Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Istilah Polisi Skena dan Alasan Mereka Dianggap Menyebalkan

image-gnews
Sejumlah penonton menggunakan masker saat menyaksikan konser band heavy metal di Omni Space di Beijing, 14 Agustus 2020. REUTERS/Thomas Peter
Sejumlah penonton menggunakan masker saat menyaksikan konser band heavy metal di Omni Space di Beijing, 14 Agustus 2020. REUTERS/Thomas Peter
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di kalangan para penggemar musik, dikenal istilah baru yang disebut polisi skena. Istilah itu turut memperkaya beragam istilah di kalangan para penonton konser atau para fans suatu band. Sebut saja 'anak skena', 'gaya skena' bahkan 'sepatu skena'. 

Dilansir dari buku berjudul Jurnalisme Musik dan Selingkar Wilayahnya karya Idhar Resmadi, 'skena' adalah istilah yang digunakan untuk membedakan perubahan dan perkembangan karakter khas sebuah genre musik. Misalnya, skena hiphop di New York, skena death metal di Ujungberung atau skena dangdut. 

Adapun anak skena adalah sebutan untuk orang-orang yang menggemari musisi, suatu kelompok atau suatu aliran musik dengan ciri-ciri khusus. Misalnya anak metal yang identik berpakaian hitam-hitam dan berambut gondrong, anak hiphop yang identik dengan pakaian gombrang, sneaker basket dan perhiasan bling-bling, bahkan anak skinhead yang identik dengan kepala plontos. Karena aliran musik dan gaya berbusana yang beda, kelompok penggemar ini bisa dibedakan satu sama lain. 

Namun kadang kala, saat suatu kelompok penggemar ini bertemu, baik dalam suatu pertunjukkan musik atau dalam suatu tongkrongan, kerap muncul kritikus yang menebar sentimen salah kostum kepada salah satu pihak. 

Tindakan itu yang kemudian diistilahkan sebagai polisi skena. Dilansir dari essay berjudul "Polisi Skena", Sindiran Sir Dandy Terhadap Superioritas di Kalangan Penikmat Musik karya Annisa Nadia Harsa di laman whiteboardjournal.com, polisi skena adalah istilah yang ditujukan untuk orang yang kerap mengkritik gaya seseorang ketika menonton pertunjukan musik. 

Bahkan secara ekstrem, polisi skena disebut-sebut kerap mengetes sejauh mana pengetahuan seorang penggemar ihwal profil dan lagu sebuah band yang tercetak pada kaos yang sedang dikenakan. 

Tindakan itu bagi sebagian orang dianggap menyebalkan. Sir Dandy misalnya seorang musisi indi bahkan mengkritik tabiat polisi skena lewat sebuah lagu berjudul "Polisi Skena'. Melalui lagu itu, vokalis band Teenage Death Star tersebut mengkritik kelakuan para polisi skena yang dianggap sebagai bentuk menghalangi kebebasan berekspresi. 

Fenomena polisi skena disebut sebagai budaya kritik para pecinta musik terhadap orang-orang yang dipandang tidak biasa dalam cara mereka menikmati musik di gigs atau pertunjukan. Istilah tersebut juga merujuk pada orang yang merasa berhak menilai selera, pendapat, atau kebiasaan penggemar musik lain di media sosial.

Melalui lagunya itu, tulis Annisa, Sir Dandy mengkritik para polisi skena. Sebab, menurut Dandy, tidak boleh ada aturan atau kepercayaan partisan bahwa seseorang berhak menilai dan membatasi selera, kebiasaan dan pendapat orang lain yang sedang menikmati musik atau hanya mengenakan atribut sebuah band.

Pilihan Editor: Film Dokumenter Band Mocca, Perjalanan Gelar Konser Sebelum Vakum pada 2011

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perjalanan Sakti Sheila On 7, Keluar Band, Hijrah hingga Rilis Album Religi

3 hari lalu

Salman Al Jugjawy atau yang lebih dikenal Sakti mantan gitaris Sheila On 7 menyanyikan lagu religinya saat launching album terbarunya di Kawasan Sabang, Jakarta, (2/8). Dalam album religinya tersebut, Sakti berduet dengan Yudan. TEMPO/Nurdiansah
Perjalanan Sakti Sheila On 7, Keluar Band, Hijrah hingga Rilis Album Religi

Sakti atau Salman Al-Jugjawy adalah mantan personel Sheila on 7 yang kini hijrah dan lebih mendalami Agama Islam.


Siap Gelar Konser di Jakarta Bulan Depan, Ini Profil Band Heavy Metal Avenged Sevenfold

13 hari lalu

Avenged Sevenfold. Instagram
Siap Gelar Konser di Jakarta Bulan Depan, Ini Profil Band Heavy Metal Avenged Sevenfold

Band heavy metal asal Amerika Serikat, Avenged Sevenfold, akan melangsungkan konser di Jakarta pada 25 Mei 2024. Ini profilnya.


Peluncuran Film Spoiler ZeroBaseOne pada Mei 2024

29 hari lalu

ZEROBASEONE di acara Red Carpet Golden Disc Awards ke-38 di Jakarta pada Sabtu, 6 Januari 2024. TEMPO/Marvela
Peluncuran Film Spoiler ZeroBaseOne pada Mei 2024

Grup K-Pop ZeroBaseOne akan meluncurkan film spoiler berjudul Summer Came Early untuk Mei 2024


Serba-serbi Avenged Sevenfold yang akan Konser di Jakarta

23 Februari 2024

Avenged Sevenfold. Instagram
Serba-serbi Avenged Sevenfold yang akan Konser di Jakarta

Avenged Sevenfold akan konser di Indonesia pada 25 Mei 2024


Di Depan Istana Presiden Yogya, 14 Band Metal Gelar Konser Desak Jokowi Netral

4 Februari 2024

Sebuah konser pecinta musik metal  bertajuk Voltage digelar meriah di Monumen Serangan Oemoem 1 Maret Titik Nol Kilometer atau persis di seberang depan Istana Kepresidenan Gedung Agung Sabtu malam 3 Februari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Di Depan Istana Presiden Yogya, 14 Band Metal Gelar Konser Desak Jokowi Netral

Komunitas Metal Head Jogja mengatakan, para musisi yang terlibat bukanlah partisan namun mereka sebagai warga tak bisa menutup mata.


Profil Gwen Stefani yang akan Reuni Bersama No Doubt April 2024

1 Februari 2024

Gwen Stefani. Instagram.com/@gwenstefani
Profil Gwen Stefani yang akan Reuni Bersama No Doubt April 2024

Gwen Stefani akan reuni bersama band yang membuat namanya melejit sebagai vokalis, No Doubt


Sidang Jawaban Eksepsi, Dito Mahendra Didukung Penggemar Bawakan Bunga Mawar

29 Januari 2024

Sidang tanggapan penuntut umum atas eksepsi penasihat hukum dalam kasus kepemilikan senjata api yang menjerat Mahendra Dito Sampurno alias Dito Mahendra di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 29 Januari 2024. Sejumlah penggemar memberikan bunga sebagai bentuk dukungan kepada Dito. Dalam kasus itu, KPK menemukan 15 pucuk senjata api di rumahnya dan digunakan sebagai barang bukti atas kasus kepemilikan senjata api ilegal. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Sidang Jawaban Eksepsi, Dito Mahendra Didukung Penggemar Bawakan Bunga Mawar

Dito Mahendra hadir bersama dengan sejumlah pengawal yang berseragam serba hitam. Sederet penggemar pun terlihat memberikan dukungan kepada Dito.


Mengenal Boygenius, Supergrup Indie asal AS yang Mendobrak Norma-norma Patriarki

19 Januari 2024

Boygenius. Rolling Stone
Mengenal Boygenius, Supergrup Indie asal AS yang Mendobrak Norma-norma Patriarki

Boygenius mencoba mendobrak norma-norma patriarkis dalam dunia musik rock.


Profil FT Island, Band Korea Selatan yang akan Konser di Indonesia

9 Januari 2024

FT Island. Foto : X
Profil FT Island, Band Korea Selatan yang akan Konser di Indonesia

Three Angle Production mengumumkan grup musik Korea FT Island akan konser di Indonesia


Mengenal Kofia, Band Indie Swedia yang Pro Palestina dan Anti Zionisme

2 Januari 2024

Orang-orang menghadiri demonstrasi untuk mengekspresikan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di New York City, New York, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Mengenal Kofia, Band Indie Swedia yang Pro Palestina dan Anti Zionisme

Kofia adalah band independen sayap kiri dari Swedia yang membuat lagu-lagu dengan tema pembebasan Palestina