TEMPO.CO, Jakarta - Because I Hate Korea menjadi film pembuka Busan International Film Festival 2023. Film yang tayang perdana pada Rabu, 4 Oktober 2023 ini mengikuti penderitaan seorang perempuan di Korea Selatan dan petualangannya di Selandia Baru, yang menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana cara hidup.
Sutradara Jang Kun Jae mengaku terinspirasi oleh novel Because I Hate Korea karya Chang Kang Myoung. Dia memutuskan untuk mendramatisir cerita tersebut untuk menggambarkan penderitaan anak muda yang hidup dalam masyarakat Korea yang kompetitif.
“Meski saya bukan perempuan berusia 20-an, saya juga punya keluhan tentang masyarakat Korea dan ingin mengajukan pertanyaan apakah benar hidup seperti ini,” kata Jang Kun Jae saat konferensi pers di Busan Cinema Center, dikutip dari Yonhap.
Morgan Oey Main Film Because I Hate Korea
Aktor Indonesia, Morgan Oey menjadi salah satu pemain di film Because I Hate Korea. Mantan personel boy band Smash itu mengaku bangga film yang dikerjakannya bersama orang-orang berbakat dari Korea Selatan itu menjadi pembuka di Busan International Film Festival atau BIFF 2023.
"Sangat bersemangat dan bangga dengan pencapaian ini. Selamat kepada semua orang yang terlibat dalam film ini. Dan terima kasih telah menerima saya, itu suatu kehormatan!" tulis Morgan di Instagram pada Jumat, 29 September 2023.
Sinopsis Because I Hate Korea
Film ini berkisah tentang Gye Na (Go Ah Sung), perempuan berusia akhir 20 tahunan yang tidak puas dengan kehidupannya di negara asalnya meskipun memiliki pekerjaan tetap di Seoul dan pasangan yang setia, Ji Myung (Kim Woo Kyum).
Merasa lelah dengan pekerjaan kantornya dan kesenjangan dengan keluarga kaya pacarnya, Gye Na berangkat ke Selandia Baru untuk mengejar kebahagiaan dan bertemu teman baru, termasuk Jae In (Joo Jong Hyuk).
Beragam Emosi di Film Because I Hate KoreaIklan
Scroll Untuk Melanjutkan
Dalam film tersebut, potret kehidupan Gye Na di Korea Selatan dan Selandia Baru menggambarkan perubahan emosinya dalam iklim, masyarakat, dan orang-orang di sekitarnya yang berbeda.
“Saya mengatur nadanya secara berbeda untuk Selandia Baru dan Korea,” kata Jang Kun Jae. "Segera setelah syuting adegan musim dingin di Korea, kami pergi ke Selandia Baru untuk syuting adegan musim panas. Hasilnya, kami dapat menangkap cuaca dan sentimen yang kontras."
Jang Kun Jae sebelumnya dikenal sebagai sutradara A Midsummer's Fantasia (2014), Sleepless Night (2012), dan Eighteen (2009). Melalui film barunya ini, Because I Hate Korea, dia ingin berbagi keprihatinan generasi muda dengan khalayak global dan memprovokasi pemikiran tentang masyarakat mereka sendiri.
“Saya ingin membuat film yang menangkap kelelahan yang dirasakan masyarakat Korea dari sudut pandang berbeda,” kata Jang Kun Jae. "Saya pribadi bertanya-tanya apakah generasi muda Korea diberi kesempatan yang adil untuk mengejar impian mereka dengan dasar yang kuat dan merasakan dorongan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan seperti ini melalui cerita tersebut."
YONHAP
Pilihan Editor: 15 Film Indonesia akan Tayang di Busan International Film Festival 2023