TEMPO.CO, Jakarta - Komposer musisi digital musik Indonesia, Andy Ayunir meninggal dunia pada Kamis, 23 April 2020 pukul 14.15 dalam usia 53 tahun di RS Premier Bintaro, Tangerang Selatan. Andy meninggal karena penyakit lever yang sudah dideritanya sejak setahun terakhir.
Hal ini diungkapkan sahabat Andy, Wira Wangi Arief ketika dihubungi Tempo, Kamis sore. "Saya masih berada di kamar jenazah, saat ini jenazah sedang dimandikan," ujarnya.
Ia menuturkan, selama setahun menderita lever, Andy kerap bolak balik rumah sakit. Sejak sakit pula, programmer sound system langganan para penyanyi Tanah Air ini vakum dari kegiatannya. "Terakhir hari Minggu kemarin sampai meninggal," ujarnya.
Wira menuturkan, yang menyedihkan, lantaran harus menyesuaikan protokol kesehatan karena pandemi Covid, keluarga tak diperkenankan menunggu pasien meski bukan pasien positif Corona. "Tapi kami tetap di bawah, hanya tak boleh menunggu pasien sampai meninggal," ucapnya.
Menurut dia, jenazah Andy akan dimakamkan besok di TPU Tanah Kusir, Jakarta. "Almarhum akan dimakamkan ditumpuk di atas makam ayahnya," kata Wira. Wira menjelaskan, Andy meninggalkan Andi Ayunir. Facebook/Andi Ayunirseorang istri dan dua anak. setahun ini.
Semasa hidup, kata Wira, Andy adalah otak di belakang kejayaan penyanyi besar Indonesia seperti Titi DJ, Ahmad Albar, Kla Project, Melly Goeslaw, Dewi Sandra, dan Anggun. "Semua album Kla Project, arrangement musicnya dikerjakan oleh Andy," katanya. "Anggun tiap datang ke Indonesia, selalu minta Andy untuk mengiringi di kibor." Andi itu mkusisi yang tidak dikenal masyarakat. Musiknya MIDI. Selain menjadi arragement music, Andy beberapa kali menjadi pemain tambahan untuk Gong 2000, Next Band, dan Kantata Takwa.