TEMPO.CO, Denpasar -Ubud Village Jazz Festival yang keenam akan menghadirkan musikus jazz kondang dunia, Benny Green.
Baca: Ketika Jazz Berpadu Suasana Desa di Ubud Jazz Village Festival
"Kami mendatangkan Benny Green untuk memengaruhi generasi muda penggemar musik jazz di Bali," kata penggagas Ubud Village Jazz Festival Yuri Mahatma saat jumpa media di Rumah Sanur, Denpasar, Kamis, 2 Agustus 2018.
Menurut Yuri, prestasi Benny Green sebagai musikus jazz sangat memukau. Yuri menuturkan kiprah Benny Green saat masa muda kolaborasi bersama para musikus jazz legendaris. "Ada Oscar Peterson, Art Blakey, Ray Brown mereka para raksasa musik jazz," ujarnya.
Benny Green adalah pianis jazz asal Amerika Serikat. Pada 1990-an Benny meluncurkan tujuh album di bawah label rekaman jazz Blue Note.
Yuri menjelaskan tujuan Ubud Village Jazz Festival bukan hanya pementasan musik atau urusan hiburan. Namun menjadi sumber edukasi dalam memahami musik jazz.
Menurut dia Indonesia memiliki generasi muda musikus jazz yang berbakat. "Perlu membangkitkan rasa percaya diri, kami ingin ada regenerasi musisi jazz," tuturnya.
Tahun ini Ubud Village Jazz Festival mengusung tema Freedom of Expression. Menurut Yuri tema tersebut meskipun terkesan umum, namun mempertimbangkan pemahaman tentang kebebasan. "Kebebasan yang harus didasari ilmu pengetahuan," katanya.
Ia mencontohkan misalnya dalam musik jazz, bukan sekadar kebebasan untuk menghasilkan improvisasi bunyi. Namun memahami estetika yang disusun dalam ritmis, melodi dan harmoni.
"Orang latihan setiap hari berjam-jam memperdalam pengetahuan musik untuk ekspresi kebebasan," ujarnya.
Ubud Village Jazz Festival tahun ini diadakan di Museum Seni Agung Rai (ARMA) pada 10-11 Agustus.