Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asal Usul Kajon, Alat Musik Pukul Pengganti Drum Buatan Budak Afrika di Peru

image-gnews
Seorang Slangkers  memberikan Drum akustik (Cajon), kepada grup musik Slank usai jumpa pers Big Bang PassionVille 2015 di Best Western OJ Hotel Malang, Jawa Timur, 2 Oktober 2015. Group musik Slank akan tampil menghibur Slankers Malang di Lapangan Rampal besok 3 Oktober 2015, tanpa sang gitaris Abdee Negara karena masih dalam pemulihan pada penyakit ginjal yang di deritanya . TEMPO/Aris Novia Hidayat
Seorang Slangkers memberikan Drum akustik (Cajon), kepada grup musik Slank usai jumpa pers Big Bang PassionVille 2015 di Best Western OJ Hotel Malang, Jawa Timur, 2 Oktober 2015. Group musik Slank akan tampil menghibur Slankers Malang di Lapangan Rampal besok 3 Oktober 2015, tanpa sang gitaris Abdee Negara karena masih dalam pemulihan pada penyakit ginjal yang di deritanya . TEMPO/Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sebuah pertunjukkan musik, drum menjadi elemen penting. Namun dalam pertunjukan akustik yang simpel, kerap digunakan kajon sebagai pengganti drum. Bagaimanakah asal usul alat musik pukul tersebut? 

Dilansir dari id.yamaha.com, kajon adalah alat musik pukul yang berasal dari Peru. Alat musik berbentuk kotak dan terbuat dari lembaran kayu tipis atau triplek. Saat ini, Cajon masih digunakan sebagai instrumen musik di berbagai penjuru dunia terutama di pesisir Peru, Amerika dan Spanyol. 

Menilik sejarahnya, Kajon tercipta secara tidak sengaja pada abad ke 18. Dilansir dari repository.uir.ac.id, Kajon berawal dari aksi protes budak Afrika yang dilarang bermain musik oleh penjajah kolonial Spanyol. Kala itu, budak Afrika membuat musik sendiri dengan cara memukul-mukul peti bekas pengiriman dari Spanyol. Setelah itu mereka menciptakan kotak atau kajon untuk mengiringi mereka bernyanyi. Agar tidak diketahui kolonial Spanyol mereka pun bermain dengan posisi duduk dan memukul bagian depan peti tersebut. 

Kajon terbuat dari lembaran kayu dengan ketebalan 13-19 milimeter. Adapun kayu tersebut berupa maple, karet, pinus, oak, makkah, mahoni, spruce, dan rosewood. Tak jarang juga kajon dibuat dari bahan akrilik. Bagian depan cajon biasanya disebut sebagai tapa. Sedangkan bagian belakangnya diberi lubang berfungsi menghasilkan suara. 

Seiring waktu, alat musik ini mencapai puncak popularitasnya pada 1850-an. Penggunannya yang simpel namun menghasilkan suara yang baik membuat kajon semakin populer. Di Spanyol, kajon kerap dimainkan untuk mengiringi musik flamenco. Paco de Lucía disebut-sebut jadi orang yang mengenalkan kajon saat pertunjukan di Kedutaan Besar Spanyol di Lima pada 1977. Saat itu, Paco de Lucía naik ke panggung ditemani oleh musisi Afrika-Amerika yang memainkan kajon.

Disebutkan juga kajon mengalami perubahan pada akhir abad ke-19. Para pemain kajon mendesainnya dengan menjungkitkan papan di tubuh Kajon. Hal ini bertujuan untuk mengubah pola instrumen dari getaran suara. 

Tak hanya itu, Kajon dilengkapi dengan kawat pada bagian atasnya. Desain ini dibuat agar suara menyerupai snare drum dan senar gitar. Kajon lalu dilengkapi lonceng kecil di pergelangan kaki sebagai penambah aksesoris.

Pada 2001, Kajon dinyatakan sebagai Warisan Budaya Nasional oleh Institut Kebudayaan Nasional Peru. Pada 2014, Organisasi Negara-negara Amerika juga menyatakan kajon sebagai "Instrumen Musik Peru untuk Amerika".

Dalam perkembangannya, Kajon tersebar lebih luas dalam gaya musik pesisir Peru. Seperti tondero, zamacueca dan Peru waltz, flamenco modern Spanyol dan gaya tertentu dari rumba Kuba modern. Selain itu, Kajon digunakan untuk mengiringi gitar akustik atau piano. Serta dimasukkan ke dalam musik bergenre blues, pop, rock, punk, musik dunia, jazz dan musik lainnya.

Untuk memainkannya, sisi-sisi kajon ditepuk dengan tangan, jari, atau berbagai alat lain seperti stik maupun sikat yang berfungsi sebagai pengganti drum. Suara instrumen kajon menghasilkan nada singkat. Namun bisa rendah atau tinggi,  bergantung pada kekuatan pukulan musisi.

Meskipun digunakan sebagai pengganti drum, kajon memiliki kekhasan baik dari suara dan cara bermainnya. Ditambah lagi memukul menggunakan alat tambahan seperti stik drum, sapu atau Mallet.

Pilihan Editor: Ryan Menangguk Berkah dari Bisnis Alat Musik Kajon

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspada Mpox: Kasus Ditemukan di Filipina dan Malaysia, Negara Mana Lagi yang Terpapar?

2 jam lalu

Seorang perawat mempersiapkan ruangan isolasi khusus pasien positif terjangkit cacar monyet atau mongkeypox (Mpox) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dumai, Riau, Sabtu 31 Agustus 2024. Pihak RSUD Dumai menyediakan empat ruangan isolasi khusus penyakit cacar monyet (Mpox), mempersiapkan peralatan medis dan obat-obatan serta tenaga kesehatan untuk merawat pasien yang terjangkit penyakit itu. ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
Waspada Mpox: Kasus Ditemukan di Filipina dan Malaysia, Negara Mana Lagi yang Terpapar?

Pada Agustus 2024, beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk di Swedia, Filipina, dan Thailand, melaporkan peningkatan kasus Mpox atau cacar monyet.


Mengenali 5 Jenis Singa, Asia dan Afrika

1 hari lalu

Ilustrasi Singa. shutterstock.com
Mengenali 5 Jenis Singa, Asia dan Afrika

Singa salah satu spesies hewan buas yang beragam jenisnya


Kemendag: Trade Expo Indonesia ke-39 untuk Tingkatkan Nilai Ekspor

2 hari lalu

Suasana Trade Expo Indonesia ke-38 2023 yang digelar secara hybrid di ICE BSD City, Tangerang pada Rabu, 18 Oktober 2023. Acara ini mengusung tema
Kemendag: Trade Expo Indonesia ke-39 untuk Tingkatkan Nilai Ekspor

Trade Expo Indonesia akan dilaksanakan selama 4 hari tanggal 9 hingga 12 Oktober 2024 di The Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD CIty.


INALAC Business Forum di Peru Raup Transaksi Rp16.2 Triliun

5 hari lalu

Warga tengah bebelanja kebutuhan di pasar Rawasari, Jakarta, Jumat 17 Mei 2024. Perumda Pasar Jaya menyiapkan program perbaikan 36 pasar di Jakarta selama tahun anggaran 2024. Kegiatan perbaikan, berupa pengecatan ulang eksterior dan perbaikan kerusakan kecil pada bangunan. TEMPO/Tony Hartawan
INALAC Business Forum di Peru Raup Transaksi Rp16.2 Triliun

Selama tiga hari berlangsungnya INALAC Business Forum di Peru, 11-13 September 2024, terjadi transaksi bisnis senilai Rp16.2 Triliun


Indonesia dan Peru Dorong Penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas IP-CEPA

5 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI. Sumber: TEMPO | Nabiila A
Indonesia dan Peru Dorong Penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas IP-CEPA

Indonesia dan Peru sepakat untuk mendorong percepatan penyelesaian perundingan Perjanjian Perdagangan dan Ekonomi Komprehensif kedua negara


Eks Presiden Peru Alberto Fujimori Meninggal, Pernah Dipenjara karena Kasus HAM

8 hari lalu

Seorang pengikut Presiden Peru Alberto Fujimori memegang plakat berdiri di luar penjara, setelah pengadilan tinggi mengembalikan pengampunan Fujimori, di Lima, Peru, 29 November 2023. REUTERS/Sebastian Castaneda
Eks Presiden Peru Alberto Fujimori Meninggal, Pernah Dipenjara karena Kasus HAM

Alberto Fujimori meninggal di usia 86 tahun. Ia sempat ingin maju lagi dalam bursa calon presiden Peru 2026.


Apa Nama Tanjung di Ujung Benua Afrika? Ini Jawabannya

9 hari lalu

Tanjung Agulhas, Afrika. Foto: Canva
Apa Nama Tanjung di Ujung Benua Afrika? Ini Jawabannya

Apa nama tanjung di ujung benua Afrika? Namanya yakni Tanjung Agulhas yang terkenal dengan pemandangan bagus serta keanekaragaman hayatinya.


Kementerian Luar Negeri dan KBRI Lima Promosi Budaya di Peru

9 hari lalu

Acara Festival Budaya Indonesia yang diselenggarakan pada  Minggu, 8 September 2024 di Parque Kennedy, Miraflores, Lima, Peru.  Sumber: dokumen Kemlu
Kementerian Luar Negeri dan KBRI Lima Promosi Budaya di Peru

Para pengunjung antusias menyaksikan berbagai pertunjukan seni dan budaya Indonesia, mulai dari tarian tradisional hingga parade pakaian adat


CDC Afrika dan WHO Luncurkan Rencana Bersama Lawan Wabah Mpox

12 hari lalu

Nsimire Nakaziba, 34, mengobati ruam pada saudara perempuannya, Sifa Mwakasisi, 32, untuk meredakan rasa sakit di dalam tenda tempat dia menjalani perawatan melawan mpox di rumah sakit Kavumu di wilayah Kabare, provinsi Kivu Selatan, Republik Demokratik Kongo, 29 Agustus 2024. Untuk menghadapi wabah cacar monyet, salah satu strategi efektif yang bisa diterapkan adalah peningkatan kesadaran diri serta isolasi bagi individu yang terinfeksi. REUTERS/Arlette Bashizi
CDC Afrika dan WHO Luncurkan Rencana Bersama Lawan Wabah Mpox

Inisiatif ini berfokus pada peningkatan pengawasan, diagnostik laboratorium, dan upaya vaksinasi untuk menekan penyebaran mpox


Cina Tawari Afrika Utang Miliaran Dolar, Bisa Cetak 1 Juta Lapangan Pekerjaan

15 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping menghadiri upacara penyambutan resmi di Beijing, Tiongkok 16 Mei 2024. Sputnik/Sergei Bobylev/
Cina Tawari Afrika Utang Miliaran Dolar, Bisa Cetak 1 Juta Lapangan Pekerjaan

Cina menawari utang baru ke Afrika senilai miliaran dolar untuk berbagai proyek infrastruktur.