Tempointeraktif, Jakarta: Bulan Ramadhan bagi Cici Tegal benar-benar bulan yang penuh berkah. Mantan karyawati sebuah bank swasta itu, hidayah selalu tercurah di bulan yang penuh ampunan ini.
Di bulan ini pula, ia merasa terbuka hatinya untuk membulatkan tekad mengubah cara berinvestasi dari sistem konvensional yang selama ini ia jalankan ke sistem syariah.
Pemilik nama Sri Wahyuningsih ini mengaku, sebelumnya ia hanya sekadar tahu dan belum ingin mengubah cara berinvestasinya. Maklum, sebagai mantan orang yang berkecimpung di lembaga keuangan, Cici paham betul bagaimana mengembangkan uang dengan cepat di lembaga keuangan konvensional. Dan itu telah ia lakoni selama berpuluh tahun.
Namun di bulan suci ini, akunya, seolah ada kekuatan yang begitu dahsyat yang ia rasakan. Kalau sebelumnya, ia belum total menjalankan siste syariah dalam berbisnis. Kini, aIa merasa begitu mantap untuk seratus persen 'hijrah' ke sistem syariah.
“Tiba-tiba, aku merasa diingatkan. Dalam setiap doa, kita selalu mohon ampun, petunjuk dan berusaha menjalankan ibadah dengan harapan mendapat ridho Allah, tapi kenapa dalam mencari rezeki kita belum sesuai dengan ketentuannya, yaitu syariah,” papar artis kelahiran Jakarta, Desember 1961 itu.
Padahal, Allah telah memberi petunjuk kepada manusia untuk mencari rezeki dijalan-Nya. Jalan itu tak lain, adalah sistem syariah.
Berinvestasi di produk investasi syariah, kata pehobi melancong ini, sejatinya memiliki banyak keuntungan. “Selain kita terhindar dari riba, sistem syariah merupakan sistem bisnis yang paling adil,” jelasnya. Dengan pola bagi hasil, maka keuntungan dibagi dua. Begitu pun, bila merugi, ditanggung bersama.
Terlebih, dalam sistem ini, keuntungan juga langsung dipotong zakat. Dengan begitu, jelas Cici, hasil investasi telah bersih. “Rezeki kita jadi barokah, hidup pun jadi tenang,” akunya.
Soal pilihan portofolio investasi, pemain pendukung dalam serial Kiamat Sudah Dekat itu, memilih saham yang berbasis syariah. Alasannya, meski memiliki tingkat risiko yang tinggi, namun saham memiliki tingkat keuntungan yang lebih besar ketimbang produk investasi lain. Terlebih, saat ini di Bursa Efek Indonesia, sudah ada indeks syariah.
Produk investasi lain yang diliriknya adalah, emas dan dinar. Keduanya, kata Cici, benar-benar mencerminkan sistem investasi syariah yang sebenarnya, yaitu adil dan transparan.
Emas dan dinar, sejak Jaman Rasulullah telah digunakan sebagai alat tukar dan investasi. Bersifat adil, tidak terdeprisiasi oleh inflasi serta fluktuasi nilai tukar itulah yang menjadi pegangan artis yang kini tengah jalan dakwah itu. "Biar inflasi berapa pun tidak terpengaruh. Jadi, lebih adil dan transparan, tidak spekulatif dan bersifat universal. Sifat ini, sesuai dengan syariah," paparnya fasih.
Kini, berkah menjalani sistem syariah itu semakin ia rasakan. Ia mengaku sesibuk dan seberat apapun pekerjaan yang dijalankan, ia merasa tenang dan terlepas dari segala stres. Apalagi, ia merasa yakin, sistem syariah adalah jalan yang ditetapkan oleh sang Khalik kepada umat manusia.
Dan dengan menjalankannya, berarti ia berada dalam jalan Tuhan. "Sebab, bagaimana pun tidak ada seorang pun yang tahu takdir Tuhan. Bila kita sewaktu-waktu dipanggil, dan kita berada di jalan-Nya, maka kapan pun kita akan merasa siap," tuturnya.
Yang pasti, tak hanya itu berkah yang ia rasakan. Jalan rezeki pun semakin terbuka lebar. Dalam beberapa waktu terakhir, berbagai tawaran kontrak bermain sinetron , pembuatan serial komedi, menjadi presenter, terasa begitu deras mengalir.
Namun, Cici mengaku bukan mencari uang sebanyak-banyaknya yang menjadi tujuan utama. Ridho Allah lah yang senantiasa ia. Sehingga, bukan lantaran ingin menolak rezeki, namun ia tetap ingin berkonsentrasi meningkatkan kualitas ibadahnya.
"Kesenangan juga menjadi ujian dari Allah. Aku selalu minta petunjuk-Nya. Mana yang baik itulah yang aku ambil. Kita jangan serakah agar hidup penuh berkah," ujarnya.
Yang terang, Cici menyebut, itulah berkah dari jalan yang kini ia yakini dan jalani, yaitu sistem syariah.
Arif Arianto