TEMPO.CO, Jakarta - Jepang merupakan salah satu negara dengan industri film yang selalu berkembang dan beragam. Menariknya, film Jepang bukan hanya menawarkan hiburan, namun juga seni, budaya hingga nilai-nilai kehidupan yang super relatable.
Beberapa film Jepang juga seringkali mendapatkan pengakuan dan penghargaan internasional, hingga menjadi inspirasi bagi banyak pembuat film di seluruh dunia. Untuk itu, mari ketahui 10 film Jepang terbaik yang wajib ditonton sekali seumur hidup berikut ini.
1. Shoplifters (2018)
Kisahkan drama keluarga menyentuh hati, Shoplifters menceritakan sebuah keluarga miskin yang hidup dari mencuri barang-barang di toko-toko. Kemudian, mereka menemukan seorang gadis kecil ditinggalkan oleh orang tuanya.
Sejak itulah, mereka memutuskan untuk merawatnya sebagai anggota keluarga mereka. Namun ternyata, rahasia mereka mulai terbongkar ketika polisi mulai menyelidiki kasus penculikan gadis kecil ini. Shoplifters adalah film dengan pesan mengandung makna keluarga, cinta, hingga moral.
2. One Cut of the Dead (2017)
Bergenre komedi dan horor yang disutradarai oleh Shinichiro Ueda. One Cut of the Dead mengisahkan pembuatan memiliki film zombie murah meriah, kemudian diserang oleh zombie sungguhan.
Film ini memiliki tiga bagian dengan durasi 37 menit yang dibuat dengan satu kali potong tanpa jeda. Menariknya, film zombie ini memberikan sudut pandang berbeda karena penonton diajak untuk mengetahui kisah di balik layar pembuatan filmnya.
3. Your Name (2016)
Animasi terlaris sepanjang masa di Jepang adalah Your Name, disutradarai langsung oleh Makoto Shinkai. Film ini mengisahkan dua remaja bernama Taki Tachibana dan Mitsuha Miyamizu, mereka secara misterius bertukar tubuh.
Sejak itulah, mereka mulai saling mengenal melalui catatan yang mereka tinggalkan di ponsel dan buku catatan keduanya. Hingga akhirnya keduanya saling jatuh cinta. Namun, harus menghadapi sebuah bencana besar hingga mengancam kehidupan dan orang-orang di sekitarnya.
4. I Am a Hero (2015)
Poster film I Am a Hero. Foto: Asianwiki.
Seorang mangaka gagal, terjebak di tengah-tengah wabah zombie, dikisahkan dalam film bertajuk I Am a Hero. Sosok tersebut bernama Hideo Suzuki, Ia bekerja sebagai asisten mangaka namun tidak pernah berhasil menerbitkan karyanya sendiri.
Hideo Suzuki memiliki kekasih bernama Tekko yang terinfeksi virus zombie. Ia harus membunuhnya dengan senapan yang dimiliki dan melarikan diri dari apartemennya. Hingga akhirnya, Hideo bertemu dengan gadis SMA bernama Hiromi Hayakari yang juga selamat dari serangan zombie.
Lewat pertemuan itu, keduanya bekerja sama untuk mencari tempat aman demi bertahan hidup dan bergabung bersama kelompok lain di sebuah pusat perbelanjaan. Menariknya, film ini menghadirkan zombie dengan kemampuan super seperti berlari cepat, melompat tinggi, hingga berbicara dengan manusia.
5. Ao Haru Ride Live Action (2014)
Diadaptasi dari manga shoujo populer karya Io Sakisaka, film berjudul Ao Haru Ride versi Live Action mengisahkan seorang gadis SMA bernama Futaba Yoshioka yang jatuh cinta kepada teman kecilnya bernama Kou Tanaka. Namun ternyata, Kou menghilang tanpa jejak setelah lulus SMP dan muncul kembali dengan sikap, wajah, dan nama berbeda yakni Kou Mabuchi. Sosoknya menjadi dingin dan acuh.
Futaba yang masih memiliki perasaan untuk Kou harus menghadapi realita kehidupan dengan sikapnya yang berbeda, apalagi Futaba harus berurusan dengan teman-teman barunya di SMA.
6. Rurouni Kenshin (2012)
Mantan pembunuh legendaris, berubah menjadi pengembara damai bernama Himura Kenshin dikenal sebagai Battousai the Manslayer. Ia memiliki keahlian dapat membunuh musuh hanya dalam satu kali tebasan pedang saja.
Selepas perang sipil berakhir, Himura Kenshin bersumpah untuk tidak membunuh lagi dan menggunakan pedang yang tidak tajam di sisi mata. Kemudian, Himura bertemu dengan dengan Kamiya Kaoru dan membuatnya bekerja sama menghadapi musuh dari masa lalu dan masa depan.
7. Departures (2008)
Poster film Departures. Foto: Wikipedia.
Ini adalah film Jepang pertama yang memenangkan Oscar dalam kategori film asing terbaik pada 2009. Departures rilis pada 2008 mengisahkan seorang pemain cello bernama Daigo Kobayashi. Ia kehilangan pekerjaannya di sebuah orkestra Tokyo dan memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Yamagata.
Kemudian Daigo Kobayashi bekerja sebagai seorang nokanshi yakni seseorang yang mempersiapkan mayat sebelum dimakamkan. Awalnya merasa jijik dan malu dengan pekerjaannya, namun akhirnya Ia belajar untuk menghormati dan menghargai setiap orang-orang yang meninggal dunia.
Film dengan eksplorasi tema kematian, kehidupan, dan pengampunan ini mampu membuat penonton menangis tersedu-sedu. Sebab, Daigo harus berusaha keras demi hidupnya, menghadapi reaksi negatif dari istrinya hingga ayahnya yang telah lama meninggalkannya.
8. Koizora: Sky of Love (2007)
Kisah cinta seorang siswi SMA bernama Mika dan seorang siswa berambut pirang bernama Hiro menjadi lebih menarik dalam film Jepang terbaik berjudul Koizora: Sky of Love. Keduanya bertemu secara kebetulan saat Mika kehilangan ponselnya di sekolah dan Hiro menghubunginya untuk mengembalikannya.
Sejak saat itu, mereka mulai saling menyukai dan menjalin hubungan asmara. Hingga akhirnya, kedua sepasang kekasih ini harus menghadapi berbagai masalah dan rintangan kehidupan seperti kehamilan, kekerasan, hingga penyakit.
9. Spirited Away (2001)
Disebut sebagai karya film dengan animasi terbaik, Spirited Away mengisahkan petualangan seorang gadis kecil bernama Chihiro yang tersesat di dunia roh bersama kedua orang tuanya. Demi menyelamatkan orang tuanya yang telah berubah menjadi babi, Chihiro harus bekerja di sebuah pemandian air panas milik penyihir Yubaba dan berteman dengan berbagai makhluk ajaib.
10. Battle Royale (2000)
Thriller kontroversial yang begitu memikat adalah Battle Royale yakni film adaptasi novel karya Koushun Takami. Film ini mengisahkan sekelompok siswa SMA yang dipaksa untuk saling membunuh di sebuah pulau terpencil.
Cara tersebut dilakukan untuk melakukan sebuah program pemerintah demi menekan pemberontakan generasi muda. Beragam adegan kekerasan dan darah yang brutal, serta kritik sosial yang tajam mampu membuat penonton bergidik ngeri seketika.
NUR QOMARIYAH
Pilihan Editor: Roman Peony, Film Cinta Segitiga dengan Nuansa Indonesia-Jepang