TEMPO.CO, Jakarta - Aktris, Prilly Latuconsina mengaku pernah mengalami depresi hingga berniat melakukan percobaan bunuh diri saat usianya masih remaja. Ketika kariernya sebagai aktris mulai menanjak saat membintangi sebuah sinetron hits pada 2014, Prilly mendapat banyak tekanan karena tidak sesuai dengan ekspektasi netizen.
Prilly menceritakan masa kelam delapan tahun lalu di kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo yang tayang pada Rabu, 10 Agustus 2022. "Apapun yang aku lakukan, sekecil apun jadi berita dan dilihat sama orang, yang di mana ternyata aku tidak bisa melakukan hal-hal yang menurut aku normal tapi sebenarnya itu harus dijaga," kata Prilly.
Baca Juga:
Di usianya 18 tahun saat itu, Prilly yang menyadari kalau dirinya terkenal dan harus menjaga sikap di hadapan publik. Prilly yang belum mengetahui banyak hal mengenai dunia hiburan saat itu kerap mendapat perundungan, salah satunya soal penampilan.
"Aku anaknya cuek banget ya, cuek sama penampilan. Jadi setiap aku tampil tiba-tiba ada aja bully-an, 'Prilly bajunya jelek banget sih, enggak tahu fashion', dulu aku dikata-katain enggak tahu fashion," kata pemilik klub sepak bola Persikota Tangerang dan pendiri rumah produksi Sinemaku Pictures itu.
Seiring berjalannya waktu, nama Prilly semakin menjadi sorotan masyarakat luas dan bertambah pula komentar negatif yang mengarah padanya. Setiap ada rumor yang muncul, Prilly selalu merasa bersalah kepada keluarganya. Ia tidak menyangka perundungan tersebut membuat dirinya sampai depresi dan merasa menjadi orang yang paling salah di dunia.
"Pada saat itu mau bunuh diri tapi gini kalau dibikin film komedi lucu kali ya. 'Ya Allah aku mau mati aja tapi aku takut sakit, ngapain ya?' Kalau nyayat (pergelangan tangan) takut darah, minum obat nyamuk kalau enggak mati, sakit tenggorokan, jadi mikir dulu mau bunuh dirinya ngapain," kata Prilly sambil tertawa mengingat kejadian tersebut. "Karena aku udah sembuh dan udah lewati itu, jadi pas diceritain bisa ketawa, cuma pas di momen itu aku ingat banget, emang sangat depresi."
Prilly Latuconsina. Instagram
Depresi yang dialami Prilly sangat membuat kedua orang tuanya khawatir sampai menangis. Prilly bahkan sampai takut untuk membuka akun Instagramnya karena takut membaca komentar negatif dari netizen.
"Di momen itu aku ingat banget memang sangat depresi banget, aku empat hari engga keluar kamar, enggak mau makan, mamaku sampai nangis-nangis melihat aku. Takut buka Instagram, kan dulu enggak bisa off comment," katanya.
Prilly mengurungkan niatnya untuk mengakhiri hidup hanya karena hujatan dari netizen yang tidak mengenalnya secara langsung. Nasihat dari ayahnya lah yang berhasil menyadarkan Prilly. Sang ayah mengingatkan soal berkah melimpah yang selama ini Prilly terima.
"Papaku ingetin, 'dari semua berkah yang Tuhan kasih ke kamu, kamu dikasih karier, mungkin kamu sebenarnya enggak mau karier ini karena papa tahu cita-cita kamu bukan pengen jadi kayak gini (artis), tapi banyak jutaan anak di luar sana yang pengen ada di posisi kamu, terus kamu dikasih followers yang banyak, banyak loh orang yang pengen followersnya banyak, tapi kamu tanpa minta, tanpa berusaha, effortless aja orang ngefollow kamu. Banyak orang yang pengen bisa cari uang sendiri, kamu sudah bisa cari uang sendiri. Dari semua berkah yang Tuhan kasih ke kamu, yang kamu lihat dan mempengaruhi hidup kamu ternyata satu dua orang yang ngata-ngatain kamu atau ratusan dari berjuta-juta followers kamu'," kata Prilly.
"'Hanya karena mereka, kamu langsung enggak mensyukuri berkah dan rezeki yang Tuhan kasih ke kamu. Kalau Tuhan marah, ini semua hilang, mau rezeki dan yang enak-enaknya hilang karena kamu enggak bersyukur gara-gara komentar di Instagram?' Enggak (jawab Prilly)," kata Prilly mengulang kembali ucapan sang ayah.
Prilly Latuconsina kemudian langsung diminta oleh ayahnya untuk salat, meminta maaf kepada Tuhan karena telah menangisi hal yang seharusnya tidak perlu ditangisi dan mengucap syukur. Akhirnya, Prilly sadar masih banyak hal yang harus ia syukuri daripada ditangisi. "Di situ aku merasa, benar juga ya kenapa aku tangisi orang-orang yang ngatain aku, padahal aku masih bisa makan, berkarier, mereka ngata-ngatain, uang juga tetap mengalir aja, rezeki tetap ada, aku punya keluarga yang men-support aku," katanya.
Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri di Indonesia, bisa menghubungi : Yayasan Pulih (021) 78842580
Baca juga: Di Film 12 Cerita Glen Anggara, Prilly Latuconsina Semangat Nyanyikan Soundtracknya
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.