TEMPO.CO, Jakarta - Para personel band Navicula memiliki barang bawaan khusus tersendiri saat menjalankan tur Eropa pada Oktober 2018. Saat itu, band yang digawangi Gede Robi (Vokal/Gitar), Dadang Pranoto (Gitar), Palel Atmoko (Drums), dan Krishna Adipurba (Additional Bassist) itu berkesempatan unjuk gigi di enam negara di benua Eropa: Jerman, Austria, Slovakia, Hungaria, Polandia dan Republik Ceko.
Pemain bas Krishna, misalnya. Ia cukup membawa headphone untuk menemaninya selama perjalanan di Eropa. Ia juga membawa perlengkapan pribadi secukupnya. Sedangkan sang gitaris, Dadang, membawa ikat kepala dalam perjalanan tur pertama Navicula ke Eropa ini.
Baca: Navicula Siap Unjuk Gigi di Enam Negara Benua Eropa
Sementara sang vokalis, Robi, mengaku membawa berbagai bawaan seperti madu, minyak pijat, dan jamu. Selain barang bawaan pribadi, Navicula juga membawa merchandise dan album musik mereka ke Eropa.
Robi menjelaskan album dan merchandise mereka cukup laku di sana, meski tidak ludes. Ia menuturkan sepertinya mereka memang membawa terlalu banyak merchandise dan album musik dalam perjalanan kali ini. Padahal, saat tur ke Australia, merchandise dan album mereka sudah ludes sebelum tur selesai. “Cukup laku sehingga koper kami ringan dan bisa bawa oleh-oleh,” ucapnya kepada Tempo, Rabu, 9 Januari 2019.Band Navicula saat menjalankan tur ke enam negara di Eropa tahun 2018. Dok: Navicula
Navicula memulai rangkaian tur pada 4 Oktober dengan bermain di Berlin, Jerman, dan mengakhirinya pada 14 Oktober di Praha, Republik Ceko. Tur Eropa perdana Navicula berawal dari undangan bermain di Pasar Hamburg – sebuah festival budaya Indonesia di Eropa, dari sana Navicula membuat tur sendiri dengan bantuan teman dan jejaring di beberapa negara untuk mencari panggung yang memungkinkan.
Baca: Cerita Navicula tentang Album Baru Earthship
Mereka akhirnya terlibat dengan Siasat Trafficking – sebuah program dari Siasat Partikelir yang merupakan forum jaringan kreatif di Indonesia, dan juga dengan Yayasan Kopernik dan Pulau Plastik. Robi menjelaskan kesuksesan menjalani tur ini karena jejaring yang mereka bangun, dari mulai jejaring di skena sampai kawan-kawan aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat.
Menurut Robi, para personel Navicula dapat merasakan dampak positif dari tur tersebut. Ia menuturkan dampak itu berupa jam terbang dan lebih percaya diri tampil di panggung dan berhadapan dengan penonton seperti apa pun. “Kami juga merasa sekat-sekat negara sudah lebih banyak terbuka berkat internet dan platform daring,”