Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Radhar Panca Dahana Menulis Tamu Tak Diundang di Usia 10 Tahun

Reporter

Artis Olivia Zalianty bersama Budayawan Radhar Panca Dahana membaca puisi di gedung Mahkamah Kontitusi (MK). TEMPO/Dasril Roszandi
Artis Olivia Zalianty bersama Budayawan Radhar Panca Dahana membaca puisi di gedung Mahkamah Kontitusi (MK). TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dunia kesusastraan Indonesia berduka dengan wafatnya Radhar Panca Dahana pada Kamis malam, 22 April 2021. Seniman, sastrawan, sekaligus budayawan ini meninggal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Ia meninggal setelah melakukan cuci darah yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun.

Menurut Chavchay Syaifullah, Ketua Balai Sastra Indonesia, Radhar mengakui telah menderita 24 penyakit yang ia terima setelah mengalami gagal ginjal yang merembet ke bagian tubuhnya yang lain. Hal ini pula yang membuat terganggu fungsi organ tersebut, salah satunya jantung.

Radhar lahir di Jakarta, 26 Maret 1965. Radhar yang dikenal sebagai penulis esai sastra, cerita pendek, hingga puisi ini sudah menaruh minat bakatnya sebagai penulis sejak kanak-kanak. Namun kehidupannya saat itu tergolong cukup keras, Radhar yang merupakan anak kelima dari 7 bersaudara ini bahkan sudah diajari menghitung hingga angka jutaan oleh ayahnya.

Ayahnya yang cukup keras, bahkan cenderung otoriter dalam mendidik anaknya ini juga menerapkan berbagai aturan seperti, pulang rumah harus tepat waktu yang sudah ditentukan dan belajar setiap saat. Jika hal ini dilanggar maka Radhar dan saudaranya kerap menerima hukuman, mulai dari, sabetan retan hingga digundul dengan disisakan sedikit ujung rambutnya.

Kerasnya didikan ayahnya tersebut, membuat Radhar sering melakukan pembakangan-pembakangan, bahkan dkerap ia kabur dari rumah untuk melihat pertunjukan teater di kawasan Bulungan.

Tidak bisa dipungkiri, dengan pembangkangan tersebut Radhar bisa melahirkan ide-ide cemerlang dalam menulis, hal ini ia tunjukkan saat umur 10 tahun setelah menulis cerita pendek yang berjudul Tamu Tak Diundang. Bahkan cerpen itu dimuat oleh surat kabar Harian Kompas.

Pada akhir 1970-an, Radhar sudah produktif menulis di surat kabar dan membuatnya bekerja sebagai jurnalis di berbagai majalah dan surat kabar. Tidak hanya itu, ia juga pernah menjadi redaktur tamu yang mengkurasi setiap cerpen ataupun puisi yang masuk. Ketika menggeluti bidang ini, ia kerap menggunakan nama samara yaitu, Reza Morta Vileni. Hal ini dilakukannya karena takut dengan sosok ayahnya yang menginginkan Radhar untuk menjadi pelukis.

Selain menulis ia juga memiliki minat di bidang teater. Minat tersebutlah yang membawanya bergabung dengan komunitas Bengkel Teater yang dibuat oleh W.S. Rendra. Namun peristiwa ini hanya sebentar saja setelah Radhar terlibat konflik dengan pihak manajemen Bengkel Teater.

Hingga 22 April 2021 Radhar sudah mendedikasikan hidupnya untuk dunia kesusastraan di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari berbagai karyanya mulai daei esai, cerpen, hingga puisi seperti, Menjadi Manusia Indonesia, Lalu Aku, Jejak Posmodernisme, Cerita-cerita dari Negeri Asap, Inikah Kita: Mozaik Manusia Indonesia, Dalam Sebotol Cokelat Cair, Metamorfosa Kosong, Manusia Istana, dan Manusia Istana.

Radhar Panca Dahana yang sudah divonis gagal ginjal sejak 2001 dan harus melakukan cuci darah rutin pada saat itu, selain menulis ia masih aktif dalam memperjuangkan dunia sastra Indonesia lewat forum-forum anak muda. "Dia itu mendirikan Federasi Teater Indonesia dan Balai Sastra Indonesia. Hingga akhir hidupnya, dia mengusahakan mencarikan dana untuk kelangsungan aktivitas anak muda di bidang teater, meskipun dia sendiri lagi kesulitan keuangan," ujar Chavchay.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Sebelum Meninggak Radhar Panca Dahana Pikirkan Tentang Perampasan Hak Tanah


Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


3 Alasan untuk Memahami Infeksi Saluran Kemih pada Anak

9 hari lalu

Ilustrasi urine (pixabay.com)
3 Alasan untuk Memahami Infeksi Saluran Kemih pada Anak

Dokter menjelaskan tiga alasan utama mengapa orang tua perlu memahami infeksi saluran kemih (ISK) pada anak. Apa saja?


Waspada, Infeksi Saluran Kemih Anak Berkaitan dengan Hipertensi

10 hari lalu

Ilustrasi infeksi saluran kemih. shutterstock.com
Waspada, Infeksi Saluran Kemih Anak Berkaitan dengan Hipertensi

Orang tua wajib berhati-hati jika anak mengalami infeksi saluran kemih (ISK) karena berkaitan erat dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi.


Rangkaian Year of Culture, Kisah Panji dan Sekartaji akan Dipentaskan di Qatar

12 hari lalu

Katara Cultural Village. Shutterstock
Rangkaian Year of Culture, Kisah Panji dan Sekartaji akan Dipentaskan di Qatar

Pementasan teater ini merupakan rangkaian acara perayaan Year of Culture Qatar-Indonesia telah digelar di kedua negara.


Bau Badan Bisa Jadi Tanda Awal 5 Penyakit Ini

15 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Bau Badan Bisa Jadi Tanda Awal 5 Penyakit Ini

Ternyata bau badan bisa menjadi tanda awal penyakit karena penelitian menunjukkan penyakit tertentu memiliki jejak bau sendiri.


Tim Advokasi Gagal Ginjal Akut Ikut Aksi Kamisan Bersama Para Korban

30 Maret 2023

Massa Class Action Korban Gagal Ginjal Akut, Menghadiri Sidang Lanjutan Perkara Gagal Ginjal Akut  di PN Jakarta Pusat, 7 Februari 2023. TEMPO/Farrel Fauzan
Tim Advokasi Gagal Ginjal Akut Ikut Aksi Kamisan Bersama Para Korban

Aksi tersebut dilakukan dalam rangka menuntut tanggung jawab pemerintah atas tragedi gagal ginjal akut sebagai pelanggaran HAM.


Awas, Penyakit Ginjal Kronis Sering tanpa Gejala di Awal

10 Maret 2023

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Awas, Penyakit Ginjal Kronis Sering tanpa Gejala di Awal

Dokter mengatakan penyakit ginjal kronis tahap awal sering tidak menimbulkan gejala apapun. Ini yang perlu diperhatikan.


Pentingnya Rutin Kontrol Ginjal Bayi Prematur dan BBLR

10 Maret 2023

Ilustrasi bayi prematur dalam inkubator. shutterstock.com
Pentingnya Rutin Kontrol Ginjal Bayi Prematur dan BBLR

Orang tua yang memiliki bayi prematur dan BBLR diminta memeriksakan kondisi ginjal setidaknya sekali dalam setahun untuk mencegah penyakit ginjal.


Dosen Unair Inisiasi Produksi Membran Hemodialisis Pertama di Indonesia

10 Maret 2023

Dosen Unair Yanuardi Raharjo menunjukkan produk membran hemodialisis yang diinisiasi oleh timnya. ANTARA/HO-Humas Unair.
Dosen Unair Inisiasi Produksi Membran Hemodialisis Pertama di Indonesia

Universitas Airlangga (Unair) menginisiasi produksi membran hemodialisis pertama di Indonesia.


Sebab Penderita Gagal Ginjal Mudah Kena Anemia

4 Maret 2023

Ilustrasi anemia. (Style Craze)
Sebab Penderita Gagal Ginjal Mudah Kena Anemia

Gagal ginjal rentan menimbulkan komplikasi kesehatan seiring waktu. Salah satu yang paling umum adalah anemia.


Gangguan Fungsi Ginjal, Apa Itu Azotemia?

24 Februari 2023

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Gangguan Fungsi Ginjal, Apa Itu Azotemia?

Azotemia kondisi ginjal rusak tersebab penyakit atau cedera