TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa waktu terakhir, nama grup asal Korea Selatan FIFTY FIFTY menjadi sorotan publik di media sosial, khususnya di kalangan pencinta musik K-Pop. Pasalnya, grup yang populer dengan lagu ‘Cupid’ tersebut mengalami perselisihan dengan agensinya, ATTRAKT.
Kabar terbaru dari polemik yang melibatkan grup berjumlah empat orang anggota tersebut adalah Pengadilan Distrik Pusat Seoul menolak permintaan FIFTY FIFTY untuk menangguhkan kontrak eksklusifnya dengan ATTRAKT. Keputusan pengadilan yang dikeluarkan pada Senin, 28 Agustus 2023 tersebut menyebutkan bahwa tidak ada alasan mendesak untuk menyetujui permohonan mengakhiri kontrak tersebut.
Dengan demikian, maka FIFTY FIFTY masih tetap berada di bawah naungan ATTRAKT. Meski begitu, para anggota sudah menyatakan dengan tegas bahwa mereka tidak akan kembali ke agensinya, sehingga kemungkinan mereka akan mengajukan banding atas keputusan tersebut. Di sisi lain, CEO ATTRAKT Jeon Hong Joon mengungkapkan segera mendebutkan girl group baru dan telah menerima lebih dari 800 lagu.
Lantas, apa saja fakta-fakta grup FIFTY FIFTY yang berpolemik dengan agensinya? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
1. Terdiri dari Empat Anggota
FIFTY FIFTY adalah sebuah girl group asal Korea Selatan yang terdiri dari empat orang anggota, yakni Aran, Keena, Saena, dan Sio. Mereka memulai debutnya pada 18 November 2022 dengan mini album bertajuk The Fifty. Grup besutan agensi hiburan ATTRAKT tersebut mulai dikenal secara internasional setelah merilis single berjudul ‘Cupid’ yang viral di media sosial TikTok.
Dalam grup, Saena berposisi sebagai leader, penari utama, dan subrapper. Keena bertanggung jawab sebagai rapper utama dan sub vokalis. Sementara, Sio berposisi sebagai vokalis utama dan penari utama. Sedangkan, Aran berposisi sebagai vokalis utama, rapper utama, dan maknae atau anggota termuda.
2. Arti Nama FIFTY FIFTY dan Sebutan untuk Penggemar
Melansir dari Kprofiles, nama grup FIFTY FIFTY berarti “50 vs 50” yang masing-masing bermakna “di atas atau impian” dan “realistis”. Mereka menamai fansnya dengan sebutan HUNNY atau HUNNIES. Adapun makna dari nama untuk penggemarnya adalah FIFTY FIFTY (50) + HUNNY/HUNNIES (50) = 100. Hunnies sendiri merupakan singkatan dari angka 100 yang juga berarti “madu” dalam bahasa Inggris. Kata ini umumnya dipilih sebagai kata sayang antara dua orang yang saling mencintai.
3. Viral dengan Lagu ‘Cupid’ hingga Masuk Billboard Hot 100
FIFTY FIFTY melakukan comeback pertamanya pada 24 Februari 2023 dengan merilis album berjudul The Beginning: Cupid dengan lagu utama berjudul ‘Cupid’. Kala itu, ‘Cupid’ direkam dalam dua versi, yakni dengan bahasa Korea dan Inggris yang diberi judul ‘Cupid (TwinVer)’. Perlahan namun pasti, lagu versi bahasa Inggris tersebut pun viral di media sosial TikTok.
Pada 28 Maret 2023, Billboard mengumumkan bahwa FIFTY FIFTY berhasil memasuki tanggal lagu Billboard Hot 100 di urutan ke-100. Rekor tersebut dicetak FIFTY FIFTY melalui lagu ‘Cupid (TwinVer)’ atau versi bahasa Inggrisnya.
Dengan begitu, grup besutan ATTRAKT itu pun menjadi grup KPop keenam yang menduduki Billboard Hot 100 setelah Wonder Girls, BTS, BLACKPINK, TWICE, dan NewJeans. Adapun posisi tertinggi FIFTY FIFTY di tangga lagu tersebut adalah pada posisi ke-17 pada Mei 2023 lalu.
4. CEO ATTRAKT Sebut Jual Mobil untuk Promosi FIFTY FIFTY
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Hankyung, CEO ATTRAKT Jeon Hong Joon mengungkapkan perjuangannya untuk mempromosikan grup debutannya tersebut. Dia mengatakan menjual mobilnya untuk menutupi biaya produksi musik yang tidak murah. Dia juga tidak pernah berpikir bisa menembus tangga lagu Billboard karena tidak memiliki biaya untuk pemasaran global.
“Aku bahkan tidak memikirkan Billboard. Kami tidak punya budget pemasaran global, jadi kami pergi ke perusahaan label lokal dan meminta mereka mendengarkan musik kami setidaknya sekali,” kata Jeon Hong Joon kepada Hankyung.
5. FIFTY FIFTY Berseteru dengan Agensinya
Pada Juni 2023, ATTRAKT menuduh FIFTY FIFTY telah dibujuk oleh CEO The Givers Ahn Sung Il untuk secara ilegal melanggar kontrak eksklusif. FIFTY FIFTY dituduh telah menandatangani kontrak dengan perusahaan lain. Ahn Sung Il sebelumnya bertugas sebagai produser musik FIFTY FIFTY. Tak hanya menuntut Ahn Sung Il, ATTRAKT juga menutut beberapa karyawan The Givers lainnya atas penipuan, pelanggaran tugas, dan penghalangan bisnis.
Setelah itu, pada 19 Juni 2023, keempat anggota FIFTY FIFTY mengajukan penangguhan kontrak lewat jalur hukum kepada agensinya, ATTRAKT. Menurut FIFTY FIFTY, ATTRAKT gagal memenuhi kewajiban kontraknya.
Perwakilan hukum FIFTY FIFTY juga menyatakan berbagai masalah mereka dengan agensi, seperti penyelesaian yang tidak transparan dan upaya sepihak untuk menegakkan kontrak meskipun kondisi kesehatannya buruk. Pengadilan akhirnya merekomendasikan mediasi antara kedua pihak.
Namun, pada 16 Agustus 2023, anggota FIFTY FIFTY menyatakan mereka menolak mediasi. Hal ini berarti perselisihan hukum mereka dengan ATTRAKT akan tetap berlanjut di persidangan.
Pada Kamis, 17 Agustus 2023, FIFTY FIFTY resmi mengajukan tuntutan pidana kepada CEO ATTRAKT terkait tuduhan melanggar Undang-Undang tentang Hukuman Berat dan lain-lain dalam Kejahatan Ekonomi Khusus terkait pelanggaran kepercayaan.
Firma hukum Barun, dalam pernyataan resminya mengungkapkan tuntutan hukum yang diajukan FIFTY FIFTY. Terutama tentang masalah keuangan tertentu yang berasal dari dana dan utang yang ditransfer bolak-balik antara kedua perusahaan, yaitu Star Crew Entertainment dan ATTRAKT.
Sebelum bergabung dengan ATTRAKT, FIFTY FIFTY di bawah naungan perusahaan Star Crew Entertainment. Perusahaan ini juga milik Jeon Hong Joon. Namun sebelum debut, FIFTY FIFTY dipindahkan ke ATTRAKT.
Barun menyatakan bahwa Jeon Hong Joon menggunakan uang muka yang awalnya diterima Star Crew Entertainment dari distributor album mereka untuk pengeluaran yang tidak diketahui. Kemudian secara nominal memasukkannya ke dalam biaya investasi girl group.
Dalam pernyataan tersebut juga terungkap, bahwa ATTRAKT menghindari tanggung jawab pembayaran pendapatan FIFTY FIFTY. Selain itu juga meremehkan permintaan mereka untuk menangguhkan validitas kontrak eksklusif.
“Selama CEO Jeon Hong Joon, yang telah melakukan pelanggaran kepercayaan melalui penggelapan dan kesalahan dalam akuntansi keuangan, tetap bertanggung jawab atas ATTRAKT, mereka tidak dapat lagi mempertahankan kontrak eksklusif mereka dengan agensi ATTRAKT,” kata Barun menambahkan.
Setelah proses persidangan berjalan, pada Senin, 28 Agustus 2023 pengadilan Distrik Pusat Seoul akhirnya memutuskan menolak permintaan FIFTY FIFTY untuk menangguhkan kontrak eksklusifnya dengan ATTRAKT. Pengadilan mengungkapkan bahwa tidak ada alasan mendesak untuk menyetujui permintaan girl grup K-pop tersebut untuk mengakhiri kontrak dengan agensinya saat ini.
"Sulit untuk menyimpulkan bahwa ATTRAKT telah melanggar kewajiban untuk menyelesaikan atau memberikan data penyelesaian hingga merusak hubungan kepercayaan," kata hakim.
RADEN PUTRI| KPROFILES
Pilihan Editor: Gugatan FIFTY FIFTY Ditolak, ATTRAKT Umumkan Rencana Girl Group Baru