang di bioskop internasional mulai 16 Desember 2020. (Instagram/@gal_gadot)
Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

Gal Gadot aktor asal Israel yang sukses berkiprah dalam dunia industri hiburan Hollywood. Berikut beberapa filmnya, bukan hanya Wonder Woman.