TEMPO.CO, Denpasar - Grup musik Navicula mengadakan konser perayaan peluncuran album kesembilan mereka Earthship di Denpasar, Sabtu, 10 November 2018. Di album tersebut, Navicula tetap mengangkat isu sosial dan lingkungan.
"Album ini secara musikalitas pendewasaan terus seiring usia," kata vokalis Navicula, Gede Robi Supriyanto.
Album Eartship telah diluncurkan dalam platform musik Spotify pada 1 Oktober. Kemudian Navicula mengadakan promosi lagu-lagu baru mereka dalam tur di Eropa. Navicula tur di enam negara yaitu Jerman, Austria, Polandia, Hongaria, Ceko, dan Slowakia pada 3-17 Oktober.
Robi menuturkan album tersebut dipersembahkan untuk pemain gitar bas Navicula Made Indra yang meninggal pada 26 Maret 2018. Made mengembuskan napas terakhir setelah mengalami kecelakaan. "Album ini semacam monumental untuk Made," tuturnya.
Adapun sampul album Earthship menggambarkan seorang ibu yang menyusui. Rupa desain tersebut dipadukan dengan gambar kapal yang berlayar di atas deburan ombak. Pola penyusunan visual bercampur dengan gambar terumbu karang, bunga, penyu, dan jantung. Grup band Navicula. (Dok. Navicula)
Menurut Robi gambar album tersebut merupakan simbolisasi pertiwi. "Lagu-lagu album ini erat dengan suara Ibu Pertiwi, bumi," ucapnya.
Robi menjelaskan untuk tata letak sampul album Earthship dikerjakan oleh Krishna Adipurba, pemain gitar bas Navicula saat ini. "Dia (Khrisna) sudah kami tetapkan menjadi pemain," kata Robi. Adapun Khrisna telah mengikuti tur 16 kota di Indonesia bersama Navicula pada Juli. Khrisna juga ikut dalam tur Navicula di Eropa.
Navicula berdiri sejak 1996. Grup musik itu dikenal mengusung aliran psychedelic grunge. Namun dalam setiap album Navicula menyuguhkan banyak variasi musik termasuk instrumen.
Baca: Slank dan Navicula Buat Karya Perangi Penggunaan Plastik
"Sebenarnya musik Navicula kami arrange (gubah) ke mana-mana, grunge, alternative rock, metal, punk, blues, psikedelik. Kalau akustik kami punya pop," kata Robi.