Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Musik Kasidah, Ada Sebelum Islam hingga Dipentaskan di Eropa oleh Para Ibu dari Indonesia

image-gnews
Sejumlah Muslim Sufi Libya memainkan rebana dan melantunkan nyanyian dalam peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad di Benghazi, Libya, 22 Desember 2015. REUTERS/Esam Omran Al-Fetori
Sejumlah Muslim Sufi Libya memainkan rebana dan melantunkan nyanyian dalam peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad di Benghazi, Libya, 22 Desember 2015. REUTERS/Esam Omran Al-Fetori
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasidah dikenal sebagai salah satu kesenian yang memperkaya khazanah musik Indonesia. Kesenian ini lahir melalui proses akulturasi budaya Arab dan Indonesia.

Dalam artikel ilmiah berjudul Bentuk Penyajian Kesenian Kasidah Rebana Dalam Acara Pesta Perkawinan Di Jorong Saroha Tamiang Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat yang ditulis oleh Marlisna dan Marzan, kasidah berasal dari kata qasidah yang artinya adalah lagu. Sejarah Kasidah adalah sejarah syair Arab yang biasanya dijadikan hiburan.

Kasidah biasanya berisi pesan-pesan moral dan ajaran agama Islam. Menurut artikel ilmiah berjudul Musik Kasidah dan Perannya dalam Dakwah Nusantara yang ditulis oleh Tatu Siti Rohbiah, kasidah pertama kali dikenal pada masa Rasulullah. Namun, kasidah banyak perubahan karena seiring perkembangan zaman.

Kasidah sebenarnya telah ada sebelum adanya agama Islam. Kasidah kemudian dijadikan medium untuk menyebarkan dakwah syiar islam. Setelah beberapa abad, kasidah mulai berubah dan melahirkan dua kategori yaitu kasihah tradisional dan moderen.

Kasidah Tradisional

Di Indonesia, kasidah kemudian menyebar di pusat-pusat penyebaran Islam. Lambat laun, melalui tangan-tangan kreatif orang Indonesia, kasidah mengalami sejumlah modifikasi. Adapun kasidah tradisional memiliki beberapa ciri seperti syair berbahasa arab, lagunya bercerita tentang kisah nabi, berisi pujian kepada Tuhan, hingga rima mengikat khas Timur Tengah. 

    Di Indonesia, seni rebana atau kasidah memiliki beragam nama. Sejumlah daerah bahkan mempunyai sebutan khusus. Di Semarang misalnya, dikenal dengan Barzanji, di pantura Jawa, disebut gambus, di Madura dan Jawa Timur dikenal dengan hadrah. 

    Kasidah tradisional bisa dikatakan hanya menggunakan alat musik rebana sebagai pengiring lagu. Rebana adalah jenis alat kesenian tradisional terbuat dari kaya dan ada bentuk lingkaran di tengahnya, biasanya ditempeli kulit binatang. Rebana dimainkan dengan pukulan tangan. Itu membuat kasidah tradisional disebut juga seni rebana. Rebana sendiri berasal dari bahasa Arab, yakni rabbana atau Ya Tuhan. Hal itu disebabkan rebana digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pujaan pada Tuhan. 

    Kasidah Modern

    Seiring berjalannya waktu, muncul berbagai alat musik barat dengan teknologi moderen. Pada tahun 1960-an, para seniman kasidah kemudian mencoba memainkan musik mereka menggunakan alat-alat musik moderen tersebut. Tidak hanya rebaba, kali ini para seniman memainkan kasidah menggunakan gitar, biola, bass bahkan piano. 

    Bermain kasidah menggunakan alat musik moderen rupanya membuat kesenian itu semakin populer. Pada tahun 1960-an misalnya lahir grup musik kasidah modern seperti Assabab dari Semarang. Kelompok itu dipimpin M Zain dan Juwariyah sebagai penyanyinya.

    Selain itu, grup kasidah modern yang cukup dikenal publik adalah Nasida Ria. Nasida Ria setidaknya telah merilis 34 album berbahasa Indonesia dan 2 album berbahasa Arab. Grup kasidah itu dikenal banyak menciptakan lagu hits. Salah sat yang paling terkenal adalah lagu mereka tentang bom nuklir. 

    Di layanan streaming Spotify, lagu itu telah diputar 572,330 kali. Sementara di akun Youtube DPM Dangdut Station, lagu itu telah ditonton 1,2 juta orang dengan jumlah suka 9,4 ribu.

    Menurut artikel ilmiah berjudul Musik Kasidah dan Perannya dalam Dakwah Nusantara yang ditulis oleh Tatu Siti Rohbiah, Nasida Ria termasuk ke dalam grup kasidah modern.

    Salah satu orang yang berpengaruh dari terbentuknya Nasida Ria adalah M. Mudrikah Zain. Dia juga yang mendirikan lahirnya grup musik Assabab. Grup musik Assabab menjadi salah satu pelopor gerakan kasidah modern pada 1960-an. Nasida Ria kemudian juga dipengaruhi oleh gerakan kasidah modern 70-an. Lantas, bagaimana Nasida Ria terbentuk?

    Perjalanan dan Terbentuknya Nasida Ria

    Dilansir dari buku Nasida Ria Ria Sejarah the Legend of Qasidah karya Listiya Nurhidayah, Nasida Ria dibentuk pada 1975. Beranggotakan sembilan orang perempuan dari Semarang, Jawa Tengah. M. Mudrikah Zain yang mendirikan kelompok itu. Dia merupakan guru qiraat.

    Zain awalnya mengumpulkan sembilan siswi untuk menjadi band. Kelompok generasi pertama beranggotakan Mutoharoh, Rien Jamain, Umi Kholifah, Musyarofah, Nunung, Alfiyah, Kudriyah, dan Nur Ain. Nama Nasida Ria berasal dari akta nasyid atau lagu-lagu dan ria artinya senang.

    Grup itu awalnya menggunakan rebana sebagai alat musik. Tetapi Wali Kota Semarang Iman Soeparto saat itu menyumbangkan alat musik lain karena menggemari band itu.

    Album pertama Nasida Ria berjudul Alabaladil Makabul pada 1978. Pada saat itu, album yang dihasilkan Nasida Ria masih menggunakan bahasa Arab. Namun akhirnya setelah dua album rilis, lagu mereka berubah menjadi bahasa Indonesia.

    Lagu-lagu yang menggunakan bahasa Indonesia ternyata lebih populer. Lagu-lagu yang dikenal publik misalnya Bom Nuklir, Pengantin baru, Jilbab Putih, Kota Santri, dan Perdamaian.

    Pada 2000, beberapa anggota Nasida Ria diganti dengan yang baru karena beberapa di antaranya telah meninggal dunia. Saat ini, Nasida Ria memiliki 12 personel, yakni Rien Djamain, Hamidah, Nadhiroh, Nurhayati, Nurjanah, Thowiyah, Afuwah, Sofiyatun, Titik Mukaromah, Uswatun Khasanah, Nazla Zain dan Alfiatul Khoiriyah.

    Nasida Ria kembali tenar setelah diundang ke dalam festival-festival musik. Pada 2018, Nasida Ria tampil di Syncronize Fest 2018. Pada 2022, Nasida Ria berkesempatan tampil di Jerman pada Opening Week Music Program Documenta Fifteen. Selain semakin populer, lagu-lagu Nasida Ria banyak yang dinyanyikan ulang oleh musisi tanah air modern lain, seperti Gigi, Krisdayanti, sampai Haddad Alwi.

    ANANDA BINTANG | TIM TEMPO

    Pilihan Editor: Nasida Ria Gebrak Jerman, Perjalanan Grup Kasidah Berusia 47 Tahun Ini

    Iklan



    Rekomendasi Artikel

    Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

     

    Video Pilihan


    Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

    3 hari lalu

    Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan
    Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

    Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI


    Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

    5 hari lalu

    Petugas membersihkan meja di restoran McDonalds yang kosong akibat boikot merek Barat di Mesir akibat pemboman Israel di Gaza di tengah konflik yang sedang berlangsung di Kairo, Mesir, 20 November 2023. REUTERS /Mohamed Abd El Ghany
    Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

    McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza


    Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

    6 hari lalu

    Presiden Jokowi (tengah) bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wapres Ma'ruf Amin saat Penyerahan DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 14 November 2019. TEMPO/Subekti.
    Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

    Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.


    Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

    8 hari lalu

    Ilustrasi uang rupiah. Shutterstock
    Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

    Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.


    Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

    9 hari lalu

    Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
    Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

    Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.


    Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

    10 hari lalu

    Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan keterangan kepada media hasil Kinerja dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa 2 Januari 2024. Sri Mulyani menyebutkan realisasi APBN 2023 defisit sebesar Rp347,6 triliun atau 1,65 persen dari produk domestik bruto (PDB), sementara penerimaan negara ditutup pada angka Rp2.774,3 triliun atau 105,2 persen dari target, yang terdiri dari perpajakan Rp2.155,4 triliun dan PNBP Rp605,9 triliun dan hibah Rp13 triliun. Tempo/Tony Hartawan
    Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

    Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.


    Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

    12 hari lalu

    Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terpantau naik pada perdagangan hari ini menjelang rapat The Fed soal kebijakan suku bunga. TEMPO/Tony Hartawan
    Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

    Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.


    Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

    12 hari lalu

    Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
    Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

    Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.


    Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

    13 hari lalu

    Aktivitas pengisian truk tangki untuk distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta, Selasa 2 April 2024. Menjelang libur panjang Idul Fitri 1445 H, Pertamina telah menyiapkan sarana dan fasilitas tambahan yang meliputi 1.792 SPBU Siaga 24 Jam, 5.027 Agen LPG Siaga 24 Jam, 200 Mobil Tangki Stand By, 61 Kiosk Pertamina Siaga, 54 Motorist, dan 281 Pertamina Delivery Service. TEMPO/Tony Hartawan
    Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

    PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.


    Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

    14 hari lalu

    Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
    Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

    Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.