Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rumah Budaya Emha Ainun Nadjib Gelar Mantra #2019 di Yogyakarta

image-gnews
Budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun saat ditemui dikediamanannya di Yogyakarta, 23 Maret 2018. TEMPO/PRIBADI WICAKSONO
Budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun saat ditemui dikediamanannya di Yogyakarta, 23 Maret 2018. TEMPO/PRIBADI WICAKSONO
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Rumah Budaya Emha Ainun Nadjib bersiap menggelar pertunjukan teater-tari bertajuk Mantra #2019 di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta Senin petang 26 Maret 2018. Pertunjukan ini diangkat dari karya novelis Joko Santosa.

Baca: Cara Emha Ainun Najib Memaknai Pidato Prabowo

Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun sendiri berlaku supervisor dari pertunjukan ini. Sejumlah seniman turut terlibat seperti Puntung CM Pudjadi sebagai sutradara, Gaung Sidharta sebagai penata musik, juga Gita Gilang sebagai penata tari.

Puntung CM Pudjadi, sutradara pertunjukan itu mengatakan MANTRA#2019 merupakan pentas teater simbol yang berupaya menggabungkan seni tari, musik, dan pembacaan mantra atau doa-doa.

"Kami akan berusaha memvisualkan karya-karya sastra Joko Santosa dalam bentuk seni gerak, sulit namun ini menantang," ujar Puntung ditemui ditemui di Rumah Budaya Emha Ainun Nadjib Yogya Jumat 23 Maret 2018.

Puntung menuturkan dalam pertunjukkan yang melibatkan 25 pemain teater, musik dan tari itu, sejumlah karya perenungan Joko nan 'berat' dipersepsikan ulang agar mendekati makna penulis. Seperti karya Nawa Praja Sirna Panembah, Mantram Jongko Sansoso, Caraka Sungsang, dan Pengasihan Kidung Kencana.

Sang novelis, Joko Santosa, melalui karyanya menulis berbagai mantra yang merefleksikan situasi bangsa, khususnya tahun politik ini dalam bentuk bahasa Jawa lawas yang tak gampang dipahami namun menyimpan penuh makna simbolik.

Dalam karyanya Nawa Praja Sirna Panembah misalnya. Ia menulis 'raosing tyas mami ewuh aya;ukara suwuk darajating pasang semu; gusti kang murbeng dumadi tan tepung becik; amargi boya manjing kalawan hening ing manah;

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Joko menuturkan dari karya Nawa Praja Sirna itu ia merefleksikan negara dalam situasi kian merosot, tanpa ketauladanan dan manusia meninggalkan norma hidupnya.

Sutradara pertunjukan itu Puntung menuturkan proyek ini menjadi satu di antara proyek terberat dan tersulit yang pernah ia lakukan selama puluhan tahun berkecimpung dalam dunia seni pertunjukkan.

Menurutnya kesulitannya terletak pada penyatuan musik dan tarian. Sehingga proses penggarapan MANTRA#2019 ia coba awali dari penemuan musiknya terlebih dahulu baru merumuskan tarian. "Nantinya dalam salah satu adegan kami akan mengajak penonton ikut membaca mantra karya Joko," ujar Puntung.

Emha Ainun Nadjb alias Cak Nun selaku supervisor dari MANTRA#2019 melibatkan para seniman yang memiliki berbagai perbedaan sudut pandang. "Ibaratnya mantra teks bumi yang berkaitan dengan kekuasaan di langit," ujar Cak Nun.

Bagi Cak Nun, Mantra  merupakan susunan kata, gerak maupun diam. Pementasan Mantra memiliki misi agar penonton yang hadir terdorong untuk senantiasa bernegosiasi dengan Tuhan.

“Inti mantra itu bagi saya, anda mungkin bisa tidak percaya dengan Tuhan, agama, nabi, kitab suci, maupun apapun tapi yang jelas anda tidak bisa mengingkari nasib. Mantra ini ingin mengajak agar penonton bernegosiasi dengan Tuhan terkait dengan nasibnya,” ujar Emha Ainun Nadjib.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

2 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

6 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

41 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

49 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.


Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.


Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?


Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menemui capres 01 Anies Baswedan di Yogyakarta Rabu (24/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.


Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.


Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia terpilih memimpin Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre periode 2024. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul