TEMPO.CO, Jakarta - Personel band Aerosmith, Steven Tyler mengirimkan surat kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, 22 Agustus 2018. Ia memprotes Trump dan memintanya berhenti menggunakan lagu Aerosmith tanpa izin pada kegiatan-kegiatan politiknya.
Baca: Vokalis Aerosmith, Steven Tyler Tepis Rumor Terkena Serangan Jantung
Baca Juga:
Hal ini dilakukan setelah lagu Aerosmith berjudul Livin on the Edge diputar pada acara kampanye Trump di Charleston, Virginia Barat, AS, 21 Agustus 2018. Lagu tersebut diputar tanpa sepengetahuan pihak Aerosmith.
Penggunaan lagu Aerosmith, merujuk pada surat protes itu, dinilai menimbulkan kesan band tersebut berafiliasi dengan pemerintahan Trump. "Trump menciptakan kesan yang salah bahwa klien kami telah memberikan persetujuannya untuk penggunaan musiknya, dan bahkan bahwa ia mendukung kepresidenan Mr. Trump," tulis tim legal Aerosmith, dikutip Loudwire, 22 Agustus 2018.
Selain lewat surat resmi, Tyler juga melakukan protes lewat akun Twitter pribadinya, @IamStevenT, pada 23 Agustus 2018. "Saya tidak membiarkan siapa pun menggunakan lagu saya tanpa izin," tulisnya, dilaporkan ET Online.
Ini bukanlah kali pertama Trump menggunakan lagu Aerosmith tanpa izin. Pada tahun 2015, ia menggunakan lagu Dream On pada kampanye pemilihan presiden. Saat itu, dilansir situs People, 23 Agustus 2018, Tyler juga telah mengirimkan surat protes serupa. Namun, balasan yang didapatkan Tyler hanyalah ejekan dari Trump lewat Twitter-nya, @realDonaldTrump. "Steven Tyler mendapat lebih banyak publisitas atas permintaan lagu-nya daripada yang didapatnya dalam sepuluh tahun. Bagus untuk dia!" tulis Donald Trump pada 15 Oktober 2015.
LOUDWIRE | AOL | PEOPLE | MUHAMMAD ABI MULYA