TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi, Sara Fajira menceritakan perjalanan cinta yang memasuki fase pahit dalam single terbarunya, Moonstruck. Lagu tersebut merupakan bagian dari album Tresna dari Sara Fajira dan video musiknya telah dirilis sejak November 2023 lalu.
Sara mengambil tema yang jarang ditunjukan oleh musisi lain, ketika kisah cinta menjelang berakhir, dan apa yang dialami oleh dua sosok yang menjalaninya. Sebuah lagu bertempo lambat dengan atmosfir gelap yang menyisipkan irama pentatonis tembang tradisional Jawa di beberapa bagian lagu.
Baca Juga:
"Tempo lambat Moonstruck dan cengkok nembang Jawa Sara membuat pendengar akan merasakan rasa pahit dan sesak saat kenyataan mendesak jalinan kasih harus berakhir, tapi semangat untuk mempertahankannya masih menyala," demikian keterangan dari siaran pers yang diterima Tempo.
Makna Lagu Moonstruck - Sara Fajira
Kenyataan bahwa sebuah hubungan percintaan telah berakhir telah muncul di depan mata. Saat sang kekasih mulai enggan menghabiskan waktu berdua, tapi rasa keintiman itu masih ada (atau seakan ada) dan sangat susah untuk dihilangkan, terlebih jika pernah mengalami pengalaman pahit yang sama di masa lalu. Tak mau lagi terulang untuk yang kesekian kali.
Muncul kenangan-kenangan di masa lalu, saat mereka pertama kali bertemu, saling menyatakan cinta, menjadi sepasang kekasih. Ingin mencoba untuk mengulanginya lagi. Berharap akan hasil yang diinginkan, tapi sang pasangan tetap tak bergeming. Semua trik yang dahulu bisa membuat percintaan mereka serasa hidup, tak mempan untuk mengajak sang pacar untuk kembali.
Sepertinya si pasangan telah menemukan kebahagiaan pada sosok lain. Benturan antara kenyataan bahwa hubungan mereka akan berakhir dengan keyakinan salah satu pihak bahwa jalinan ini masih bisa dipertahankan, akan membuat akal sehat seseorang pun seakan hilang. Ilusi sang kekasih akan datang kembali untuk membuat dirinya tenang malah membuat hubungan mereka menjadi tidak sehat.
Pesan Sara Fajira Lewat Lagu Moonstruck
Sara Fajira ingin para pendengar Moonstruck untuk berbagai pengalaman yang sama, atau mungkin sedang mengalami realita bahwa hubungan cinta mereka akan lamat-lamat berakhir atau baru saja mengakhirinya. Menurutnya, dalam situasi seperti ini, rasa tresna atau cinta membuat seseorang nyaris kehilangan akal sehatnya. Tapi rasa tresna pula yang membuat kehilangan menjadi awal kebahagiaan.
"Segera beranjak dan mendapatkan kebahagiaan di sosok yang baru, akan menyelamatkan mental kedua pihak dalam hubungan ini dan mengakhirinya dengan cara yang baik," katanya.
Pilihan Editor: Sandiaga Uno Kagumi Lagu Baru Sara Fajira yang Angkat Budaya Indonesia
