Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Lahir Pancasila, Seniman Bandung Monolog Pidato Sukarno

image-gnews
Seniman Bandung tampilkan monolog pidato Sukarno di Hari Lahir Pancasila. (Instagram - Wot Batu)
Seniman Bandung tampilkan monolog pidato Sukarno di Hari Lahir Pancasila. (Instagram - Wot Batu)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktor dan sutradara teater Wawan Sofwan mementaskan monolog pidato Sukarno di Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2020 di Wot Batu, Bandung. Monolog itu ditampilkan via media sosial. Pidatonya tentang lima prinsip dasar negara Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Pancasila.

Orasi Sukarno tersebut disampaikan dalam Sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) 75 tahun silam. Monolog Wawan berjudul Pidato Ir. Soekarno dalam Sidang BPUPKI 1 Juni 1945. “Sekaligus juga menggugah kembali jiwa rakyat untuk bersatu menjaga Pancasila, menjaga Indonesia,” kata Wawan.

Monolog itu disiarkan dua kali pada pukul 10 pagi dan 4 sore di akun Instagram Wot Batu. Bagian pertama pagi hari dan bagian kedua sore harinya. Wawan berkostum jas dan pantalon putih dengan dasi merah tersembunyi serta berpeci hitam seperti pasukan pengibar bendera. Total durasi monologi itu selama 22 menitan.

Pada awalnya pidato Bung Karno itu membicarakan soal kemerdekaan suatu negara. Mengutip beberapa ahli luar negeri Sukarno menyampaikan definisi pendirian suatu negara dan kesiapannya. Perbandingannya dengan beberapa negara saat itu yang telah merdeka seperti Jerman, Amerika Serikat, Arab Saudi, Cina. Ada kecemasan Sukarno untuk persiapan kemerdekaan itu Indonesia harus punya banyak syarat yang disebutnya njelimet padahal negara-negara lain tidak begitu.

“Berdirilah saya punya bulu, kalau saya membaca tuan punya surat yang minta kepada kita supaya dirancangkan sampai njelimet hal ini dan itu dahulu semuanya. Kalau benar semua hal ini harus diselesaikan lebih dulu, sampai njelimet, maka saya tidak akan mengalami Indonesia merdeka. Tuan tidak akan mengalami Indonesia merdeka, kita semuanya tidak akan mengalami Indonesia merdeka sampai di lubang kubur.”Presiden Sukarno tiba di Jalan Asia-Afrika, jelang pelaksanaan KAA di Bandung, 18 April1955. Dalam peringatan 60 tahun KAA, jalur Historical Walk ini akan dilalui sejumlah kepala negara. Foto: Museum KAA/Bambang R. Sasmita/AACC2015.id

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sukarno mengibaratkan kemerdekaan dengan perkawinan. Ada orang yang baru berani kawin kalau sudah kaya dan bergaji besar. “Ada orang yang lebih berani lagi dari itu yaitu saudara-saudara Marhaen. Kalau dia sudah mempunyai gubug saja dengan tikar dengan satu periuk dia kawin. Marhaen dengan satu tikar, satu gubug kawin.”

Pada saat itu Sukarno menyemangati panitia persiapan untuk tidak gentar menyambut kemerdekaan Indonesia. Setelah dengan lantang mengajak semuanya bersiap merdeka, Bung Karno menyampaikan pemikirannya tentang dasar negara yang merdeka. Prinsipnya antara lain soal persatuan Indonesia yang terdiri dari beragam suku dan adat budaya, perwakilan rakyat, kesejahteraan sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Wawan Sofwan melakoni pentas monolog dari pidato-pidato Bung Karno sejak 2002. Pledoi atau pembelaan Sukarno di pengadilan Belanda yang berjudul Indonesia Menggugat menjadi lakon perdananya. Didukung Yayasan Bung Karno pementasan itu dibawa berkeliling ke Moskow, Berlin, Hamburg, Den Haag, juga di berbagai kota di Indonesia.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

1 jam lalu

Hormati hak cipta! TEMPO/Fahmi Ali
Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.


Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

2 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman


25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

5 hari lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita


Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

9 hari lalu

AD Pirous. Foto: Instagram @dialogue_arts.
Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

Upacara pelepasan jenazah AD Pirous akan digelar di Aula Timur ITB pada pukul 10 pagi, untuk selanjutnya dimakamkan di TPU Cibarunai, Bandung.


Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

22 hari lalu

Alfiansyah Bustami alias Komeng
Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

"Tertarik atau enggaknya, saya kan orang bukan tambang ya, jadi kita akan lihat ke sana," kata Komeng.


Pembentukan Pramuka di Indonesia: Dari Era Belanda hingga Presiden Sukarno

24 hari lalu

Sejumlah anggota Pramuka melakukan atraksi tongkat pada upacara pembukaaan Jambore Nasional Gerakan Pramuka di Buperta Cibubur, Jakarta, Minggu, 14 Agustus 2022. Jambore Nasional Gerakan Pramuka yang berlangsung pada 14 hingga 21 Agustus 2022 ini digelar dengan tema Ceria, Berdedikasi dan Berprestasi bertujuan membentuk sikap, perilaku, keterampilan, dan pengalaman kode kehormatan Pramuka Satya dan Darma Pramuka. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Pembentukan Pramuka di Indonesia: Dari Era Belanda hingga Presiden Sukarno

Ekskul Pramuka di sekolah bakal bersifat sukarela seiring dengan Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024. Berikut sejarah panjang Pramuka di Indonesia.


Ramai-ramai Ajukan Amicus Curiae ke MK, Teranyar Ada Seniman dan Budayawan

24 hari lalu

Perwakilan dari tiga ratus guru besar, akademisi dan masyarakat sipil, Sulistyowari Iriani (kanan) dan Ubedilah Badrun memberikan keterangan pers saat menyampaikan berkas Amicus Curiae terkait kasus Perkara Nomor 1/PHPU.PRES/XXII/2024 dan Perkara Nomor 2/PHPU.PRES/XXII/2024 perihal Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 kepada Mahkamah Konstitusi (MK) di Gedung 2 MK, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Subekti
Ramai-ramai Ajukan Amicus Curiae ke MK, Teranyar Ada Seniman dan Budayawan

Sejumlah seniman dan budayawan mengajukan Amicus Curiae ke MK. Sebelumnya, ada 300 akademisi, guru besar, dan warga sipil mengajukan hal serupa.


Sebanyak 159 Seniman dan Budayawan Ajukan Amicus Curiae PHPU Pilpres 2024 ke MK

25 hari lalu

Perwakilan dari 29 seniman dan budayawan Indonesia, seniman Ayu Utami memberikan keterangan pers usai menyampaikan berkas Amicus Curiae terkait kasus Perkara Nomor 1/PHPU.PRES/XXII/2024 dan Perkara Nomor 2/PHPU.PRES/XXII/2024 perihal Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 kepada Mahkamah Konstitusi (MK) di Gedung 2 MK, Jakarta, Senin 1 April 2024. Dalam berkas yang disampaikan seniman dan budayawan menilai menunjukan banyaknya persoalan yang terjadi sejak tahap pencalonan hingga kampanye. TEMPO/Subekti.
Sebanyak 159 Seniman dan Budayawan Ajukan Amicus Curiae PHPU Pilpres 2024 ke MK

Ratusan seniman dan budayawan Indonesia mengajukan Amicus Curiae terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 ke MK untuk memastikan tegaknya demokrasi dan konstitusi di Indonesia.


Indonesia dan Australia Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik

28 hari lalu

Peluncuran Logo Peringatan 75 Tahun Hubunan Diplomatik Australia-Indonesia & Kolaborasi Karya Mural pada 28 Maret 2024. Sumber: Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Indonesia dan Australia Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik

Australia dan Kementerian Luar Negeri RI pada 28 Maret meresmikan peluncuran kampanye perayaan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.


Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

29 hari lalu

Letjen Soeharto (kiri), Soekarno, Sultang Hamengku Buwono IX, dan Adam Malik pada rapat Kabinet Ampera1, 25 Juli 1966. Dok. Rusdi Husein
Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

Naiknya Soeharto sebagai presiden menggantikan Sukarno berawal dari kemelut politik yang rumit pasca peristiwa G30S