Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

73 Tahun Nano Riantiarno, Memimpin Teater Koma hingga Majalah Matra

Reporter

image-gnews
Nano Riantiarno tampil dalam acara online Festival Sontoloyo, Membaca Naskah Ditunggu Dogot Ditontonin Penulisnya. Foto: YouTube
Nano Riantiarno tampil dalam acara online Festival Sontoloyo, Membaca Naskah Ditunggu Dogot Ditontonin Penulisnya. Foto: YouTube
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Robertus Riantiarno akrab disapa Nano Riantiarno adalah sosok pendiri Teater Koma sejak 1 Maret 1977. Pencapaian yang diraih Teater Koma dari mulai berdiri hingga 2006 telah menggelar sekitar 111 produksi panggung dan televisi.

Aktor, sekaligus penulis dan sutradara ini lahir di Cirebon pada 6 Juni 1949, tepat 73 tahun silam. Nano yang berlatar seni teater, menamatkan Sekolah Menengah Atas pada 1967 kemudian melanjutkan kuliah di Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI) Jakarta. Saat berkuliah, ia bergabung dengan Teguh Karya dan turut serta mendirikan Teater Populer pada 1968.

Perjalanan berkariernya di dunia hiburan berlanjut hingga jenjang pendidikan selanjutnya, pada 1971 ia masuk Sekolah Tinggi Filsafat Driyakara dan mendirikan Teater Koma enam tahun kemudian.

Melansir dari kanal teaterkoma.org, pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat itu menikah dengan seorang aktris Ratna Karya Madjid Riantiarno pada 23 April 1952 dan dikaruniai tiga orang putra.

Pada masa-masa berkariernya, anak dari pasangan Albertus Sumardi dan Agnes Artini ini sering memanggungkan karya-karya penulis kelas dunia. Mulai dari The Threepenny Opera dan The Good Person of Schechzwan karya Bertolt Brecht, The Comedy of Error dan Romeo Juliet karya William Shakespeare, Women in Parliament karya Aristophanes, dan lainnya.

Nano berkeliling Indonesia untuk mengamati teater rakyat dan kesenian tradisi pada 1975. Tidak hanya di tanah air, ia juga sempat berkeliling Negeri Sakura, Jepang untuk menghadiri undangan dari Japan Foundation pada 1987 dan 1997. Pada sekitar tahun 1986 hingga 1999, mantan Ketua Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta ini juga mengunjungi beberapa negara di dunia seperti Skandinavia, Inggris, Perancis, Belanda, Italia, Afrika Utara, Turki, Yunani, Spanyol, Jerman, dan Cina.

Bukan hanya Teater Populer dan Teater Koma, bahkan Nano juga sempat berkiprah di bidang jurnalistik. Ia ikut mendirikan Majalah Zaman pada 1979 dan menjabat sebagai redaktur. Sementara pada Majalah Matra, ia menjabat pemimpin redaksi majalah gaya hidup pria itu mulai 1986. Setelah pensiun sebagai wartawan pada 2001, ia berkiprah sebagai seniman dan pekerja teater.

Karya-karya dan Penghargaan Nano Riantiarno

Nano juga seorang penulis skenario film dan televisi. Karya skenarionya, Jakarta Jakarta meraih Piala Citra pada Festival Film Indonesia di Ujung Pandang pada 1978. Sementara karya sinetronnya berjudul Karina meraih Piala Vidia pada Festival Film Indonesia di Jakarta pada 1987.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, ia juga meraih lima hadiah sayembara Penulisan Naskah Drama Dewan Kesenian Jakarta dan hadiah Sayembara Naskah Drama Anak-anak dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada 1978.

Pada 1998, Wakil Presiden PEN Indonesia (1997) itu menerima penghargaan sastra 1998 dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia. Sekaligus meraih Sea Write Award 1998 dari Raja Thailand di Bangkok untuk karyanya Semar Gugat.

Dari beberapa banyak karyanya, Opera Kecoa yang dipanggungkan pada Juli-Agustus 1992 oleh Belvoir Theater dipertontonkan di Sydney, Australia. Grup teater ini adalah salah satu grup teater garda depan di negara tersebut.

Berkat karya-karya dan berbagai penghargaan nasional maupun multinasional yang diperolehnya, Nano Riantiarno mendapatkan piagam penghargaan dari Menteri Pariwisata Sni dan Budaya sebagai seniman dan budayawan berprestasi pada 1999. Bahkan, karya pentasnya Sampek Engtay pada 2004 masuk Musesum Rekor Indonesia (MURI) sebagai karya pentas yang digelar sebanyak 80 kali selama 16 tahun dengan 8 pemain dan 4 pemusik yang sama.

RISMA DAMAYANTI 

Baca: Pendiri Teater Koma Nano Riantiarno Baca Monolog Pulang Tepat di Usia 72 Tahun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG: Kota Cirebon Digoyang Gempa Bermagnitudo 2,5 dari Sesar Aktif

1 hari lalu

Ilustrasi BMKG dan gempa bumi. Shutterstock
BMKG: Kota Cirebon Digoyang Gempa Bermagnitudo 2,5 dari Sesar Aktif

BMKG menyatakan, gempa tektonik bermagnitudo 2,5 menggoyang wilayah Kota Cirebon, Jawa Barat. Kamis, 3 Oktober 2024, pukul 16.04 WIB.


Polarisasi Musikal (Rerun): Ketika AI, Politik, dan Dunia Maya Beradu di Panggung Teater

8 hari lalu

Polarisasi Musikal (Rerun): Ketika AI, Politik, dan Dunia Maya Beradu di Panggung Teater

Polarisasi Musikal (Rerun) bukan sekadar pengulangan, tetapi pengembangan-dari cerita, karakter, hingga pengalaman teater yang ditawarkan.


Jaksa Tolak Novum di Sidang PK Enam Terpidana Kasus Vina Cirebon

25 hari lalu

Suasana sidang lanjutan PK kasus Vina dan Eky di PN Cirebon, Jawa Barat, Senin, 9 September 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Jaksa Tolak Novum di Sidang PK Enam Terpidana Kasus Vina Cirebon

Jaksa menilai keterangan saksi yang menyebut kematian Vina dan Eky akibat kecelakaan tidak cukup kuat


Sidang PK 6 Terpidana Kasus Vina dan Eky, Hakim PN Cirebon Akhirnya Setujui Sidang Terbuka

30 hari lalu

Enam terpidana kasus Vina Dewi Arsita dan Muhammad Rizky Rudiana alias Eky, tiba di Lapas Kesambi, Cirebon, pada Kamis, 15 Agustus 2024, setelah dua bulan dikirim ke Lapas yang berada di Bandung, Jawa Barat, karena menjadi saksi perihal penangkapan mantan tersangka Pegi Setiawan. Doc Pribadi Polmer Sirait, pengacara enam terpidana.
Sidang PK 6 Terpidana Kasus Vina dan Eky, Hakim PN Cirebon Akhirnya Setujui Sidang Terbuka

Sidang PK 6 terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon yang awalnya direncanakan tertutup akhirnya digelar terbuka.


Diperankan Yoo Seung Ho Pentas Teater Angels in America di Korea Selatan

30 hari lalu

Yoo Seung Ho. (Instagram/@yg_stage)
Diperankan Yoo Seung Ho Pentas Teater Angels in America di Korea Selatan

Aktor Yoo Seung Ho, yang memulai debutnya di teater dengan peran sebagai Prior Walter


6 Terpidana Kasus Kematian Vina dan Eky Ajukan PK, Peradi Siapkan 50 Saksi

31 hari lalu

Rekonstruksi kasus Eky dan Vina yang dilaksanakan pada 26 Oktober 2016. Doc: Dokumen pribadi Titin Prialianti.
6 Terpidana Kasus Kematian Vina dan Eky Ajukan PK, Peradi Siapkan 50 Saksi

Menyusul Saka Tatal, enam terpidana kasus kematian Vina dan Eky mengajukan PK ke PN Cirebon. Peradi siapkan 50 saksi.


PN Cirebon Rampungkan Pengiriman Berkas PK Saka Tatal ke MA

31 hari lalu

Terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon Saka Tatal menjalani sidang Peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri Kota Cirebon, Jawa Barat, Rabu 24 Juli 2024. Saka Tatal yang telah bebas murni setelah menjalani hukuman 3 tahun 8 bulan itu mengajukan PK untuk memulihkan nama baiknya karena merasa tidak terlibat dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky pada tahun 2016. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
PN Cirebon Rampungkan Pengiriman Berkas PK Saka Tatal ke MA

Proses persidangan PK Saka Tatal atas kasus kematian Vina dan Eky telah tuntas di PN Cirebon. Selanjutnya, keputusan akan jadi kewenangan MA.


LPSK Lindungi 7 Terpidana Kasus Kematian Vina dan Eky di Cirebon

31 hari lalu

Komisioner Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Susilaningtias (kiri) dan Sri Suparyati (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (22/5/2024). ANTARA/Laily Rahmawaty/am.
LPSK Lindungi 7 Terpidana Kasus Kematian Vina dan Eky di Cirebon

LPSK memutuskan untuk memberikan perlindungan kepada tujuh orang terpidana terkait kasus kematian Vina dan Eki.


Racikan Isu Kontemporer dari Post-Teater di Era Post-Truth

33 hari lalu

Moch Wail memainkan peran dengan bantuan cahaya ponsel penonton dalam pertunjukan Post Teater di studio teater ISBI Bandung, Jawa Barat, 30 Agustus 2024. Pertunjukan teater ini melibatkan interaksi aktif antara penonton dengan pemeran sebagai pertunjukan hasil tesis penciptaan karya Eka Nusa Pertiwi. TEMPO/Prima Mulia
Racikan Isu Kontemporer dari Post-Teater di Era Post-Truth

Di luar kelaziman pertunjukan teater, ponsel penonton pada pementasan itu malah dibebaskan untuk dipakai sebebas mungkin.


Konsep Interaktif Pentas Teater Placebo, Asmara Abigail akan Live Streaming di Panggung

37 hari lalu

Asmara Abigail menjadi pemeran utama dalam pementasan teater Placebo persembahan Stock Teater yang digelar di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), 6-7 September 2024. Dok. Stock Teater
Konsep Interaktif Pentas Teater Placebo, Asmara Abigail akan Live Streaming di Panggung

Dalam beberapa adegan, Asmara Abigail akan live streaming secara langsung di atas panggung yang bisa diakses para penonton melalui HP masing-masing.