TEMPO.CO, Jakarta - Perawat yang pernah disomasi Shandy Aulia karena menghina putrinya, menyatakan akan melaporkan aktris itu ke Polda Metro Jaya. Laura Aprilya Bakkara, nama perawat itu, bersama pengacaranya, Rinto Maha dari kantor hukum Lazzaro, akan ke Polda Metro Jaya, besok untuk membuat laporan.
Menurut Laura, akibat kasusnya dengan Shandy, ia mengalami kerugian banyak. Ia menjadi sering menerima bullyan dari netizen melalui kolom komentarnya.
“Kalau sekadar dibilang binatang, saya mungkin tidak terlalu tersinggung, karena saya bukan binatang. Tapi kalau ancaman pembunuhan, saya mau ke pasar saja takut kalau ditampar di jalan sama orang,” ujar Laura dalam wawancaranya di kanal YouTube Cumi Cumi, Kamis, 26 Agustus 2021.
Konflik Laura dengan Shandy bermula dari komentar tak sedap yang dilontarkannya kepada aktris Eiffel I'm in Love itu. Ia menyebut anak Shandy, Claire Herbowo, termasuk bayi kurang gizi, jika dilihat dari indikator dan tanda-tandanya. Ia bahkan menyarankan Shandy untuk membawa Claire ke Posyandu atau Puskesmas untuk ditimbang.
Tidak hanya itu, Laura juga menyebut secara kasat mata Claire lambat perkembangannya. Ia juga menuliskan Shandy sebagai ibu yang kurang pergaulan dan menganggap putrinya pintar. “Tapi yakin deh sama saya, begitu dia sekolah, Mbak akan banyak nangis, karena rangking 20 pun akan sulit dia dapatkan,” tulis Laura.
Shandy Aulia dan suaminya David Herbowo mengecup pipi Claire saat berenang bersama. Instagram@Shandyaulia
Yang membuat Shandy naik pitam, Laura menyamakan putrinya dengan monyet. Ini terlihat dari jawaban Shandy kepada Laura. "Biar kamu enggak capek dan bisa membedakan pertumbuhan anak saya dan monyet kita ngobrol ya dari hati ke hati. Oh ya bu, sampai jumpa di Manado,” tulis Shandy saat menyatakan hendak memberi pelajaran kepada Laura, meski kemudian memaafkannya.
Menurut Laura, hal yang membuatnya tak bisa terima dan bermaksud melaporkan balik itu, ia mengaku sakit hati lantaran netizen mengungkit masalah pribadinya. Tanpa menyebut masalahnya, Laura hanya mengatakan setiap kali membaca masalah itu, ia menjadi bertambah sakit hati.
“Untuk masyarakat tolong kalau lihat berita, kalau ada sesuatu yang hot dicari dulu kebenarannya, masalahnya, jangan langsung dibully,” ujar Laura.
Laura berujar kalau ia lebih sering berada di Facebook ketimbang Instagram. Di Facebook, ia bisa menulis panjang tentang penyuluhan yang biasa ia lakukan untuk pengikutnya. “Saya dari 2009 di Facebook, dari dulu senang penyuluhan, tugas utama saya preventif dan promotif,” ujarnya.
Komentarnya di Instagram Shandy, menurut dia, tidak bertujuan menghina Claire Herbowo, anak bintang film itu. Ia mengaku sudah pernah mengirimkan pesan langsung kepada Shandy untuk tidak sembarangan membuat unggahan soal tumbuh kembang anak.
“Tahun lalu saya sudah memberikan DM untuk jangan kayak gitulah, Shandy public figure kalau bikin seperti itu yang lihat belum tentu semuanya orang berpendidikan, belum tentu semua orang berpengalaman, bisa saja ditiru sehingga bisa mengakibatkan hal-hal buruk,” ujarnya.
Ia juga mengaku tidak tahu jika berbalas komentar dengan ibu Shandy Aulia. Yang ia tahu, beberapa hari kemudian namanya menjadi viral di media sosial. “Saya sempat dipanggil Dinas Kesehatan untuk menanyakan masalah ini, khawatir masalah ini berimbas, terutama ke dinas,” ujarnya.
Laura sendiri akhirnya mendapatkan somasi dari pihak Shandy Aulia. Ia juga diminta untuk membuat video permintaan maaf. Shandy Aulia, melalui pengacaranya Hotman Paris akhirnya menarik kasus ini dan memilih tidak dilanjutkan.
Namun, pihak Laura rupanya tidak berhenti sampai disitu. Dengan menggandeng kantor firma hukum Lazzaro, Laura akan melaporkan Shandy ke Polda Metro Jaya. “Ada beberapa pasal khusus yang saya siapkan, saya LP kan, begitu saya katakan besok di Polda siap-siap kita akan minta orang ini dijerat, kami minta orang ini tidak diperlakukan istimwea, tangkap,” ujar Rinto Maha.
Rinto mengungkapkan pihak Shandy Aulia harus menerima apa yang telah diperbuat. Menurutnya, Laura sebagai kliennya telah dirugikan luar biasa, terlebih saat diminta datang ke Jakarta. “Harusnya ketika orang datang dari jauh-jauhan, nginap di hotel seperti itu tidak diantar. Satu orang disomasi 15 lawyer, bisa ngelawan enggak? Kebetulan ketemunya sama kita, spesialis ITE,” katanya.
DEWI RETNO
Baca juga: Tak Terima Diinapkan Sekamar Bertiga, Penghina Anak Shandy Aulia Nyatakan Perang