TEMPO.CO, Jakarta - Karen Pooroe menyatakan bahwa dirinya akan membuat petisi dan memberikan surat terbuka untuk Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
"Saya akan buat surat terbuka untuk Ibu Menteri Perlindungan Perempuan dan Anak, saya akan buat petisi," kata Karen ketika melakukan live di akun Instagramnya pada Selasa, 11 Februari 2020.
Karen yang baru kehilangan buah hatinya berusia 6 tahun, Zefania Carina Claproth atau Zefi mengajak para perempuan untuk bersama-sama memperjuangkan keadilan. "Mari wanita-wanita yang mempunyai beban berat sama seperti apa yang saya alami, saya berjuang bersama-sama untuk anak-anak kita dan anak-anak Indonesia," kata Karen.
Karen sudah 3 bulan tidak bertemu dan berkomunikasi dengan Zefi yang tinggal dengan mantan suaminya, Arya Satria Claproth. Karen dibatasi oleh Arya untuk bertemu dan berkomunikasi dengan putri tercintanya. Ia berharap tidak ada lagi kasus seperti yang dialami oleh dirinya dan Zefi.
"Nanti kedepannya supaya hukum ini tajam dan perlindungan perempuan dan anak itu seketika bisa langsung ditanggulangi tidak menunggu sampai berbulan-bulan, tidak, sistem ini harus diperbaiki," kata Karen.Karen Pooroe. (Instagram - @karenpooroe)
Mantan kontestan Indonesian Idol ini berharap supaya pemerintah dan lembaga perlindungan perempuan dan anak lebih peka dalam menyikapi permasalahan ini. Ia merasa beruntung sejak awal mendapat banyak dukungan dari keluarga dan kerabat terdekatnya. Namun, Karen prihatin dengan ibu-ibu di luar sana yang bahkan untuk datang ke lembaga perlindungan anak saja tidak bisa karena terhalang biaya transportasi.
Di akhir video, Karen sekali lagi menegaskan bahwa ia benar-benar serius untuk membela hak-hak para ibu yang membutuhkan keadilan. Ia melakukan ini semua demi putrinya yang menjadi korban, Karen tak ingin ada anak-anak lainnya yang mengalami hal serupa dengan Zefi.
"Segera saya akan membuat petisi supaya kita berjuang bersama-sama, persembahan saya untuk anak saya yang sudah tiada, mari ibu-ibu kita berjuang bersama-sama untuk anak kita," kata Karen Pooroe.
MARVELA