Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Koes Bersaudara Dibebaskan dari Penjara Glodok Sehari Sebelum G30S 1965 Tanpa Alasan

image-gnews
Koes Bersaudara. YouTube
Koes Bersaudara. YouTube
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKoes Plus yang sebelumnya bernama Koes Bersaudara beranggotakan keluarga Koeswoyo dari Kelurahan Sendangharjo, Tuban, Jawa Timur. Koes Bersaudara resmi berdiri pada 17 Februari 1958 dengan formasi awal yang terdiri dari John Koeswoyo (bass), Tonny Koeswoyo (lead gitar, keyboard, dan vokal), Yon Koeswoyo (vokal dan rhythm gitar), Yok Koeswoyo (rhythm gitar dan vokal ), serta Nomo Koeswoyo (drum dan vokal).

Formasi ini hanya bertahan dari 1960 sampai 1963 karena setelah album pertama Koes Bersaudara dirilis, John mengundurkan diri. Dengan tersisa empat anggota, Koes Bersaudara tetap melanjutkan karyanya.

Dalam perjalanan kariernya, pada 1 Juli 1965 (era Orde Lama), pasukan tentara Komando Operasi Tertinggi (KOTI) menangkap kakak beradik Tony, Yon, dan Yok Koeswoyo untuk dikurung di penjara Glodok. Lalu, dengan kesadaran dirinya, Nomo datang menyusul lantaran sebelumnya berkelana ke banyak daerah. 

Koes Bersaudara dimasukkan dalam penjara tidak tanpa alasan. Mereka melakukan sebuah kesalahan yang dianggap tidak sesuai dengan Lekra (Lembaga Kesenian Rakyat di bawah naungan PKI). Pada era 1960-an, musik dengan genre rock and roll marak diperdengarkan oleh semua kalangan. Genre tersebut dinyanyikan oleh grup revolusioner dari Inggris, yaitu The Beatles. Koes Bersaudara dituding memainkan musik kebarat-baratan bergenre rock and roll atau kala itu kerap disebut musik ngak ngik ngok yang dekaden, tidak patriotik, anti-revolusi, dan apolitis. 

Dengan memainkan musik ngak ngik ngok itu, Koes Bersaudara dianggap meracuni jiwa generasi muda. Sebuah tuduhan tanpa dasar hukum dan cenderung mengada-ada membuat mereka dijebloskan ke penjara. Namun, di balik jeruji besi, mereka menghasilkan lagu-lagu perlawanan yang sampai saat sekarang tetap menggetarkan, yaitu To The So Called The Guilties. Setelah tiga bulan mendekam di penjara, Koes Bersaudara dibebaskan tanpa alasan yang jelas pada 29 September 1965, satu hari sebelum G30S atau dikenal pada orde baru dengan istilah G30S PKI. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 1967, Koes Bersaudara kembali ke studio rekaman dengan label rekaman Dimita. Mereka melakukan perlawanan terhadap PKI dan rezim Orde Lama dengan menciptakan lagu bergenre rock 'n roll, selain To the So Called the Guilties. Selain itu, mereka juga menggabungkan beberapa lagu lainnya, seperti Di Dalam Bui, Mengapa Hari Telah Gelap, Lagu Sendiri, Three Little Words, Lonceng yang Kecil, Jadikan Aku Dombamu, Is Still Forgiveness, Rasa Haiku, dan Kamar 15, seperti tertulis dalam unikom.ac.id

Lalu, pada era Orde Baru, Koes Bersaudara kerepotan mengatasi masalah ekonomi karena pendapatannya menurun drastis. Koes Bersaudara pun terpecah untuk mengatasi ekonomi dengan mencari pekerjaan baru atau tetap memainkan musik. Nomo memilih keluar dari Koes Bersaudara untuk mengatasi krisis ekonomi dan memilih kerja sampingan. Koes Bersaudara mengalami jeda panjang usai kehilangan pemain drum tersebut sampai sampai akhirnya menemukan pengganti dan berubah nama menjadi Koes Plus.

Setelah peristiwa pemenjaraan tersebut berlalu, Koes Plus yang masih hidup dan menginjak usia tua mengungkapkan kisahnya ke publik melalui acara Kick Andy pada akhir 2008. Mereka menjelaskan bahwa di balik penangkapannya tersebut, sebenarnya pemerintahan Soekarno menugaskan Koes Bersaudara kala itu dalam sebuah operasi Kontra Intelijen. Operasi tersebut dilakukan untuk mendukung gerakan Ganyang Malaysia.

Pilihan Editor: Koes Plus Meledak di Awal Popularitasnya Lewat 3 Album Musik Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

7 hari lalu

Presiden Soeharto bersama istri Ny. Tien Soeharto saat mengunjungi Museum Pengamon di Berlin, Jerman, 1991. Dok.TEMPO.
49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

9 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

10 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Kisah Dirilisnya Now and Then, Single Terakhir The Beatles yang Belum Pernah Diedarkan

16 hari lalu

Band rock asal Inggris, The Beatles akan merilis lagu terbarunya berjudul Now and Then yang menampilkan suara mendiang John Lennon.
Kisah Dirilisnya Now and Then, Single Terakhir The Beatles yang Belum Pernah Diedarkan

Berikut kisah di balik perilisan single terakhir The Beatles


Sepak Terjang The Beatles, Awal Pertemuan Para Anggota Hingga Akhir Perjalanan Musik Mereka

17 hari lalu

Anggota band The Beatles menaiki pesawat sewaan mereka menuju dari bandara Seattle Tacoma menuju Vancouver, Kanada, Agustus 1964. Ini merupakan konser pertama mereka di Kanada. Dailymail.co.uk
Sepak Terjang The Beatles, Awal Pertemuan Para Anggota Hingga Akhir Perjalanan Musik Mereka

Begini perjalanan musik The Beatles, band terpopuler di dunia yang mempengaruhi musik rock n roll puluhan tahun.


Cerita Paul McCartney Umumkan Bubarnya The Beatles 54 Tahun Silam, John Lennon Bilang...

17 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Cerita Paul McCartney Umumkan Bubarnya The Beatles 54 Tahun Silam, John Lennon Bilang...

Apa alasan di balik bubarnya The Beatles dan siapa sebenarnya yang pertama kali keluar dari band teresebut?


Vokalis FireHouse Meninggal, 5 Hal tentang C.J. Snare

18 hari lalu

C.J. Snare, vokalis Firehouse. Instagram
Vokalis FireHouse Meninggal, 5 Hal tentang C.J. Snare

Vokalis band rock Amerika Serikat FireHouse C. J. Snare, vokalis band rock asal Amerika Serikat, meninggal pada Jumat, 5 April 2024


Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

26 hari lalu

Bendera Cina dan Indonesia. Shutterstock
Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

Prabowo Subianto, memilih Cina sebagai negara pertama yang dikunjunginya, menandai pentingnya hubungan Indonesia-Cina.


Kisah Darah dan Doa, Film Longmarch of Siliwangi yang Jadi Hari Film Nasional

28 hari lalu

Film Darah dan Doa karya Usmar Ismail. wikipedia
Kisah Darah dan Doa, Film Longmarch of Siliwangi yang Jadi Hari Film Nasional

Pengambilan gambar film Darah dan Doa dijadikan peringatan Hari Film Nasional setiap 30 Maret


Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

31 hari lalu

Letjen Soeharto (kiri), Soekarno, Sultang Hamengku Buwono IX, dan Adam Malik pada rapat Kabinet Ampera1, 25 Juli 1966. Dok. Rusdi Husein
Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

Naiknya Soeharto sebagai presiden menggantikan Sukarno berawal dari kemelut politik yang rumit pasca peristiwa G30S