TEMPO.CO, New York - Pemenang piala Oscar, Susan Sarandon memimpin gerakan aksi bela Palestina yang diadakan di New York pada Ahad, 3 Maret 2024. Di bawah rintik hujan, aktris asal Amerika ini menyampaikan pidatonya di hadapan hadirin yang berasal lebih dari seratus kota dari seluruh dunia.
“Terima kasih dan selamat datang untuk kalian yang basah kuyup,” ucapnya sebagai salam pembuka. “Napoleon berkata, dan ini Napoleon Bonaparte, bukan Napoleon Dynamite. Dia berkata, perang adalah ketika pemerintahan memberitahukanmu siapa musuhmu, revolusi adalah ketika kau mengetahuinya sendiri,” kalimat Susan tersebut langsung disambut sorakan dukungan dari orang-orang yang menonton.
Melalui pidato tersebut, perempuan kelahiran 1946 itu menegaskan bahwa musuh yang saat ini sedang dihadapi para pembela Palestina adalah kebencian, sikap rasisme, penjajahan, keserakahan, dan kesunyian. “Kesunyian dari mereka yang memalingkan wajah ketika melihat anak-anak yang hancur, bayi-bayi yang kelaparan, ibu-ibu yang meratap, para ayah menggali reruntuhan untuk mencoba menemukan keluarga mereka,” lanjutnya.
Susan Sarandon: Kamu Tidak Berjuang Sendirian
Tidak dapat dipungkiri bahwa, hingga saat ini, serangan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina masih terus menuai pro dan kontra. Susan mengungkapkan bahwa memperjuangkan dan menyuarakan keadilan tidak akan mudah dan terasa melelahkan. Akan tetapi, ia meyakini bahwa semua itu tidak dapat dibandingkan dengan apa yang menimpa rakyat Palestina. “Hal ini mungkin melelahkan tetapi tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang terjadi di Gaza, di Rafah bagi rakyat Palestina yang telah mengalami hal ini selama 75 tahun.”
Susan melanjutkan, mengatakan kebenaran yang tidak menyenangkan dapat membuat seseorang kehilangan mata pencaharian. "Kamu bisa kehilangan teman-temanmu, mungkin keluargamu. Tapi aku ingin kamu melihat lautan payung dan manusia yang ada di sini, karena kami adalah keluarga kalian. Kamu tidak sendirian,”
Pemeran Helen pada Dead Man Walking tersebut menyatakan masih ada ratusan ribu hingga jutaan orang lainnya di seluruh dunia yang siap memperjuangkan keadilan dan gencatan senjata untuk kemerdekaan Palestina. “Kita harus saling berpelukan, dan berterima kasih satu sama lain, serta mendorong orang lain untuk berani melakukan apa yang pada akhirnya akan terbukti berada di pihak yang benar dalam sejarah,” ucapnya.
“Tidak ada seorang pun yang bebas sampai kita semua bebas. Bebaskan Palestina.” Susan menutup pidatonya tersebut dengan mengangkat satu tangan ke udara.
Eric Cantona Juga Suarakan Keberpihakannya
Di hari yang sama, mantan pesepak bola legendaris Manchester United asal Prancis, Eric Cantona juga ikut menyuarakan dukungannya kepada rakyat Palestina. Melalui akun Instagram pribadinya, @ericcantona, ia mengunggah ulang sebuah unggahan milik akun @elise_gravel yang merujuk pada peristiwa kekejian Israel beberapa waktu lalu. Eric tidak menyertakan tambahan apapun di dalam unggahan tersebut, tetapi tulisan di dalam unggahan itu sudah cukup menunjukkan keberpihakannya.
“Setelah ‘pembantaian tepung’ di mana Israel membunuh dan melukai ribuan warga Palestina yang tidak bersenjata dan kelaparan sedang menunggu makanan, tidak ada lagi yang bisa saya katakan. Jika masih percaya bahwa Israel ‘membela diri’, tidak ada yang akan membuat Anda berubah pikiran. Propaganda telah mengubah Anda menjadi robot,” bunyi unggahan tersebut. Tulisan itu dilengkapi dengan ilustrasi sebuah kotak bertuliskan “PAKET MAKANAN” di atasnya dengan tangan-tangan bersimbah darah yang terulur di sekitarnya.
HANIN MARWAH NURKHOIRANI| ENGLISH.ELMAYADEEN| TWITTER
Pilihan Editor: Syifa Hadju Ikut Pelepasan Bantuan Palestina, Vibesnya seperti Pramugari