TEMPO.CO, Jakarta -Sutradara Jastis Arimba mengatakan ada pesan yang ingin dia sampaikan dalam film 212 The Power of Love. “Film ini bercerita tentang semangat. Semangat tentang cinta, keimanan, dan perdamaian,” kata Jastis saat ditemui di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Pusat, Selasa, 1 Mei 2018.
Baca: Sutradara Tegaskan Film 212 The Power of Love Bebas dari Politik
Menurutnya, salah satu nilai yang diberikan dalam film garapannya itu adalah membuat penonton lebih objektif dalam melihat setiap persoalan. Selain itu, film yang mulai tayang pada 9 Mei 2018 tersebut, banyak berbicara tentang keluarga.
Ia mengatakan keluarga merupakan sesuatu yang paling utama dan harus diutamakan. Menurutnya kehidupan keluarga sama dengan kehidupan bernegara. “Jadi kalau ingin mengubah negara lebih baik, sebenarnya hari ini tuh keluarga-keluarganya dulu diperbaiki,” kata Jastis.Para pemain dan kru film 212 The Power of Love dalam pemutaran perdana yang dilaksanakan di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Pusat, Selasa, 1 Mei 2018.(Tempo/ Ammy Hetharia)
Jastis menjelaskan bahwa dengan keluarga yang baik maka mudah-mudahan akan tercipta pula sebuah kehidupan bernegeara yang baik. “Itu semangat di film ini, selain ingin menghibur,” katanya.
Film 212 The Power of Love merupakan kisah perjalanan cinta kepada Tuhan, Al Quran, keluarga, serta cinta atas keragaman dan kemanusiaan. Film dengan genre drama dokumenter ini mengambil latar belakang aksi bela Islam yang dilaksanakan di Monas pada 2 Desember 2016.
Film 212 The Power of Love ini dibintangi oleh Fauzi Baadila, Meyda Safira, Asma Nadia, Adhin Abdul Hakim, Hamas Syahid, dan Roni Dozer.