TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang akhir tahun 2018, konser reguler Jakarta City Philharmonic (JCP) tiba di edisi penutup.
"Konser Jakarta City Philharmonic bulan November ini merupakan konser terakhir pada tahun 2018. Total ada delapan kali konser setiap bulannya dimulai pada April lalu," ujar Anto Hoed, Komisaris JCP dan ketua Komite Musik Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).
Mengusung tema Nyanyian Cinta Negeri, konser kali ini membawakan aransemen orkestra berdasarkan hasil panggilan terbuka.
Aditya Pradana Setiadi, musikolog JCP menuturkan 'pembaharuan tumbuh berpijak pada sisa-sisa lama yang telah lapuk'. Digelarnya audisi terbuka sebagai bagian dari edisi penutup tahun ini merupakan upaya memberlakukan keberlanjutan, kontinuitas agar DCP bisa terus berlanjut tanpa khawatir akan ada kekosongan generasi penerus. "Untuk menjaga keberlanjutan itu, Jakarta City Philharmonic membuka audisi terbuka bagi para penata musik terbaik negeri untuk mengaransemen lagu-lagu yang memiliki gravitasi pada masanya," tutur Aditya.
Beberapa lagu terpilih di antaranya merupakan lagu-lagu yang terbukti telah mengukir sejarahnya seperti Damai Tapi Gersang ciptaan Ajie Bandy. Lagu ini pernah memenangkan predikat komposisi terbaik di Festival Musik Populer Tokyo 1977.
Dalam kesempatan konser JCP edisi ke-18 ini lagu tersebut diarransemen ulang oleh Irsa Destiwi dan Didi Ardiansyah. Selain itu ada pula karya Achi Hardjakusumah, Asti Fajriani, Attar Nasution dan Rahel Pradika Purba, Didi Ardiansyah, Hugo Agoesto Susanto, Irsa Destiwi, lwan Paul, Muhammad Aji Priandaka, Nicolaus Edwin Fitrianto, dan Vania Devina Siregar.
Selain melibatkan arranger, audisi juga dilakukan untuk bisa menjaring solis di antaranya Anastasia Veronika, Desmonda Cathabel Christie, Dessy Ananta Permatasari, dan Michelle Oswari.
Nyanyian Cinta Negeri diselengarakan pada Jumat, 9 November 2018 pukul 19.30 WIB di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Konser ini diaba oleh Budi Utomo Prabowo dan Fafan Isfandiar secara bergantian. "Harapan kami semoga tahun depan Jakarta City Philharmonic bisa menggelar kembali konser reguler setiap bulannya. Hal ini tentu butuh dukungan dari pemerintah, pencinta musik klasik, dan masyarakat luas," ujar Anto Hoed.