TEMPO.CO, Jakarta -- Aktris asal Amerika Serikat yang juga berprofesi sebagai pembela kemanusiaan, Angelina Jolie, buka suara soal konflik Hamas dan Israel. Dia menunjukkan sikapnya dalam isu kemanusiaan ini melalui Instagram pribadinya pada Ahad, 29 Oktober 2023.
Dalam sebuah pernyataan panjang yang diunggahnya itu, Angelina Jolie mengatakan serangan berkelanjutan yang dilakukan oleh Israel di Timur Tengah, Gaza, merupakan tindakan salah.
Angelina Jolie Dikecam karena Sebut Hamas Teroris
Tapi, selebritas yang selama 20 tahun belakangan ini lebih aktif dalam membela pengungsi dan wilayah-wilayah konflik memulai pernyataannya dengan bersimpati kepada warga negara Israel yang menjadi korban serangan aksi teror pada 7 Oktober 2023. Aktris berusia 48 tahun ini mengaku muak atau marah dengan terbunuhnya banyak orang, terutama anak-anak tak bersalah yang menjadi korban. Dia berdoa agar semua sandera kembali dengan aman.
“Ada begitu banyak kematian warga sipil yang tak bersalah. Saya juga berdoa untuk keselamatan setiap sandera dan keluarga dengan rasa sakit yang tak terbayangkan atas pembunuhan orang yang mereka cintai. Di atas segalanya, anak-anak yang terbunuh dan banyak anak yang sekarang menjadi yatim piatu," kata Angelina Jolie.
Jolie menyebut bahwa serangan yang dilakukan oleh Hamas tersebut merupakan aksi terorisme. Pernyataan ini sontak mendapat kecaman publik. “Apa yang terjadi di Israel adalah tindakan teror,” tulis Angelina Jolie. Menurut publik, Angelina telah melupakan penderitaan yang selama ini dialami oleh Palestina di Gaza dengan menyebut serangan teroris tanpa melihat kejahatan genosida yang telah mereka alami.
"Itu tanah yang dicuri. Ini penindasan. Ini pembantaian. Titik. #freepalestine," tulis netizen. "Kamu bermain aman. Sungguh mengecewakan," tulis netizen lainnya. "Kamu 20 tahun bekerja di pengungsian dan kamu masih belum bisa menyeut pembantaian? Mengecewakan! #freepalestine."
Menuntut Gencatan Senjata Israel di Gaza
Meski mendapat kecaman atas pemilihan diksinya, Angelina Jolie tetap menyalahkan Israel atas kematian populasi sipil di Gaza karena pengeboman yang telah mereka dilakukan. Apalagi, bantuan yang masuk ke wilayah itu diadang Israel semakin mempersulit kehidupan masyarakat di Gaza.
“Namun, kematian dalam pengeboman populasi sipil di Gaza, tidak ada akses ke makanan atau air, tidak ada kemungkinan evakuasi, dan bahkan tidak memiliki hak asasi manusia dasar untuk menyeberangi perbatasan mencari perlindungan adalah hal yang tidak bisa dibenarkan," tulis Angelina yang prihatin atas akses bantuan ke Gaza.
Pemain film Eternals ini juga menyoroti nasib lebih dari 2 juta rakyat Palestina di wilayah Gaza yang hidup di bawah kejahatan genosida yang telah dilakukan Israel selama hampir 2 dekade. “Pengeboman menimbulkan kebutuhan kemanusiaan yang baru dan mendesak setiap hari. Penolakan bantuan, bahan bakar, dan air adalah hukuman kolektif terhadap sebuah rakyat. Kemanusiaan menuntut gencatan senjata segera. Nyawa orang Palestina dan Israel, serta nyawa semua orang di seluruh dunia sama berharganya," tulis Jolie.
Angelina Jolie Sumbang Bantuan Medis di Gaza
Selain mengutuk penolakan bantuan, bahan bakar, dan air secara kolektif, Angelina Jolie menyumbang bantuan medis untuk korban konflik kemanusiaan ini. “Apapun yang bisa mencegah jatuhnya korban sipil dan menyelamatkan nyawa harus dilakukan. Seperti banyak orang lainnya, saya telah menyumbang untuk upaya bantuan medis. Saya memilih untuk mendukung pekerjaan Docters Without Borders dan telah mengikuti dengan cermat laporan mereka,” tulis Angelina Jolie mengakhiri pernyataannya.
DAILY MAIL | TMZ
Pilihan Editor: Serangan Israel Makin Menggila, Bella Hadid dan Artis Dunia Surati Joe Biden yang Dulu Dipilihnya