Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Film Dokumenter Sa Punya Nama Pengungsi, Sajikan Kondisi Pengungsi di Papua

image-gnews
Poster film dokumenter Sa Punya Nama Pengungsi karya JUBITV. Dok. JUBITV.
Poster film dokumenter Sa Punya Nama Pengungsi karya JUBITV. Dok. JUBITV.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengungsian orang Papua dari kampung halamannya sendiri menjadi masalah besar di negeri ini. Dalam catatan PBB, gelombang pengungsi yang disebabkan konflik bersenjata itu hingga kini mencapai 60 hingga 100 ribu orang yang tersebar di beberapa wilayah Papua. Persoalan inilah yang diangkat JUBI TV dalam film dokumenter berjudul Sa Punya Nama Pengungsi

Sa Punya Nama Papua Sorot Masalah Pengungsi Papua 

Film yang dirilis tahun ini menyajikan bagaimana JUBI TV mendokumentasikan persoalan pengungsian di Papua ini dengan detail. Para jurnalis media alternatif ini berinteraksi langsung dengan para pengungsi dan memotret keresahan mereka. Film dokumenter  Sa Punya Nama Pengungsi diputarkan di KALA, Jakarta Selatan, Jumat, 29 September 2023. 

Sutradara Sa Punya Nama Pengungsi, Yuliana Latinpo menuturkan alasannya mendokumentasikan masalah pengungsian di Papua ini dalam bentuk film. Meurut dia, hingga saat ini masih banyak yang tidak mengetahui soal pengungsian yang semakin parah di wilayah Papua.

Yuliana memotret Ndouga dan Maybrat sebagai latar film ini. Ia memfokuskan perjuangan ibu-ibu pengungsi yang melahirkan anak-anak mereka di tengah hutan. Salah satu tokoh yang diangkat adalah Mama Jubiana. Dia menembus hutan belantara sejauh 80 km.

"Kami sudah 3 bulan berada di hutan dengan usia kandungan 9 bulan. Jalan dari Ndouga ke Wamena, hingga sempat tinggal di gua. Kami pergi dari satu pondok ke pondok lain," kata Jubiana dalam film itu. Warga Kampung Aitrem itu mengungsi karena kampungnya ditinggali oleh TNI-Polri.

Selain Mama Jubiana, ada juga Ema yang melahirkan anak perempuannya tanpa bantuan kesehatan. Dia terpaksa melahirkan di tengah hutan karena adanya konflik bersenjata di wilayahnya sehingga dia harus mengamankan keluarganya.

Penyebab Terusir dari Rumah Mereka Sendiri

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa yang menyebabkan mereka mengungsi? Kejadian ini dipicu oleh penyerangan pada 2 Desember 2018. Penyerangan ini menyebabkan 19 orang meninggal, 2 orang hilang, dan masih banyak korban lainnya sepanjang 2018 hingga 2022.

Adanya konflik yang terjadi sejak penyerangan pekerja pada Desember 2018 itu mengakibatkan penambahan pasukan TNI untuk mengejar penyerang. Mengirim aparat keamanan adalah satu-satunya cara yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Akan tetapi, bukannya semakin membaik, penanganan konflik ini justru membuat orang Papua trauma.

Yuliana berharap film dokumenter ini dapat menjadi media advokasi untuk menyelesaikan konflik yang terjadi antarkedua belah pihak. JUBI TV mendedikasikan film ini untuk seluruh pengungsi di tanah Papua, karena mereka ingin kembali ke rumah sendiri. 

Pilihan Editor: Film Konser Taylor Swift The Eras Tour Bakal Diputar di Eropa Bulan Depan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

5 jam lalu

Prajurit Satgas Pamtas Mobile Yonif 509 Condromowo Kostrad, Koops Habema, di bawah pimpinan Lettu Inf Fardhana melaksanakan kegiatan program
Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

Calon suami Ayu Ting Ting dan Satgas Yonif 509 Kostrad melakukan program Koteka Barbershop. Apa tugas dan fungsi utama Kostrad?


Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

5 jam lalu

Prajurit Satgas Pamtas Mobile Yonif 509 Condromowo Kostrad, Koops Habema, di bawah pimpinan Lettu Inf Fardhana melaksanakan kegiatan program
Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

Calon suami Ayu Ting Ting, Muhammad Fardhana yang tergabung dalam Satgas Yonif 509 Kostrad mengadakan kegiatan Koteka Barbershop. Apakah itu?


Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

1 hari lalu

Puluhan amunisi milik Polres Paniai saat hendak dibawa ke Pospol 99 Distrik Baya Biru yang sempat diamankan petugas di bandara Nabire, Papua, Sabtu  19 Mei 2024. ANTARA/HO-Polres Nabire
Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani akui ada anggota TNI-Polri jual amunisi ke KKB. Berikut beberapa kasusnya.


Sidang Korupsi Gereja Kingmi Mile 32 di Kabupaten Mimika, KPK Bacakan Tuntutan 4 Terdakwa

1 hari lalu

Sidang pembacaan tuntutan kasus korupsi pembangunan Gereja Kingmi Mile 32 di Mimika, Papua dengan terdakwa Budiyanto Wijaya, Arif Yahya, Totok Suharto, dan Gustaf Urbanus Patandianan di PN Jakarta Pusat, Rabu, 15 Mei 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Sidang Korupsi Gereja Kingmi Mile 32 di Kabupaten Mimika, KPK Bacakan Tuntutan 4 Terdakwa

Para tersangka korupsi Gereja Kingmi Mile 32 mengakibatkan timbulnya kerugian keuangan negara setidaknya Rp 11, 7 miliar.


Freeport Indonesia, Kritik Pengamat Ekonomi UGM hingga Perpanjangan Kontrak

3 hari lalu

Tambang Freeport. Istimewa
Freeport Indonesia, Kritik Pengamat Ekonomi UGM hingga Perpanjangan Kontrak

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengkritik perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia


Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

3 hari lalu

Kasatgas Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani. Foto: Satgas Damai Cartenz
Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.


Kepala Operasi Damai Cartenz Minta KKB Buktikan Tudingan Serangan Udara hingga Bakar 3 Rumah di Pogapa

3 hari lalu

Kasatgas Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani. Foto: Satgas Damai Cartenz
Kepala Operasi Damai Cartenz Minta KKB Buktikan Tudingan Serangan Udara hingga Bakar 3 Rumah di Pogapa

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengatakan TPNPB-OPM harus membuktikan tudingan tentang serangan udara ke Kampung Pogapa.


Pemerintah Melalui PMN Berhasil Terangi Lima Kampung di Keerom, Papua

4 hari lalu

Pemerintah Melalui PMN Berhasil Terangi Lima Kampung di Keerom, Papua

PT PLN (Persero) berhasil menghadirkan listrik 24 jam untuk Kampung Banda, Kampung Pund, Kampung Ampas, Distrik Waris, Kampung Skofro dan Kampung Uskuwar, di Kabupaten Keerom, Papua.


Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

4 hari lalu

Aparat gabungan TNI-Polri bersiaga saat terjadi baku tembak dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, pada Jumat, 10 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

Polda Papua membantah warga di Kampung Pogapa mengungsi akibat kontak senjata antara TNI-Polri dan TPNPB.


Polda Papua Bantah Serangan kepada TPNPB-OPM Bikin Warga Kampung Pogapa Mengungsi

5 hari lalu

Aparat gabungan TNI-Polri bersiaga saat terjadi baku tembak dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, pada Jumat, 10 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
Polda Papua Bantah Serangan kepada TPNPB-OPM Bikin Warga Kampung Pogapa Mengungsi

Polisi sebut keberadaan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa yang justru membuat warga terpaksa meninggalkan kampung halaman.