Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ubud Writers and Readers Festival Siap Digelar, Laskmi Denefee Ditunjuk Sebagai Duta

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
(ki-ka) Leila S. Chudori, Henry Manampiring, Lala Bohang, Laksmi DeNeefe Suardana, serta Janet DeNeefe, saat konferensi pers Ubud Writers and Readers Festival di Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023. (dok. Ubud Writers & Readers dan Wienda Parwitasari)
(ki-ka) Leila S. Chudori, Henry Manampiring, Lala Bohang, Laksmi DeNeefe Suardana, serta Janet DeNeefe, saat konferensi pers Ubud Writers and Readers Festival di Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023. (dok. Ubud Writers & Readers dan Wienda Parwitasari)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaUbud Writers and Readers Festival atau UWRF dan Ubud Food Festival akan digelar di Ubud, Bali, pada tanggal 18 hingga 22 Oktober 2023. Tahun ini festival tersebut menginjak usia ke-20. Selain mengumumkan program acara, Yayasan Muda Swari Saraswati, sebagai penanggung jawab festival juga menunjuk Laksmi DeNeefe Suardana sebagai duta resmi.

Pendiri dan direktur UWRF, Janet DeNeefe, mengatakan tahun ini tema yang diangkat adalah "Atita, Wartamana, Anagata". Ini bermakan cerminan dari perjalanan panjang UWRF selama 20 tahun terakhir.

"Tema tahun ini adalah masa lalu, sekarang, dan masa depan. Jadi kita mengakui bahwa tahun lalu dan sekarang, kita harus menyertakan hal-hal seperti tantangan di masa depan," ujarnya dalam konferensi pers, di Jakarta 18 Agustus 2023.

UWRF sendiri lebih dari sekedar meresensi karya sastra masa lalu. Festival ini juga berperan sebagai wadah diskusi mengenai isu-isu kontemporer. Misalnya tentang kesehatan mental, dan berbagai tantangan di masa depan, termasuk permasalahan lingkungan. 

Festival tahun ini juga istimewa dengan penunjukan Laksmi DeNeefe Suardana sebagai duta resmi. Sebagai sosok yang telah lama berkecimpung dengan kedua festival, Laksmi melakukan advokasi yang luar biasa dalam literari dan sastra, juga warisan kuliner Indonesia. Dia juga diharapkan dapat membantu yayasan menjangkau khalayak yang lebih luas dan meningkatkan visibilitas UWRF dan Ubud Food Festival.

Menurut Janet, Laksmi adalah orang tepat menjadi duta yayasan. "Dia tumbuh dengan acara-acara ini dan dia sangat tertarik dengan literasi, sastra, makanan Indonesia serta warisan budayanya," kata dia.

Sebagai duta, Laksmi sangat antusias mendukung visi dan misi festival yang sejalan dengannya. Dia juga menegaskan pentingnya mengenalkan dunia membaca, menulis dan literasi sejak ini. 

“Dengan membangun dan memperkuat bangsa kita melalui pendidikan, khususnya kegiatan seni dan sastra. Saya percaya bahwa seni dan budaya adalah aset terbesar bangsa kita," katanya 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu penulis dan juga jurnalis, Leila S. Chudori, juga mendapat kesempatan untuk menampilkan buku terbarunya di UWRF 2023. Bukunya itu berjudul Namaku Alam, yang masih terhubung dengan buku sebelumnya Pulang tahun 2013. Dalam dua volume, buku ini akan menceritakan kisah seorang anak tahanan politik.

Bagu Leila, UWRF adalah rumah bagi penulis dan pembaca. Mereka berkerasi, berbagi, belajr dan berdiskusi satu sama lain. Dia pernah menulis novel dan meluncurkannya di Festival tahun 2017. "Saya berharap UWRF akan terus menjadi rumah bagi komunitas buku global, menyediakan ruang yang aman namun penuh semangat untuk semua," kata Leila.

Ubud Writers and Readers Festival tahun ini meyediakan lebih dari 40 diskusi panel yang melibatkan penulis, akademisi, jurnalis, dan aktivitas. Beberapa tokoh dari luar negeri termasuk, pembela lingkungan Vandana Shiva. Penulis pemenang Penghargaan Pulitzer, Geraldine Books; pemenang Booker Prize 2019, Bernardine Evaristo;  pemenang International Booker Prize 2022, Geetanjali Shree;  serta pemenang Booker Prize 2022, Shehan Karunatilaka. 

Sedangkan beberapa tokoh dalam negeri termasuk wartawan senior Putu Wijaya, seniman muda dan penulis Lala Bohang, sastrawan Goenawan Mohamad, seniman dan budayawan Sujiwo Tejo, novelis Intan Paramaditha, dan masih banyak lainnya.

IVANA FELYSITASWATI PALLA

Pilihan editorUbud Writers and Readers Festival Digelar Daring, Toeti Heraty Dapat Penghargaan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hadiah Sastra Rancage Diserahkan di Ubud Writers and Readers Festival 2023

23 Oktober 2023

Penyerahan Hadiah Sastra Rancag 2023 di ajang Ubud Writers and Readers Festival. (Dok.Panitia)
Hadiah Sastra Rancage Diserahkan di Ubud Writers and Readers Festival 2023

Keterlibatan Hadiah Sastra Rancage di Ubud Writers and Readers Festival menunjukkan sastra lokal dapat berperan di tingkat nasional dan internasional.


Fashion Laksmi Deneefe di Miss Universe 2022 Gaun Waterfall hingga Kostum Phinisi

15 Januari 2023

Dalam kompetisi gaun malam, Laksmi Deneefe tampil memesona dengan gaun malam 'The Waterfall'. Gaun malam ini karya Maison Met dari Metty Choa. Instagram/officialputeriindonesia
Fashion Laksmi Deneefe di Miss Universe 2022 Gaun Waterfall hingga Kostum Phinisi

Meski tak masuk 16 besar, Laksmi Deneefe tampil mengenakan beberapa gaun yang memiliki filosofi khusus


Persaingan Ketat di Film Pilihan Tempo 2022

13 Desember 2022

Film-film yang masuk nominasi film pilihan Tempo. Foto : Istimewa
Persaingan Ketat di Film Pilihan Tempo 2022

Pemenang Film Pilihan Tempo 2022 akan diumumkan di Majalah Tempo pada Ahad, 18 Desember 2022.


Kabar Media Memperkenalkan Novel Pertama Tentang Perbudakan Indonesia di Afrika Selatan

15 Oktober 2022

Penulis Isna Marifa dan jurnalis senior Yuli Ismartono dalam diskusi buku Mountains More Ancient di Jakarta.
Kabar Media Memperkenalkan Novel Pertama Tentang Perbudakan Indonesia di Afrika Selatan

Buku yang ditulis oleh Isna Marifa merupakan novel pertama yang berfokus terhadap pengalaman perbudakan Indonesia di Afrika Selatan, menerangi sejarah ketidakbebasan melalui kisah cinta, kehilangan, dan kerinduan yang tidak lekang oleh waktu.


Laksmi Shari De Neefe Suardana Terpilih Sebagai Puteri Indonesia 2022

28 Mei 2022

Puteri Indonesia 2022 terpilih, Laksmi Shari De Neefe Suardana, melambaikan tangan pada malam puncak Grand Final Pemilihan Puteri Indonesia 2022 di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Jumat, 27 Mei 20222. Laksmi Shari De Neefe Suardana terpilih menjadi Puteri Indonesia 2022. ANTARA/M Risyal Hidayat
Laksmi Shari De Neefe Suardana Terpilih Sebagai Puteri Indonesia 2022

Puteri Indonesia 2022 Laksmi Shari De Neefe Suardana akan mewakili Indonesia di ajang Miss Universe


Ubud Writers and Readers Festival Digelar Daring, Toeti Heraty Dapat Penghargaan

31 Oktober 2020

Ubud Writers and Readers Festival 2020 mengambil tema Mulat Sarira atau Refleksi Diri. Foto: @ubudwritersfest
Ubud Writers and Readers Festival Digelar Daring, Toeti Heraty Dapat Penghargaan

Penyelenggara Ubud Writers and Readers Festival memberikan Lifetime Achievement Award kepada Toeti Heraty.


UWRF 2020 Ditangguhkan Karena Pandemi, Jadwal Baru Belum Ada

17 Juli 2020

Diskusi sekaligus jumpa pers perhelatan Acara Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) 2019. TEMPO/Made Argawa
UWRF 2020 Ditangguhkan Karena Pandemi, Jadwal Baru Belum Ada

UWRF 2020 bakal ditangguhkan hingga waktu yang belum ditentukan. Hal ini terkait pandemi Covid-19 yang belum tuntas di Indonesia.


Mulat Sarira, Ajaran Hindu yang Jadi Tema UWRF 2020

5 Maret 2020

Ubud Writers and Readers Festival 2020 mengambil tema Mulat Sarira atau Refleksi Diri. Foto: @ubudwritersfest
Mulat Sarira, Ajaran Hindu yang Jadi Tema UWRF 2020

Mulat sarira atau refleksi diri merupakan salah satu ajaran Hindu. Ubud Writers and Readers Festival atau UWRF 2020 mengangkatnya sebagai tema besar.


Nilai Ekonomi di Ubud Festival Lebih dari Rp 10 Miliar

29 Oktober 2019

Diskusi sekaligus jumpa pers perhelatan Acara Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) 2019. TEMPO/Made Argawa
Nilai Ekonomi di Ubud Festival Lebih dari Rp 10 Miliar

Acara Ubud Writers and Readers Festival yang secara berkala digelar selama 16 tahun telah menghasilkan nilai ekonomi hingga mencapai Rp 10 miliar.


Made Taro, Seniman 80 Tahun yang Gesit Mendongeng

29 Oktober 2019

Made Taro (kanan) saat mendongeng di  Ubud Writers and Readers Festival atau UWRF 2019. Made Taro menerima Lifetime Achievement Award UWRF 2019. TEMPO | Made Argawa
Made Taro, Seniman 80 Tahun yang Gesit Mendongeng

Made Taro menerima Lifetime Achievement Award Ubud Writers and Readers Festival atau UWRF 2019.