Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Film-film Indonesia yang Tayang Perdana di Busan International Film Festival 2023

Reporter

Editor

Marvela

image-gnews
Pemain serial Gadis Kretek Busan International Film Festival ke-28 di Korea Selatan pada Oktober 2023. Dok. Netflix
Pemain serial Gadis Kretek Busan International Film Festival ke-28 di Korea Selatan pada Oktober 2023. Dok. Netflix
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Delegasi Indonesia turut meramaikan gelaran Busan International Film Festival atau BIFF 2023 di Korea Selatan. Dalam festival film terbesar di Asia tersebut, para sineas dan film-film Indonesia menjadi sorotan.

Dari 15 judul film panjang, film pendek, dan serial, beberapa di antaranya melakukan penayangan perdana atau world premiere mereka di Busan, sekaligus masuk program kompetisi. Film 24 Jam Bersama Gaspar karya sutradara Yosep Anggi Noen tayang perdana dan berkompetisi di program Jiseok. Lalu, ada film pendek The Rootless Bloom karya Rein Maychaelson yang berkompetisi di program Wide Angle.

Program Khusus Sineas Indonesia di BIFF 2023

Serial Gadis Kretek karya Kamila Andini dan Ifa Isfansyah juga melakukan penayangan perdana di BIFF 2023 dalam program Renaissance of Indonesian Cinema, program fokus yang dihadirkan untuk merayakan kebangkitan sinema Indonesia pasca-pandemi serta mengedepankan karya-karya dari para sineas Indonesia yang menonjol.

Di program tersebut juga tayang film pendek Basri and Salma in A Never Ending Comedy karya Khozy Rizal. Film What They Don’t Talk About When They Talk About Love Mouly Surya, melakukan perjalanan kembali ke BIFF. Film tersebut pernah ditayangkan di BIFF pada 2013. Setelah 10 tahun, kini film itu kembali ditayangkan dan ditonton oleh generasi yang berbeda.

Selain ketiga judul tersebut, film-film yang tayang di program Renaissance of Indonesian Cinema adalah film pendek Dancing Colors karya M. Reza Fahriyansyah, Laut Memanggilku karya Tumpal Tampubolon, Vania on Lima Street karya Bayu Prihantoro Filemon, Where The Wild Frangipanis Grow karya Nirartha Bas Diwangkara, film panjang 24 Jam Bersama Gaspar karya Yosep Anggi Noen, Sara karya Ismail Basbeth, Perempuan Tanah Jahanam karya Joko Anwar, Posesif karya Edwin, dan Ziarah karya B.W. Purba Negara. Film Sara juga ditayangkan di program A Window on Asian Cinema, bersama film Ali Topan karya Sidharta Tata dan Women from Rote Island karya Jeremias Nyangoen.

Kemenangan Sineas Indonesia di BIFF 2023

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Film terbaru sutradara Makbul Mubarak dan produser Yulia Evina Bhara dari KawanKawan Media berjudul Watch It Burn yang memenangkan One Cool Award berupa uang tunai di Asian Project Market (APM) 2023. Ini merupakan film panjang kedua Makbul setelah film panjang debutnya Autobiography mendapat pujian secara kritik di internasional serta menjadi film yang dikumpulkan Indonesia ke Oscars 2024.

Pada APM 2023, ada 30 proyek film dari 13 negara yang dipresentasikan selama empat hari, 7-10 Oktober 2023 dan memperebutkan 11 hadiah utama, termasuk dari Indonesia adalah Tarkam karya sutradara Teddy Soeriaatmadja.

Film yang juga mendapatkan grant di BIFF 2023 adalah milik sutradara Khozy Rizal di BAFA (BIFF Asian Film Academy), program yang dirancang untuk menemukan generasi baru pembuat film Asia dan mengkatalisasi jaringan yang beragam di antara para talenta muda. Di BAFA, proyek film pendek terbaru Khozy mendapatkan dukungan pendanaan sebesar 1.000 dolar AS. Pada tahun ini, BAFA diikuti 503 pendaftar dari 37 negara. Dengan finalis terdiri dari 12 proyek film.

"Kehadiran Delegasi Indonesia yang difasilitasi Kemendikbudristek ini tentu
menghadirkan dampak signifikan terhadap perkembangan perfilman Indonesia mendatang. Tentunya, lewat program fokus di BIFF juga akan semakin meningkatkan perhatian internasional terhadap sinema Indonesia. Terbukti dari dua kabar baik yang datang sebelum berakhirnya BIFF 2023," demikian keterangan resmi yang diterima Tempo pada Rabu, 18 Oktober 2023.

Pilihan Editor: Kemendikbudristek Dukung Delegasi Indonesia di Busan International Film Festival 2023

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

22 hari lalu

Ario Bayu. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

Ario Bayu ditetapkan menjadi Ketua FFI telah memerankan banyak karakter dari beragam film layar lebar. Berikut sebagian filmografinya.


Ario Bayu Ditetapkan sebagai Ketua Komite FFI 2024-2026 Gantikan Reza Rahadian, Ini Profilnya

22 hari lalu

Ario Bayu berperan sebagai Soeraja di serial Gadis Kretek. Foto: Dok. Netflix
Ario Bayu Ditetapkan sebagai Ketua Komite FFI 2024-2026 Gantikan Reza Rahadian, Ini Profilnya

Tidak lagi dijabat oleh Reza Rahadian, kini, Ketua Komite FFI selanjutnya dijabat aktor Ario Bayu. Begini profilnya.


Tonton Akting Sal priadi di 24 Jam Bersama Gaspar, Ini Profil Pencipta Lagu Amin Paling Serius

39 hari lalu

Sal Priadi. Dok. Istimewa
Tonton Akting Sal priadi di 24 Jam Bersama Gaspar, Ini Profil Pencipta Lagu Amin Paling Serius

Sal Priadi ambil peran dalam film 24 Jam Bersama Gaspar, film bergenre crime distopia ini telah tayang di Netflix sejak 14 Maret 2024. Siapa dia?


Film dan Serial Populer Dian Sastro, AADC hingga Gadis Kretek dan Ratu Adil

40 hari lalu

Dian Sastrowardoyo dan Ario Bayu dalam serial Gadis Kretek. Dok. Netflix
Film dan Serial Populer Dian Sastro, AADC hingga Gadis Kretek dan Ratu Adil

Dian Sastro sudah banyak membintangi film populer sejak era 2000-an sampai sekarang. Lantas, apa saja film populer tersebut?


42 Tahun Dian Sastro, Perjalanan Film Tokoh Cinta dalam AADC: Bintang Jatuh hingga Ratu Adil

41 hari lalu

Gaya makeup Dian Sastro saat menghadiri press screening Ratu Adil/Foto: Instagram/Dian Sastro
42 Tahun Dian Sastro, Perjalanan Film Tokoh Cinta dalam AADC: Bintang Jatuh hingga Ratu Adil

Sudah hampir 2 dekade Dian Sastro berkiprah dalam dunia perfilman Indonesia. Bermula membintangi film Bintang Jatuh karya Rudi Sudjarwo.


Pemain Film 24 Jam Bersama Gaspar di Netflix, Ini Profil Sutradara Yosep Anggi Noen

42 hari lalu

Para pemain film 24 Jam Bersama Gaspar. Dok. Netflix
Pemain Film 24 Jam Bersama Gaspar di Netflix, Ini Profil Sutradara Yosep Anggi Noen

Film 24 Jam Bersama Gaspar sudah tayang di Netflix yang diperankan pemain ternama dan digarap oleh sutradara berbakat. Lantas, siapa sajakah mereka?


Penulis Buku Terpukau dengan Visualisasi Novelnya di Film 24 Jam Bersama Gaspar

46 hari lalu

Reza Rahadian dalam film 24 Jam Bersama Gaspar. Dok. Netflix
Penulis Buku Terpukau dengan Visualisasi Novelnya di Film 24 Jam Bersama Gaspar

Penulis buku 24 Jam Bersama Gaspar membiarkan sutradara menggunakan imajinasinya untuk memvisualisasikan setiap alur cerita dan penempatan tokohnya.


Review Film 24 Jam Bersama Gaspar: Adegan Laga hingga Senggol Isu Krusial

46 hari lalu

24 Jam Bersama Gaspar. Foto: Instagram/@24jambersamagasparfilm
Review Film 24 Jam Bersama Gaspar: Adegan Laga hingga Senggol Isu Krusial

Dengan penggunaan bahasa Indonesia baku, 24 Jam Bersama Gaspar membuat film ini lebih berkelas lantaran menjangkau penonton yang lebih luas.


24 Jam bersama Gaspar Segera Tayang di Netflix, Sutradara Sebut Film Paling Mahal!

50 hari lalu

24 Jam Bersama Gaspar. Foto: Instagram/@24jambersamagasparfilm
24 Jam bersama Gaspar Segera Tayang di Netflix, Sutradara Sebut Film Paling Mahal!

Sutradara 24 Jam Bersama Gaspar, Yosep Anggi Noen menyebutkan film besutannya ini yang termahal dari semua karyanya.


Review Film Women from Rote Island, Kisah Pilu Korban Kekerasan Seksual dari Indonesia Timur

17 Februari 2024

Women from Rote Island. Foto: Instagram/@womenfromroteisland
Review Film Women from Rote Island, Kisah Pilu Korban Kekerasan Seksual dari Indonesia Timur

Seperti apa keunikan Women from Rote Island yang meraih Piala Citra untuk film panjang terbaik di FFI 2023? Berikut review selengkapnya.