Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak VR Diduga Melakukan Perundungan, Korban Dipukul hingga Disundut Rokok

image-gnews
Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anak selebritas berinsial VR menjadi perbincangan publik. Dia diduga melakukan perundungan dan kekerasan dengan geng di sekolahnya. Kabar ini datang dari cuitan di Twitter/X yang viral. 

"Gw dapat info, ada perundungan di SMA Binus Intl BSD, seorang anak dipukulin sama belasan seniornya hingga masuk rumah sakit, mereka anak-anak pesohor, dan ngerinya lagi sampai disundut rokok!" tulis akun @bospurwa pada Ahad, 18 Februari 2024. 

Anak Vincent Rompies Diduga Terlibat Geng dan Melakukan Kekerasan

Seorang netizen membalas tweet @bospurwa dan menceritakan sedikit kronologi kejadian tindak kekerasan itu. Akun tersebut juga menyebutkan pelaku kekerasan diduga adalah anak presenter VR yang berinisial LR. Dia saat ini berusia 17 tahun dan duduk di bangku SMA.  

"Anak-anak itu salah satunya kalau gasalah anaknya artis V****nt R***pies namanya L*****s R****** anak kelas 12 di Binus School Serpong, mereka menghabisi anak itu tanpa ampun sampai kulitnya terbakar di sundut rokok dan tidak hanya itu di pukul pake kayu ramai-ramai divideoin," cuit @eri***.

Unggahan Instagram VR Banjir Kritik Netizen

Cuitan yang kini telah menjangkau sejuta pengguna X mengakibatkan unggahan terakhir presenter itu dikritik netizen. Banyak yang menanyakan kebenaran tentang dugaan anaknya melakukan tindak kekerasan yang mengakibatkan korban dirawat di rumah sakit.

"Di Twitter tuh katanya anak lo pembully, tolong diajarin bahwa manusia itu sama di mata Tuhan," tulis netizen @ris***.

"Ini beneran anak Vincent Rompies kah yang bully-an itu?" tulis @alv***.

"Bang gimana anaknya kok bisa jadi terduga kasus bullying," tulis @amb***.

"Anak lu kang bully tuh kayaknya bang, tolong jangan dibela ya kalau emang benar," tulis @aww***.

Kronologi Kekerasan dan Perundungan yang Diduga Melibatkan Anak VR

Lewat unggahan terbaru pada hari ini, Senin, 19 Februari 2024, akun @bospurwa yang menyebarkan informasi tersebut kembali membagikan rangkaian kronologi kasus. Dia juga meminta agar pihak berwenang melakukan pemeriksaan atas perundungan yang melibatkan anak personel band itu.  "Izin pak Kapolri @ListyoSigitP Cc @DivHumas_Polri @_poldabanten. Mohon dilakukan pendalaman," tweet @bospurwa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada empat foto yang dibagikan dalam unggahan itu. Salah satunya foto unggahan yang menceritakan kronologi kejadian tersebut, foto sekumpulan anak muda, serta beberapa foto korban yang terbaring di rumah sakit. 

Menurut foto unggahan yang dibagikan, tindakan kekerasan dilakukan oleh geng  yang beranggotakan senior atau anak kelas 3 SMA. Geng tersebut sering nongkrong hingga merundung dan melakukan tindak kekerasan.

Kejadian tindakan kekerasan itu diketahui berlangsung pada 2 Februari 2024 dengan saksi mata berjumlah 40 orang dari junior-junior mereka di sekolah. Korban diduga "Dicekik, dipukul, orang-orang yang hadir hanya tertawa saat mengambil gambar dan video pemululan. Ada juga yang makan sambil diikat di tiang dan dipukul menggunakan kayu," tulis keterangan di unggahan tersebut.

"Mau kau anak artis, anak pengusaha, anak orang kaya, gue enggak takut. Usut sampai tuntas Pak," tulis keterangan di foto korban yang terkapar akibat perundungan tersebut. Hingga kini, selebritas VR belum memberikan keterangan atas kejadian yang diduga melibatkan anaknya.

Pilihan editor: Adik Verrell Bramasta Jadi Korban Bullying, Matanya Dilempari Batu oleh Teman Sekolah

Catatan Redaksi:

Tulisan ini telah mengalami perubahan pada penyebutan nama terduga pelaku, pada Rabu 19 Februari 2024 pada pukul 17.40. Judul, foto, dan isi berita yang sebelumnya menampilkan nama lengkap orang tua terduga pelaku di bawah umur juga telah diganti menjadi inisial pada Jumat, 23 Februari 2024 pukul 19.27 WIB, mengikuti UU tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dan Pedoman Pemberitaan Ramah Anak dari Dewan Pers.

Kami mohon maaf atas kesalahan sebelumnnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kepala SMK Lingga Kencana Rinci Penggunaan Anggaran Perpisahan Rp800 Ribu

10 jam lalu

Pengurus YKS dan kepala sekolah saat menyampaikan informasi terkait kecelakaan maut SMK Lingga Kencana di salah satu ruang, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Minggu, 12 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kepala SMK Lingga Kencana Rinci Penggunaan Anggaran Perpisahan Rp800 Ribu

Kepala SMK Lingga Kencana membantah pihak sekolah mencari keuntungan dari kegiatan perpisahan siswa yang mengalami kecelakaan bus di Subang.


Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

20 jam lalu

Petugas memasuki bus Putera Fajar rombongan dari SMK Lingga Kencana Depok yang terlibat kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, 11 Mei 2024. Untuk sementara, 10 penumpang bus dan seorang pengendara motor tewas dalam kecelakaan bus yang melibatkan sejumlah sepeda motor dan mobil tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.


5 Alasan Dilakukan MPLS kepada Siswa Baru, Tentu Tanpa Perpeloncoan dan Bullying

2 hari lalu

Sejumlah peserta didik baru mengikuti upacara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMA Negeri 2 Bekasi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 13 Juli 2020. Sebanyak 48 perwakilan dari 384 peserta didik baru mengikuti upacara yang merupakan rangkaian kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, kegiatan tersebut tetap dilakukan dengan protokol kesehatan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
5 Alasan Dilakukan MPLS kepada Siswa Baru, Tentu Tanpa Perpeloncoan dan Bullying

Alasan pentingnya MPLS dilakukan kepada siswa baru, tentu saja menghindari tindakan mengarah perpeloncoan atau bullying.


Kilas Balik MOS menjadi MPLS Bagi Siswa Baru, Apa Saja yang Dilarang Dilakukan?

2 hari lalu

seorang siswa mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS) Massal di Lapangan Karebosi Makassar, Selasa 5 Agustus 2014. TEMPO/Hariandi Hafid
Kilas Balik MOS menjadi MPLS Bagi Siswa Baru, Apa Saja yang Dilarang Dilakukan?

Berikut alasan pergantian Masa Orientasi Siswa (MOS) jadi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Apa yang dilarang dilakukan kepada siswa baru?


Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

4 hari lalu

Ilustrasi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasiona. TEMPO/Prima Mulia
Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

Kementerian Pendidikan Amerika Serikat melakukan sebuah investigasi hak-hak sipil ke sebuah sekolah di setalah Texas


Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

4 hari lalu

Pasukan TPNPB OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah. Dokumentasi TPNPB.
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.


TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

4 hari lalu

Pasukan TNI-Polri mengevakuasi jenazah Alexsander Parapak pada Sabtu, 4 Mei 2024, di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah. Dia dibunuh kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan markas Polsek Homeyo. Dokumen: Humas Polda Papua
TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

TPNPB-OPM menyampaikan alasan membakar gedung sekolah saat menyerang aparat militer di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.


Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

5 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.


Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

5 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

Tiga taruna tingkat dua STIP Kemenhub tersebut dianggap terlibat dalam kekerasan terhadap adik tingkat Putu Satria Ananta hingga tewas.


Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

6 hari lalu

Siswa SDN Beji 1 usai mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah yang beralamat di Jalan Komodo Raya, Pancoran Mas, Depok, Senin, 4 Maret 2024. Sekolah ini berharap program makan siang gratis tak diambil dari dana BOS reguler. TEMPO/Ricky Juliansyah
Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

Bappenas menyatakan tidak ada pihak swasta yang akan ikut mensponsori program makan siang gratis.